Info Kesehatan
Waspada! Keseringan Minum Es Teh, Bisa Menderita Gagal Ginjal
Siapa yang tidak suka dnegan Minuman dingin? Segelas es teh manis rasanya sudah sangat cukup untuk memuaskan dahaga.
TRIBUNMANADO.CO.ID -- Siapa yang tidak suka dengan Minuman dingin?
Segelas es teh manis rasanya sudah sangat cukup untuk memuaskan dahaga.
Mulai dari warteg hingga restoran berbintang, semuanya pasti menyediakan menu Minuman es teh.
Meski demikian, es teh bisa berubah menjadi Minuman yang membahayakan bagi kesehatan jika diminum secara berlebih.
Sama halnya dengan kisah tentang seorang pria asal Arkansas yang minum es teh begitu banyak sehingga membuatnya menderita gagal ginjal yang cukup parah
Dikutip dari Reuters, Tiga dokter Arkansas, Amerika Serikat menggambarkan kasus itu dalam sebuah surat yang diterbitkan oleh New England Journal of Medicine.
Pria berusia 56 tahun itu dilaporkan muncul di rumah sakit dengan kelemahan, kelelahan, dan nyeri tubuh, bersama dengan kreatinin tingkat tinggi, yang digunakan sebagai indikator fungsi ginjal yang menurun.
Baca: Beredar Rekaman Syahrini Marahi Petugas Bandara, Emosi Karena Tak Dapat Ruang VIP
Namun, dokter dibuat bingung karena pria itu tak memiliki sakit gagal ginjal, maupun riwayat sakit gagal ginjal di keluarganya.
Karena dokter kebingungan, pria itu pun mengaku minum 16 gelas es teh setiap hari.
Teh hitam diketahui kaya akan oksalat, merupakan senyawa kimia yang dapat berdampak negatif pada ginjal.
Karena pasien mengonsumsi tiga hingga 10 kali lebih banyak asupan oksalat lebih banyak dari normalnya, tidaklah mengejutkan jika ginjalnya langsung berhenti berfungsi dengan baik.
"Dalam kasus ini ada kristal oksalat di dalam ginjal, dan itu menghasilkan reaksi inflamasi," kata Umbar Ghaffar dari University of Arkansas for Medical Sciences kepada Reuters.
Baca: Buah Apel Tak Boleh Dikonsumsi Terlalu Berlebihan, Bisa Berakhir Vatal, Ini Penjelasannya
dr Gaffar menyebutkan makanan lain seperti stroberi dan bayam juga kaya akan oksalat, sehingga perlu dikontrol mengonsumsinya.
"Jika itu tidak terselesaikan, itu akan menyebabkan jaringan parut dan kehilangan jaringan ginjal. Jadi itulah yang mungkin terjadi pada pasien ini," tuturnya.
Sementara itu penyakit ginjal kronis kerap disebut sebagai the silent killer.