Siswa SMP 3 Manado Aldi Ponamon Ditemukan Tewas setelah 2 Hari Hilang, Ini Cerita Orangtua dan Kakak
Risaldy Nur menceritakan korban malam itu keluar rumah untuk menjemputnya di tempat kerja di Indogrosir sekitar pukul 21.00 Wita.
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID - Risaldy Nur, kakak Aldi Ponamon (15) warga lorong Melati lingkungan VI Kelurahan Mahawu, Kecamatan Tuminting Kota Manado menceritakan saat dirinya menunggu ojek menjemputnya pulang setelah bekerja pada Rabu (22/04/2019) malam.
Aldi Ponamon ditemukan tewas di bawah Jembatan Kuning, Ring Road dua, Paniki Bawah Kota Manado pada Jumat (26/04/2019).
Risaldy Nur menceritakan korban malam itu keluar rumah untuk menjemputnya di tempat kerja di Indogrosir sekitar pukul 21.00 Wita.
Namun, korban tak kunjung muncul hingga pukul 22.30 Wita. Sehingga ibu mereka menyuruh ojek sekitar rumah untuk menjemputnya.
Dia pun perlahan berjalan menuju lokasi penemuan mayat adiknya di Jembatan Kuning, Jalan Ring Road Dua, Kelurahan Paniki Bawah.
Saat itu dia menunggu ojek yang akan menjemputnya tepat di TKP penemuan mayat adiknya pada 2 hari kemudian.
"Saya menunggu ojek yang menjemput saya, ternyata Aldi ada di sungai, tepat di belakang saya tetapi tidak diketahui. Saat menunggu kaki saya seperti di tinju, tetapi tidak berpikir kalau adik saya sudah celaka dan di belakang saya," ucap Risaldy.
Saat ditiba di rumah, Korban tak kunjung pulang sehingga dia kembali keluar rumah mencari adik bungsunya itu.
Mereka sulit menghubungi karena korban meninggalkan ponselnya di rumah.
"Warga Mapanget dan ada warga Mahawu yang di sana, langsung menghubungi kami keluarga karena fotonya sudah disebar di media sosial," tambahnya.
Jenazah siswa SMP 3 Manado ini sudah dimakamkan pada Jumat (26/04/2019)
Ada Firasat
Kia Ponamon, sepupunya, mengatakan seminggu sebelum Aldi meninggal, sudah ada firasat terjadi sesuatu pada keluarganya.
"Saya pernah sebelum suami meninggal, cicak jatuh mengenai saya. Seminggu sebelum Aldi meninggal terjadi hal yang sama saya pun berpikir apa yang akan terjadi," ucap Kia.
Dia mengungkapkan Aldi Ponamon merupakan sosok yang baik dan dengar-dengaran orangtua dan keluarga.
Pesan Sang Ayah
Hasna Onu, ibu korban mengatakan saat pemakaman banyak teman dan guru tempatnya sekolah, yang hadir saat pemakaman.
"Keluarga dan tetangga dari pencarian sampai pemakaman mereka banyak membantu sampai sekarang mereka masih sibuk mengatur tenda," ucap Hasna.
Anak yang yang penurut dan mendengarkan perintah orang tuanya, tidak pernah menyangkal.
"Aldi anak yang dengar-dengaran dan anak penurut, karena biasanya remaja seperti Aldi nakal-nakalnya tapi dia tidak," tambahnya.
Harmaji Ponamon mengatakan Aldi adalah anak ke-empat dari empat bersaudara,.
"Dari TK sampai SD Aldi selalu mendapat juara, tetapi setelah ibunya meninggal di tahun 2016 ia berhenti sekolah selama setahun," ucap Harmaji Ponamon.
Harmaji berharap pemerintah dapat segera memperbaiki lokasi yang menjadi TKP kecelakaan anaknya tersebut.
"Jalan besar dan masuk ke jembatan tidak sesuai, jalannya besar sedangkan jembatan kecil. Kalau boleh pakai dinding supaya kalau terjadi kecelakaan tidak masuk ke sungai," katanya
"Saya berharap kejadian yang menimpa Aldi, adalah yang terakhir di jembatan itu. Saya dengar sudah berapa yang celaka di sana," tambahnya.
Aldi Keluar Rumah Jemput Kakak
"Dia (Aldi) berteman dengan anak-anak sebayanya. Aldi anaknya pendiam, jujur dan kalau disuruh selalu menurut," kata Harmadi
Katanya, Aldi selalu mencium dan memeluk ibunya saat pulang sekolah.
Aldi tidak pernah mengejek orang tidak pernah membuat hal yang buruk, baik sekali orangnnya dan disayang banyak orang.
Sebelum ajal menjemput, siswa kelas VIIII SMPN 3 Manado berencana untuk pergi menjemput sang kakak yang bekerja di Indogrosir.
Setelah itu, dia akan berlajar kelompok dengan teman sekolahnya pada Rabu (24/4/2019) malam itu.
"Di tunggu-tunggu Aldi tak kunjung balik, sementara kakaknya sudah 1 jam menunggu tapi Aldi tidak datang hingga kakaknya pulang pakai ojek. sampai di rumah Aldi masih tidak ada," ceritanya.
Aldi tak pulang malam itu, sehingga keluarga pun langsung melakukan pencarian. Mereka pun melaporkan ke polisi setelah 1x24 jam.
Katanya, saat Jumat siang dia mendapat informas pememuan mayat di jembatan kuning. Dia dan bersama kerabat langsung menuju ke lokasi penemuan mayat. Dia kaget jasad tersebut adalah anaknya.
"Itu Aldi pakai celana jins pendek dan baju lebih dari satu warna," katanya.
Dia mengungkapkan tiga hari sebelum peristiwa nahas itu, dia baru saja memberikan ponsel kepada korban.
Beberapa hari sebelum peristiwa naas itu, Aldi baru saja dibelikan handphone. Karena handphone miliknya rusak.
"Dia hobi main game, hpnya baru di beli 3 hari lalu," katanya
Tanggapan Polisi
"Kemarin kami sudah buat permintaan Visum et repertum (VER) ke rumah sakit Bhayangkara dan unit laka lantas juga buat VER," terang Ajun komisari Polisi (AKP) Muhlis Suhani kapolsek Mapanget, Sabtu (27/4/2019).
Katanya kasus tersebut ditangani Satlantas Polres Manado.
AKP Risno Luas, Kasat Lantas Polresta Manado mengatakan mengatakan polisi belum menemukan penyebab kematian korban
"Tapi kemungkinan Laka. Ia kondisi jalan memungkinkan boleh jatuh," katanya
Follow juga akun instagram tribunmanado
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube tribunmanadoTV