Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Jokowi Targetkan KEK Serap Rp 35,2 T: Pekerjakan 34.710 Tenaga Kerja

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kota Bitung, Sulawesi Utara ditargetkan menyerap investasi Rp 35,2 triliun dan 34.710 tenaga kerja.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
IST
Gubernur Dampingi Jokowi menandatangani dan meresmikan beroperasinya Kek Bitung dan Rusun 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kota Bitung, Sulawesi Utara ditargetkan menyerap investasi Rp 35,2 triliun dan 34.710 tenaga kerja. Kegiatan utama di KEK seluas 534 hektare ini, yakni pengolahan kelapa, perikanan, farmasi dan logistik. Proyek ini diprediksikan mampu menyumbang pada peringkatan ekonomi nasional Rp 92,1 triliun pada tahun 2025.

Megaproyek di Sulut ini diresmikan Presiden RI Joko Widodo di Bandara Sam Ratulangi Manado, Senin (1/3/2019). Selain KEK Bitung, ada juga KEK Morotai, Maluku Utara dan KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan, Kalimantan Timur. Jokowi juga meresmikan rumah susun (asrama) Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) dan asrama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado. Rusun UKIT di Jalan Raya Tomohon, Kelurahan Talete II, Kota Tomohon. Sedangkan rusun IAIN di Kelurahan Malendeng, Kecamatan Paal 2.

"Dengan rahmat Tuhan, pagi ini saya resmikan Kawasan Ekonomi Khusus Bitung, Kota Bitung, Provinsi Sulut, KEK Morotai Kabupaten Morotai, Maluku Utara dan KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan, Kutai Timur, Kaltim,” kata Presiden.

"Kemudian rusun Institut Agama Islam Negeri dan rusun Universitas Kristen Indonesia Tomohon," kata dia lagi.
Presiden juga meninjau Jalan Tol Manado-Bitung. Ia optimistis, Tol Manado-Bitung selesai dibangun September atau Oktober 2019. "Di Bitung selain KEK, ada Jalan Tol Manado-Bitung sudah 80 persen. September operasional, Oktober sudah resmikan," kata dia.

Pembangunan Tol dan KEK itu merupakan bentuk pemerataan pembangunam di kawasan timur dan utara Indonesia. "Di Maluku Utara, di Sulut, kita harapkan dulunya kita selalu ekspor mengirim bahan mentah, sekarang kita akan mengolah industri di dalam negeri," kata dia.
Jokowi menyampaikan, KEK akan mengelola produk perikanan, kelapa sawit, produk perkebunan lain dan termasuk pariwisata.
"Agar industri berkembang, terbuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya," kata dia.

Lanjut dia, KEK Bitung sudah mulai, banyak investor mengantre. Morotai juga sudah mulai, tapi minta fasilitas bandara diperpanjang. Di Maloy Batuta juga sama. Selain membangun KEK, pemeritah wajib membangun fasilitas supaya produk bisa kompetitif dan efisien.
Lagi-lagi warga Sulut antusiasme menemui Jokowi. Warga berebut untuk foto selfie. Usai meresmikan proyek tersebut, Jokowi melayani wawancara dengan wartawan. Kemudian menyapa warga dan bertolak ke Terminal Bandara Sam Ratulangi melanjutkan perjalanan ke daerah lain.

Presiden mengatakan tiga KEK ditargetkan dapat menarik investasi Rp 110 triliun dan menyerap 120.000 tenaga kerja. Lokasi yang sangat strategis yaitu dilintasi Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II dan ALKI III yang merupakan lintasan laut perdagangan internasional ke dan dari Asia Pasifik.

Selain itu, ketiganya merupakan jalur migrasi ikan tuna sehingga melimpah dengan bahan baku bagi industri perikanan. KEK yang diresmikan operasionalnya oleh Presiden tersebut juga diharapkan mampu mendorong penciptaan nilai tambah dan rantai nilai sehingga dapat menggerakan pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Indonesia.

Menko Perekonomian Darmin Nasution menaruh harapan besar agar master plan dan business plan yang menjadi dasar aktivitas KEK dapat segera diwujudkan sesuai dengan yang direncanakan.

Dengan peresmian tiga KEK ini, maka KEK yang telah beroperasi genap menjadi sepuluh KEK. Dua KEK lainnya, yakni KEK Sorong dan KEK Tanjung Api-Api ditargetkan untuk beroperasi pada semester I tahun 2019.

Sebagai informasi, pemerintah menyelenggarakan pembangunan dengan mendorong kebijakan pembangunan kewilayahan. Hal ini dilakukan melalui pembangunan KEK, Kawasan Industri (KI), dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

Kebijakan bertujuan utama untuk meningkatkan investasi, mempercepat pembangunan, terutama di luar Pulau Jawa, dan meningkatkan daya saing ekonomi. Dalam mendukung keberhasilan pencapaian tujuan, pemerintah melakukan percepatan pembangunan infrastruktur fisik antara lain pembangunan bandara, pelabuhan, jalan tol, kereta api, penyediaan air minum, energi seperti pembangkit tenaga listrik dan kilang minyak, serta ICT digital.

"Pemerintah juga telah menerbitkan kebijakan Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi secara elektronik, Online Single Submission yang juga diterapkan di KEK," pungkas Darmin dalam rilis Kementerian Koordinator Perekonomian RI.

Hadir dalam kesempatan ini antara lain perwakilan kementerian atau lembaga terkait, Gubernur Sulut, Gubernur Malut, Wali Kota Bitung, Bupati Pulau Morotai, Sekretaris Daerah Kutai Timur dan Sekretaris Dewan Nasional KEK.

Robert Winerungan
Robert Winerungan (Tribun manado / Alpen Martinus)

Harga Barang Lebih Murah

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved