Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

10 Kisah Caleg Gagal di Pemilu: Jual Ginjal Demi Bayar Utang hingga Ibu Muda Bunuh Diri

Kisah-kisah para calon anggota legislatif alias caleg pada Pemilu 2014 dapat menarik untuk kembali kita simak.

Editor: Aldi Ponge
Warta Kota Panji Baskhara Ramadhan
Chandra Saputra (26), di Medjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/05/2013) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Masyarakat Indonesia sudah memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum (Pemilu) pada Rabu (17/04/2019).

Kini penyelenggaran di tingkat TPS terus melakukan proses perhitungan dan rekapitulasi suara. 

Satu hal yang niscaya terjadi dalam pemilu legislatif 2019 adalah adanya calon-calon anggota legislatif yang gagal mendapat suara yang cukup untuknya lolos ke parlemen.

Kondisi ini tak jarang berujung pada kondisi kejiwaan caleg gagal, atau kadang juga keruntuhan kondisi ekonomi akibat dana besar yang digunakan untuk kampanye.

Apalagi, jika dana kampanye tersebut berasal dari utang yang jumlahnya sangat besar.

Ada yang menerimanya dengan lapang dada, ada pula yang tidak terima dengan perolehan suara yang jauh dari harapan.

Nah, ada banyak kisah menarik seputar mereka yang harus berada di pihak yang kalah dalam pemilu 2014 silam.

Ada cerita lucu. Ada pula cerita tragis.

Kisah-kisah para calon anggota legislatif alias caleg pada Pemilu 2014 dapat menarik untuk kembali kita simak.

1. Jual Ginjal Untuk Bayar Utang

Seperti yang terjadi pda seorang caleg asal Pekalongan berikut ini pada pemilu legislatif 2014 silam.

Chandra Saputra (26), warga Pekalongan, Jawa Tengah, sudah 10 hari berada di Jakarta. Dikejar utang dana kampanye, caleg gagal ini ingin jual ginjal miliknya.

Ia mencalonkan diri sebagai caleg Dapil 4 Kabupaten Pekalongan, tetapi gagal mendapatkan suara yang bisa mengantarnya ke kursi DPRD sehingga kabur dari kampungnya di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, karena dikejar-kejar penagih utang.

Kepergiannya ke Jakarta hanya untuk menjual ginjalnya dan rencananya uang tersebut akan dipakai untuk melunasi sejumlah utangnya sekitar Rp420 juta.

Uang sebesar itu dipergunakan untuk biaya kampanye Pemilihan Caleg 2014 Dapil 4 Kabupaten Pekalongan.
 

"Saya dari tanggal 5 Mei sudah di Jakarta. Saya dari kampung di Kecamatan Cepu, naik kereta turun di Stasiun Jatinegara," ujarnya saat diwawancarai Warta Kota, Selasa (13/5/2014), di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, tempat ia mengasingkan diri.

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved