Surya Paloh Ungkap Kedekatan dengan Jakob Oetama Pendiri Kompas Gramedia
Surya Paloh, Ketua Umum Partai Nasdem menyambangi Kantor Harian Tribun Manado, Jumat (29/3/2019).
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Siti Nurjanah
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Surya Paloh, Ketua Umum Partai Nasdem menyambangi Kantor Harian Tribun Manado, Jumat (29/3/2019).
Surya Paloh datang bersama jajaran petinggi Nasdem Sulut, Ketua DPW Nasdem Sulut Maximilian Lomban, Bendahara Felly Runtuwene, ketua DPD Nasdem Manado GS Vicky Lumentut, Ketua DPD Nasdem Minut Vonny Panambunan, ikut juga Ketua DPW Partai Berkarya Sulut Elly Lasut.
Tokoh Politik Nasional ini disambut Pemimpin Redaksi Tribun Manado, Sigit Sugiarto dan Pemimpin Umum Riadianto Tunandi.
Surya Paloh terlibat diskusi ringan dengan jajaran Tribun Manado.
Ia mengatakan, dekat dengan Jakob Oetama pendiri Kompas Gramedia, perusahaan induk Tribun Manado.
Baca: Program BBM Satu Harga, Pemerintah Resmikan 3 SPBU Kompak di Talaud Sulawesi Utara
Baca: Puluhan Saksi Sudah Diperiksa Namun Kasus Kematian Aldawa Belum Ada Tersangka Baru
Baca: Bikin Lawan Ketakutan, Katyusha Senjata Mematikan Uni Sovyet di PD II
"Saya ada kedekaran denfan Pak Jakob, beliau memberi atensi, semangat senior ke junior," ujar dia.
Jakob Oetama dinilai Surya Paloh memiliki konsistensi nasionalisme kebangsaan
"Kami terus jaga persahabatan," ungkap Ketum Nasdem ini.
Surya kemudian bercerita soal kunjungan kerja ke Sulut.
Pemilu serentak tinggal 19 hari, Nasdem mengikuti pemilu kedua
Ia ingat dulu jelang pemilu 2014, ia sempat datang juga ke Tribun Manado
"5 tahun lalu, jelang pemilu saya datang kemari (Tribun Manado), " kata dia.
Pemilu kali ini diadakan serempak, baru kali ini dalam sejarah.
"Kita sudah masuk 11 kali Pemilu, dan saya sudah 10 kali ikut, tahun 1971 sampai 2019 ini," ujar dia.
Nasdem partai yang baru berusia 7 tahun, akan melawan partai senior, seperti Golkar dan PDIP.
Baca: VIDEO, Live Streaming Debat Capres Jokowi vs Prabowo, Tonton 6 Link dan YouTube Kompas TV di Ponsel
Pemilu tak hanya serentak, tapi ada suasana kebatinan yang berbeda
"Saya katakan jujur. Saya ikuti agak berbeda suasana nuansa batin," ujar dia.
Pemilu sebelumya esensi demokrasi berjalan. Presiden menawarkan gagasan, begitu pun rivalnya
"Suasana agak merasa kompetisi ini jika salah manage menimbulkan potensi perpecahan, jangan sampai terjadi," kata dia.
Perjalanan pemerintah punya pekerjaan rumah besar dan ini belum selesai,
"Bagaimana proses cepat pembangunan seluruh aspek kehidupan , jujur harus kita akui on the right track, atau berjalan sesuai, ujarnya.