Pembunuhan Ferolin Djorebe
Malon Jadi Tersangka Pembunuhan Istrinya Ferolin Djorebe, Ini Tanggapan Keluarga
Meski begitu keluarga telah menerima kenyataan bahwa Ferolin telah tiada dan Marlon telah mengakui perbuatannya.
Penulis: Finneke Wolajan | Editor: Siti Nurjanah
Nona Galelabale, keluarga dekat korban mengatakan Ferolin adalah sosok yang kuat. Kalau ia ada masalah dengan suaminya, menurut keluarga tak mungkin Ferolin akan bunuh diri. Keluarga memang merasa ada yang janggal.
Baca: Bila Terlalu Lama Menatap Layar Komputer dan Terpapar AC, begini Cara Mengatasi Mata Kering
Baca: (Video) 20 Tahun Terpisah, Akhirnya Seorang Anak dan Ayahnya Bertemu lewat Ojek Online
Baca: (Video) Live Streaming Liga Inggris 2019, Southampton vs Liverpool Nonton 3 Link via Ponsel
Keluarga begitu kaget Marlon tega menghabisi nyawa istrinya. Sebab Marlon dikenal sosok yang baik.
"Setahu saya mereka baik-baik saja. Kalau mereka cek-cok saya pikir itu pertengkaran keluarga biasa. Suaminya ini baik sekali. Anak mereka ada dua,"
Selama hidup almarhum dikenal sebagai sosok yang sangat baik.
Nona mengingat bahwa almarhum pernah mencarikan dia pekerjaan saat masih di Bitung. Nona pun kini sudah kembali kampung halaman di Tobelo.
"Saya dulu dikasi kerjaan di pabrik ikan. Almarhum kan kerja di sana. Dia sudah lama bilang-bilang mau pulang kampung, karena sudah lama tinggal di Bitung. Belum sempat balik, ternyata sudah meninggal," kenangnya.

Dua Anak Tinggal Terpisah, Tinggal Bersama Oma Opa di Lembeh dan Tobelo
Ferolin Sister Djorebe (36) dan suaminya Marlon yang tega membunuhnya, dikarunia dua anak perempuan. Kini keduanya harus kehilangan dua orangtua mereka sekaligus.
Saat ini, si bungsu yang pertama kali menemukan jasad ibunya tinggal orangtua tersangka di Pulau Lembeh, Bitung.
Sementara sang kakak, tinggal bersama orangtua korban di Tobelo.
"Mereka memang tinggal terpisah. Satu sebelah mama dan satu sebelah papa," ujar salah seorang keluarga korban yang enggan namanya disebutkan.
Ferolin bekerja di sebuah pabrik ikan di Bitung, suaminya juga demikian.
Namun Marlon bekerja di bagian perkapalan yang mengharuskan dia melaut.
Keduanya tinggal di rumah kos Perum Walekesia, Kelurahan Manembo-nembo Tengah, Kota Bitung agar lebih dekat dengan tempat kerja. Tak harus bolak-balik dengan kapal ke Pulau Lembeh, jika tinggal bersama orangtua Marlon.
Subscribe kanal youtube Tribun Manado di bawah ini: