Teroris Ditangkap di Bitung
8 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88, 2 Orang Terduga Diamankan di Bitung Sulawesi Utara
Densus 88 melakukan rangkaian penangkapan terduga teroris di sejumlah tempat di Jawa Barat, Sulawesi, dan di Tegal, Jawa Tengah.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pasca Pemilu, serangan teroris mengawali bulan Mei 2019. Diberitakn baru-baru ini Densus 88 melakukan rangkaian penangkapan terduga teroris di sejumlah tempat di Jawa Barat, Sulawesi, dan di Tegal, Jawa Tengah.
Keseluruhan ada 8 orang terduga teroris yang diamanakan di beberapa wilayah di Indonesia yang disebut di atas.
Rentetan penangkapan tersebut bermula dari operasi Densus 88 Antiteror Polri di Bitung, Sulawesi Utara, Kamis (2/5/2019).
Dari operasi tersebut, Densus 88 Antiteror Polri menangkap 2 orang berinisial RH dan M.
Baca: 2 Terduga Teroris Ditangkap di Bitung, Terungkap Niatnya: People Power Sarana Aksi Bom Bunuh Diri
Baca: VIDEO Detik-detik Penangkapan 2 Terduga Teroris oleh Tim Densus 88 di Bekasi, 1 Tewas saat Beraksi
Baca: Rentetan Keterkaitan 2 Terduga Teroris yang Ditangkap di Bitung Dalam Aksi Teror di Indonesia
Baca: 2 Terduga Teroris Ditangkap di Bitung, Mereka Anak Buah Aktor Kerusuhan Mako Brimob Kelapa Dua Depok
Kemudian, dari pengembangan keterangan RH dan M, kepolisian menangkap seorang berinisial SL di Kawasan Babelan, Bekasi.
Dari hasil pengembangan, dua hari berselang kepolisian berhasil menangkap SL alias Abu Faisal di kawasan Babelan, Bekasi, Sabtu (4/5/2019).
Pada hari yang sama, Densus 88 juga berhasil menangkap AN dan MC.

Baca: Hendak Ditangkap Densus 88, Satu Terduga Teroris Pilih Ledakkan Diri
AN ditangkap di Tambun Selatan, Bekasi, sementara MC di Tegal, Jawa Tengah.
Setelah, Densus 88 bergerak, Minggu (5/4/2019) dini hari, ke kawasan RT01/RW01 Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (5/5/2019).
Dari penangkapan tersebut diamankan 3 orang terduga teroris berinisial MI, IF alias Samuel, dan T.
Seluruhnya ada 8 orang terduga terorsi yang ditangkap.
Keterlibatan Dalam Jaringan Teror
RH dan M akan bergabung ke Poso.
Keduanya merupakan anak buah SL yang hendak bergabung dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Poso.
SL sebelumnya melarikan diri setelah diketahui menjadi aktor penggerak sel teroris ketika kerusuhan terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua Depok.