Terduga Teroris di Bitung
Polda Sulut Sebut Dua Terduga Teroris yang Ditangkap di Bitung Bukan Warga Sulut
Terkait penangkapan dua orang pria terduga teroris oleh personil gabungan Brimob,Polda Sulut menegaskan dua orang itu bukan merupakan warga Bitung.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Indry Panigoro
Rentetan penangkapan tersebut bermula dari operasi Densus 88 Antiteror Polri di Bitung, Sulawesi Utara, Kamis (02/05/2019).
Dari operasi tersebut, Densus 88 Antiteror Polri menangkap 2 orang terduga teroris di Bitung.
Keduanya berinisila RH dan M.
Dari hasil pengembangan keterangan yang di RH dan M, kemudian kepolisian menangkap seorang berinisial SL alias Abu Faisal di Kawasan Babelan, Bekasi, Sabtu (4/5/2019).
Pada hari yang sama, Densus 88 juga berhasil menangkap AN dan MC.
Jika AN ditangkap di Tambun Selatan, Bekasi.
Sementara MC di amankan di Tegal, Jawa Tengah.
Berbagai keterangan dari para terduga kemudian dikembangkan.
Densus 88 kemudian bergerak, Minggu (5/4/2019) dini hari, ke kawasan RT01/RW01 Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (5/5/2019) dan berhasil mengamankan 2 orang terduga teroris.
Dari penangkapan tersebut diamankan 3 orang terduga teroris berinisial MI, IF alias Samuel, dan T.
Total terduga teroris yang ditangkap oleh Densus 88 yakni ada 8 orang.
Tribunmanado.co.id mengutip dari Tribunnews dari hasil pengembangan pihak kepolisian, diketahui dua orang terduga teroris di Bitung RH dan M ini akan bergabung dengan kelompok yang di Poso.
Keduanya merupakan anak buah SL yang hendak bergabung dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Poso.
SL sendiri sebelumnya melarikan diri setelah diketahui menjadi aktor penggerak sel teroris ketika kerusuhan terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua Depok.
Baca: Rencana & Keterlibatan Terduga Teroris di Sulawesi Utara, Diringkus Densus 88 Antiteror Polri Bitung
Baca: 8 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88, 2 Orang Terduga Diamankan di Bitung Sulawesi Utara
Baca: Puasa Dalam Ketakutan Teror Chistchurch , Berikut Hak Khusus Muslim di Selandia Baru Pada Ramadan

SL kemudian melarikan diri ke Papua untuk melakukan latihan dan membentuk sel teroris baru.