Terkait OTT Surabaya
Mantan Ketua Umum PPP Seret 2 Nama Lain di Jawa Timur, Beliau Sudah Mulai Bernyanyi
Tersangka kasus korupsi atas jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama, mantan Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy mulai 'bernyanyi'.
Mohon Maaf
Namun saat ditanya lebih lanjut mengenai pernyataan tentang penjebakan, tersangka kasus jual beli jabatan di Kementerian Agama itu enggan menjawab lebih lanjut.
"Begini, saya akan menjawab hal-hal yang terkait dengan materi perkara, tentu kepada penyidik, kalau ke rekan-rekan media nanti malah tidak pas," ucapnya.
Justru, dia menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh kader PPP dan memberikan semangat untuk berjuang menjelang Pemilu yang akan dilaksanakan pada April 2019 mendatang.
"Karena pemilu sebentar lagi, meskipun saya sudah sampaikan secara tertulis, saya juga sekali lagi menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh kader PPP apa yang saya lakukan tidak ada urusannya dengan PPP," kata Romahurmuziy.
Dia memenuhi panggilan pemeriksaan, setelah satu hari ditunda, karena pria yang akrab disapa Romy itu sakit dan tidak dapat diperiksa oleh penyidik.
Memakai kemeja batik berwarna biru, rompi oranye, dan membawa sebuah buku, Romy mengatakan ia siap menjalani pemeriksaan pada hari ini.
"Iya saya sudah siap," katanya sebelum memasuki Gedung Merah Putih KPK.
Romy mengungkapkan alasan dirinya tidak memenuhi panggilan KPK, karena penyakit yang ia idap selama ini dan belum sempat diperiksakan.
Dokter KPK yang memeriksa, dinilai oleh Romy belum dalam kapasitas mampu melakukan pengobatan. Sehingga, mantan Ketua Umum PPP itu meminta pengobatan di luar Rutan. "Memang saya sudah dua kali minta kepada KPK untuk bisa berobat di luar, tetapi belum diberi sampai sekarang," ujarnya.
Baca: Baca! Move On & Kamu Layak Bahagia, Hentikan Stalking Media Sosial Mantan, Ini Cara Melupakannya!
Mengenai penggeledahan ruang kerja Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Romahurmuziy mengaku sudah mengetahuinya. "Iya, saya hanya melihatnya dari televisi," ucap Romy.
Mantan Ketua Umum PPP itu berjanji kooperatif dan menjelaskan seluruh persoalan kepada penyidik KPK. "Agar mereka mendapat perspektif yang terang dan tidak ada yang ditutupi, dan mereka juga akan permudah untuk segera menyelesaikan pemberkasan kasus," paparnya.
Sebelum pemeriksaan berlangsung, Romy menyampaikan sebuah pertanyaan kepada wartawan. "Saya punya kewenangan enggak? Itu saja pertanyaannya. Apakah Romy, Romahurmuziy, anggota komisi keuangan DPR, punya kewenangan untuk menentukan seseorang duduk atau tidak?" katanya nada bertanya.
Dalam kasus ini, Romy diduga menerima suap Rp 300 juta terkait pengisian jabatan di Kemenag. Muafaq Wirahadi dan Haris Hasanuddin diduga telah menyuap Romy untuk mengurus proses lolos seleksi jabatan di Kemenag.
Muhammad Muafaq mendaftar untuk posisi Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik. Sedangkan Haris mendaftar sebagai Kakanwil Kemenag Provinsi Jatim. Padahal, pihak Kemenag menerima informasi bahwa nama Haris Hasanuddin tidak diusulkan ke Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, lantaran diduga pernah mendapatkan hukuman disiplin.
Baca: Lakukan Tantangan Makan Cookies, Gadis 24 Tahun Ini Meninggal, Berikut Keterangan Dokter!