Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecanduan Video Asusila, 19 Anak di Garut Lakukan Seks Menyimpang

Sebanyak 19 anak berusia antara 8 hingga 13 tahun melakukan aktivitas seks menyimpang alias sodomi di Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jabar

Editor: Rhendi Umar
GSM Arena via BolaSport
Ilustrasi video panas 

Ketika menonton video porno, zat dovamin akan muncul sehingga efek emosionalnya akan menciptakan kepuasan.

Hal tersebut dijelaskan oleh Psikolog Anak dan Remaja, Pamela Anggia Dewi, bahwa video porno dapat memunculkan sati zat kimia dovamin yang menstimulasi munculnya rasa senang yang sampai termanifest ke seluruh badan.

"Dalam kasus pornografi dan pengaruhnya ini, zat dovamin akan membanjiri otak dan akan membuat ketagihan," ujar Pamela Anggia Dewi saat dihubungi Tribunjabar.id, Kamis (25/4/2019).

Menurutnya, berdasarkan beberapa penelitian, terutama penelitian medis, memang pornografi akan memunculkan zat dovamin.

Ketika anak-anak mendapatkan paparan video porno, bisa jadi memicu keingin tahuan mereka sehingga akan mencari tahu.

Mengapa bisa terpapar video porno yang berujung kecanduan? Menurut Psikolog Anggi Anggraeni, anak-anak bisa terpapar video porno disebabkan beberapa hal.

Baca: Bawaslu Persilahkan Masyarakat Memviralkan ke Medsos Temuan Pelanggaran Pemilu

Pertama bisa disebabkan karena terpapar dari lingkungan dan teman-temannya. Lingkungan merupakan tempat yang membentuk perilaku anak hingga kedepannya.

Kedua, bisa jadi anak-anak tersebut pernah menonton video porno sebelumnya, dan mengajak teman-temannya.

"Yang lebih kasian anak-anak yang terbawa-bawa, karena biasanya anak-anak diajak dan mengajak, karena bisa jadi mereka merasa video porno itu hal yang menyenangkan," ujar Anggi Anggraeni.

Psikolog Pamela Anggia Dewi juga menjelaskan bahwa ketika anak-anak sudah kecanduan, mereka akan mencari terus.

Baca: Viryan Jamin KPU Jujur soal Situng

Mereka yang kecanduan akan mengalami disosiasi antara perasaan senang dan konsekuensi yang dilupakan.

"Jadi mereka yang mengalami disosiasi tidak bisa melihat dengan jelas dan objektif antara perasaan yang senang sesaat dengan konsekuensi kedepannya," ujar Pamela Anggia Dewi.

Ketika rasa zat dovamin memenuhi otak dan menyebabkan kecanduan muncul, mereka tidak akan memikirkan konsekuensi yang akan terjadi, dan hanya memikirkan kesenangan yang sesaat.(*)

TONTON JUGA:

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Sering Menonton Video Asusila, 19 Anak di Garut Lakukan Seks Menyimpang

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved