Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

2 April Hari Peduli Autisme Sedunia, Daftar 10 Tokoh Berpengaruh Dunia yang Diduga Autisme

2 April diperingati sebagai hari Peduli Autisme Sedunia atau biasa disebut Hari Kesadaran Autisme Sedunia.

Editor: Aldi Ponge
AP
Albert Einstein 

TRIBUNMANADO.CO.ID - 2 April diperingati sebagai hari Peduli Autisme Sedunia atau biasa disebut Hari Kesadaran Autisme Sedunia.

Hari Kesadaran Autisme Sedunia adalah hari yang diakui secara internasional setiap tahunnya.

Tujuannya adalah untuk mendorong Negara-negara Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kesadaran tentang orang-orang dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) di seluruh dunia.

 
Itu ditetapkan oleh resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa "62/139. Hari Kesadaran Autisme Sedunia", disahkan pada dewan pada 1 November 2007, dan diadopsi pada 18 Desember 2007.

Diusulkan oleh perwakilan PBB dari Qatar, Yang Mulia Sheikha Mozah Bint Nasser Al-Missed, Selir Yang Mulia Sheikh Hamad Bin Khalifa Al-Thani, Emir Negara Qatar, dan didukung oleh semua negara anggota.

Resolusi ini disahkan dan diadopsi tanpa suara di Majelis Umum PBB, terutama sebagai pelengkap inisiatif PBB sebelumnya untuk meningkatkan hak asasi manusia.

Hari Autisme Dunia adalah satu dari hanya tujuh Hari PBB khusus kesehatan resmi.

Hari itu sendiri menyatukan organisasi autisme individual di seluruh dunia untuk membantu dalam hal-hal seperti penelitian, diagnosa, perawatan, dan penerimaan keseluruhan bagi mereka yang terkena dampak gangguan perkembangan ini.

Jangan remehkan penderi Autis, banyak tokoh-tokoh terkenal dunia yang memberi dampak dan pengaruh yang besar terhadap peradaban manusia hingga saat ini.

Siapa mereka? berikut Tribunwiki telah merangkumnya.

1. Albert Einstein 1879-1955

 

Mungkin ilmuwan dan ahli matematika paling terkenal dalam sejarah, Albert Einstein memiliki sejumlah karakteristik yang menarik.

Ia mengalami kesulitan bersosialisasi, terutama sebagai orang dewasa.

Sebagai seorang anak, ia mengalami keterlambatan bicara yang amat parah dan kemudian echolalia, atau kebiasaan mengulangi kalimat untuk dirinya sendiri.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved