Teknologi
Tak Sesuai Ekspektasi, Ini Daftar Pesawat Gagal Terbang Saat Perang Dunia Ke II
Berbagai pesawat tempur dikerahkan dan dipersenjatai mulai dari senapan mesin, torpedo, bom hingga roket untuk menunjang serangan.
Amerika hanya mengalami beberapa kegagalan terkait pengembangan persenjataan selama perang, salah satunya pesawat Brewster F2A.
Pesawat awalnya adalah hasil kompetisi yang dibuat Angkatan Laut AS pada 1936 untuk pesawat monoplane yang digunakan di kapal induk.
Selain itu, Brewster juga pesawat tempur monoplane pertama dalam layanan Angkatan Laut. Pesawat ini dinilai terlalu kuno dalam Perang Dunia II.
Dalam pertempuran, pesawat ini juga dinilai kurang menguntungkan bagi Sekutu.
Brewster tercatat memiliki berat yang terlalu ringan. Karena kinerjanya yang memalukan selama pertempuran, pesawat itu diejek oleh Marinir sebagai "peti mati terbang".
Pada 1941, produksi model untuk pesawat ini akhirnya diberhentikan.
Baca: Jepang Akan Naikkan Pajak Penjualan
4. Douglas TBD Devastator
Douglas TBD Devastator awalnya dianggap sebagai pesawat pengebom torpedo terbaik dunia pada masanya.
Seiring berjalannya waktu, beberapa negara yang ikut Perang Dunia II mulai membuat pesawat terbaik.
Ketika pengeboman Pearl Harbor, pesawat ini sudah dinyatakan tak layak.
Seperti halnya Blackburn dan Botha, Devastator sangat lambat dan tidak memiliki kemampuan pertahanan yang memadai.
Kecepatan maksimal Devastator sekitar 331 kilometer per jam dan harus turun menjadi 185 kilometer per jam ketika menjatuhkan torpedonya.
Terakhir kali Devastators digunakan dalam pertempuran adalah Pertempuran Midway pada 1942.
Pada 4 Juni 1942, 41 pesawat dikirim untuk beraksi, tetapi hanya empat yang kembali.
Dengan fitur yang buruk seperti itu, Devastator tidak bisa menangani serbuan senjata dari kapal Jepang.
