Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan Dewi Gedoan

Ibadah Pelepasan Dewi Gedoan di RS Bhayangkara, Orangtua Tak Datang, Korban Akan Dibawa ke Talaud

Keluarga almarhum Dewi Yuwaningsih Gedoan (27) melakukan ibadah pelepasan di RS Bhayangkara, Jumat (5/4/2019)

Penulis: Tirza Ponto | Editor: David_Kusuma
Jufry Mantak
Ibadah Pelepasan Dewi Gedoan di RS Bhayangkara 

Saat itu tersangka Hendrik pergi menemui korban di tempat kerjanya.
“Saat saya tiba di tempat kerjanya, saya memanggilnya dan mengajak dia pulang karena saya lihat dia sudah dipengaruhi minuman keras (miras),” kata Hendrik.

Ketika tiba di kos-kosan, mereka terlibat cekcok dan beradu mulut, sampai korban mengungkapkan memutuskan hubungan cinta mereka yang sudah berjalan sekitar 3 bulan.

Baca: Detik-detik Tersangka Pembunuhan Karyawati Spa Dewi Gedoan Serahkan Diri, Polisi Spontan: Gila Kamu

Tersangka Hendrik mengaku tak bisa lagi mengontrol emosi, karena, menurut tersangka, korban terus meneriakinya dan memaki-maki.

"Saya cekik lehernya karena berteriak-teriak sambil memaki, dan berontak, hingga kami terjatuh ke lantai,” kata Hendra.

Saat korban terus berontak dan berteriak, tersangka mengaku panik.

Di saat bersamaan, tersangka melihat pisau dapur stainless steel di bawah meja milik korban.

“Saya ambil pisau itu dan menikam korban. Namun, ditangkis pakai tangan kiri. Tusukan kena leher dan membuatnya terdiam. Saat itu juga, saya langsung dorong ke dalam kamar mandi dan menikam lehernya lagi karena dia berusaha merampas pisau yang saya pegang,” tambahnya.

Dewi Yuwaningsih Gedoan (27) warga Kabupaten Talaud yang berdomisili di Kota Manado menjadi korban pembunuhan yang diduga dilakukan pacarnya, HK alias Hend (48), warga Kelurahan Tanjung Batu, Lingkungan III, Kecamatan Wanea.
Dewi Yuwaningsih Gedoan (27) warga Kabupaten Talaud yang berdomisili di Kota Manado menjadi korban pembunuhan yang diduga dilakukan pacarnya, HK alias Hend (48), warga Kelurahan Tanjung Batu, Lingkungan III, Kecamatan Wanea. (TRIBUNMANADO/JUFRY MANTAK)

Korban akhirnya tergeletak ke lantai kamar mandi dengan darah berceceran di lantai.

“Saya tunggu sampai dia (korban) tidak bergerak lagi, lalu saya keluar dan menceritakan perbuatan saya ke istri saya,” ungkapnya

Tersangka Hendrik mengaku menikam korban berkali-kali di lehernya.

"Saya sudah tidak ingat lagi berapa kali menikam dia. Yang saya ingat, saya mengarahkan pisau itu ke lehernya. Dia terus melawan, dan saya mendorong dia ke dalam kamar mandi, dan kembali menikam korban di leher," jelasnya.

Serahkan Kunci Kos

Kapolsek Wanea, Kompol Hamsy mengungkapkan setelah membunuh selingkuhannya, tersangka menyerahkan diri didampingi keluarga.

"Pelaku datang ke Polsek Wanea pukul 23.45 Wita, ada empat orang polisi yang sedang jaga, lalu pelaku mengatakan sudah membunuh orang, dengan spontan anggota menjawab 'gila kamu'," katanya

Tersangka Hendrik pun menceritakan peristiwa pembunuhan tersebut kepada polisi jaga.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved