Bocah Kakak-Adik di Bolmong Terseret Ombak, Kakak Meninggal Dunia, Adik Belum Ditemukan
Bocah kakak-adik warga Desa Ayong Bolmong terseret arus ombak pantai. Kakak yang bernama Ratu Agisya Hasan (12) dan adik Rasya Hasan (10).
Penulis: Maickel Karundeng | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, LOLAK- Dua bocah Kakak beradik warga Desa Ayong, Kecamatan Sangtombolang Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), terseret arus ombak pantai pada Sabtu (27/04/2019) sore
Korban bernama Ratu Agisya Hasan (12) dan adiknya Rasya Hasan (10).
Menurut penuturan sejumlah saksi, kondisi laut saat itu dalam keadaan tidak bersahabat.
Saat sedang mandi, Rasya terseret ombak terlebih dahulu.
Niat hati membantu sang adik, Ratu, sang kakak juga ikut terseret ombak.
“Kedua korban sedang mandi laut. Kemudian si adik terbawa arus. Ratu sang kakak mau menyelamatkan adiknya, tetapi malah keduanya ikut terseret arus,” kata seorang warga
Upaya warga untuk melakukan pencarian, baru berhasil menemukan korban sang kakak dalam keadaan meninggal dunia.
Sekretaris Desa Ayong Julham Damopolii mengatakan, saat ini baru satu korban yang ditemukan yakni Ratu Agis Hasan.
Sedangkan sang adik hingga kini belum ditemukan.
Masyarakat bersama anggota BPBD sempat melakukan pencarian sampai malam. Namun dihentikan dan dilanjutkan pagi ini.
BPBD Bolmong langsung menurunkan anggota bersama Basarnas Kotamobagu untuk melakukan pencarian terhadap korban dibantu warga.
Kepala BPBD Bolmong Haris Dilapanga menyampaikan kronologis kejadiannya. Kedua korban kakak beradik menjelang sore sedang mandi di laut. Hal ini memang menjadi kebiasaan anak-anak nelayan di pesisir pantai.
Saat keasyikan mandi, tiba-tiba Raska Hasan terseret arus dan tenggelam.
Melihat kejadian tersebut, kakak korban Ratu Agisya Hasan berusaha menolong adiknya.
Namun, nahas justru mereka berdua yang jadi korban terseret arus dan tenggelam
Baca: Intip Persiapan Pemilu di Miangas: Logistif Diadang Ombak, Camat Nyatakan Siap
Baca: Cerita Kakak Aldi Ponamon: Tunggu Ojek Menjemput Ternyata Aldi di Sungai, Tepat di Belakang Saya
Teman-teman korban yang melihat langsung meminta bantuan masyarakat sekitar untuk menolong kakak beradik tersebut dengan peralatan seadanya.
Satu korban berhasil ditemukan warga Ratu Agisya Hasan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan langsung dibawa ke Puskesmas Maelang pada pukul 17.30 Wita
Pukul 18.30 Wita, Pemerintah Desa melalui Sekdes menghubungi BPBD Bolmong untuk meminta bantuan Tim SAR terkait musibah tersebut.
BPBD Bolmong langsung berkoordinasi dengan Basarnas Pos SAR Kotamobagu untuk persiapan rencana Operasi SAR.
Kondisi terkini, tim SAR Gabungan dari TRC BPBD Bolmong, Basarnas, Unsur TNI / Polri dan Relawan sudah berada di lokasi dan berkoordinasi dengan Pemerintah Desa bersama keluarga Korban untuk proses Operasi SAR.
Operasi SAR sementara melakukan pencarian korban yang belum ditemukan hingga pada Minggu (28/04/2019).
Ayah korban, Reski Hasan dan ibu Warni Mokodompit terlihat sangat terpukul dengan kejadian tersebut.
Air mata kesedihan terus mengalir membasahi pipi kedua orang tua ini.
Mereka bersama keluarga masih merasa tak percaya dengan kejadian yang menimpa kedua anak mereka.

Bocah 6 Tahun di Desa Esandom 2 Mitra Hanyut Terbawa Arus Banjir Belum Ditemukan
Sebelumnya, seorang bocah juga terserat banjir selokan di Desa Esandom Kecamatan Tombatu Timur Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Sulut pada Sabtu (28/04/2019)
Dari informasi yang disampaikan Polsek Tombatu, banjir disebabkan curah hujan tinggi menyebabkan seorang bocah bernama Putri Rondonuwu (6), terseret air dari meluap atau naiknya air dari selokan di depan rumah korban, Jaga 4 Desa Esandom 2 Kecamatan Tombatu Timur, Mitra.
"Bocah Putri saat itu sedang bermain di depan rumahnya, keluarga Rondonuwu - Rumbay. Di saat bersamaan terjadi curah hujan deras hingga air di selokan atau got naik dalam volume yang tidak normal, terjadi banjir dan korban terbawa arus air tersebut," kata Iptu Wensy Saerang Kapolsek Tombatu dalam pesan tertulis kepada Tribunmanado.co.id, Sabtu (27/04/2019).
Peristiwa seorang bocah Putri Rondonuwu yang terseret banjir dari luapan selokan, sempat disaksikan oleh sejumlah warga.
Seperti keterangan Dey Tongkotow (52), warga Desa Esandom 2 jaga 4 Kecamatan Tombatu Timur.
Dia mengatakan saat itu bocah Putri dan saudara sepupu Putri sedang bermain di saluran air depan rumah.
Karena hujan deras mengguyur, volume air di dalam selokan naik mengakibatkan korban dan sepupunya terbawa air.
"Ketika kami melihat kejadian itu, langsung bergegas menuju selokan lalu menarik tangan sepupu Putri sementara Putri terhempas dan terbawa arus air," kata Dey saat menyampaikan keterangan kepada polisi Polsek Tombatu.
Adapun menurut saksi lainnya Jemmy Rondonuwu yang notabene adalah kakek Putri, mengetahui Putri bermain di depan rumah dengan sepupunya bernama Steva Rondonuwu (8).
Tiba-tiba Jemmy mendengar teriakan minta tolong dan bergegas ke depan rumah, namun Putri sudah hanyut terbawa air yang deras.
"Saat ini masyarakat dibantu petugas kepolisian, BPBD Pemkab Mitra dan Basarnas tengah melakukan pencarian terhadap bocah Putri," tandasnya.
Follow juga akun instagram tribunmanado
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube tribunmanadoTV