TERUNGKAP Pilot Lion Air JT610 Jakarta-Pangkalpinang Lakukan Hal Ini 9 Menit Sebelum Pesawat Jatuh
Pesawat Lion Air JT610 jatuh di Perairan Kerawang, Jawa Barat dalam penerbangan dari Jakarta ke Pangkalpinang, Senin (29/10/2019) pagi.
TERUNGKAP Pilot Lion Air JT610 Jakarta-Pangkalpinang Lakukan Hal Ini 9 Menit Sebelum Pesawat Jatuh
TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO - Pesawat Lion Air JT610 jatuh di Perairan Kerawang, Jawa Barat dalam penerbangan dari Jakarta ke Pangkalpinang, Senin (29/10/2019) pagi.
Pesawat yang mengangkut 189 orang itu, jatuh beberapa menit setelah tinggal landas.
Jenazah korban yang meninggal ditemukan dalam kondisi kurang utuh.
Baca: Konsernya Memukau Penonton, Calum Scott Bikin Gempar Saat Sebut ashiaappp, Simak Video Lengkapnya
Baca: Jelang Pemilu, Keluarga Putuskan AJ Dikurung dalam Kandang, Ini Alasannya!
Baca: Ditanya Perihal Hubungannya dengan Natasha Wilona, Verrell Bramasta: Saya Bingung Jawabnya
Kini setelah beberapa bulan setelah kejadian itu, terungkap fakta baru terkait musibah nahas tersebut.
Detik-detik menegangkan selama 9 menit sebelum pesawat Lion Air PK-LQP jatuh di perairan karawang pada Oktober 2018 lalu.
Kopilot Lion Air PK-LQP sempat mengucap takbir sesaat sebelum pesawat Boeing Max 8 yang dikemudikannya mengalami crash.
Hal tersebut terungkap dalam percakapan terakhir pilot dan kopilot JT 610 PK-LQP.
Seperti dilansir Reuters, Kopilot, Harvino berteriak takbir di detik-detik terakhir saat pesawat mengalami malfungsi dan terus menukik turun.
Sumber anonim Reuters yang mengetahui isi cockpit voice recorder (CVR) juga mengatakan pilot asal India, Bhavye Suneja hanya terdiam saat pesawat hendak jatuh ke laut.
Sebelum jatuh masih berdasarkan Reuters, Bhavye dan Harvino sempat panik.
Baca: Terlibat Prostitusi Tarif Rp 5,6 Juta hingga Rp 32 Juta Sekali Kencan, Para Pramugari Ini Dipecat
Baca: Cinta Tak Direstui Karena Dilarang Pacaran Gadis ABG Gantung Diri, Pamit Lewat WhatsApp
Mereka berdua juga sempat mengecek buku panduan untuk mengendalikan pesawat nahas tersebut.
Dalam percakapan tersebut sang pilot sempat meminta kopilot mengecek buku panduan dengan cepat.
Dalam 9 menit berikutnya, sistem pesawat memberi tahu pilot bahwa pesawat dalam kondisi stall dan mendorong hidung pesawat ke bawah sebagai responsnya.
Pilot berusaha untuk menaikkan hidung pesawat tetapi komputer masih salah mendeteksi stall.
Akibatnya, hidung pesawat terdorong ke bawah oleh sistem trim pesawat.
Normalnya, trim berguna untuk menyesuaikan permukaan pesawat sehingga tetap terbang lurus.
Sikap tenang juga terus diperlihatkan sang pilot sepanjang penerbangan tersebut mengalami masalah.
Sementara kopilot sibuk mencari panduan di manual book.
Sekitar satu menit sebelum pesawat hilang dari radar, pilot meminta ATC untuk men-clear-kan
lalu lintas sekitarnya di bawah 3.000 kaki dan meminta ketinggian 5.000 kaki yang kemudian disetujui.
Sumber-sumber Reuters mengatakan ketika pilot masih berusaha menemukan prosedur yang tepat
dalam buku pegangan, kopilot tidak dapat mengendalikan pesawat Lion Air PK-LQP itu.
"Kondisinya seperti ujian, di mana ada 100 pertanyaan dan ketika waktu habis, Anda haya
bisa menjawab 75 pertanyaan. Kemudian Anda panik. Ini bagaikan kondisi time-out," kata sumber Reuters.
Mengalami masalah mesin yang sama
Sehari sebelum PK-LQP jatuh di perairan Karawang28 Oktober 2018 pesawat maskapai Lion AirBoeing Max 8 sempat terbang dari Denpasar menuju Jakarta.
Pesawat juga mengalami masalah yang sama ketika itu.
Namun diketahui dalam rekaman percakapan ada pilot lain yang berada di dalam kokpit saat itu.
Pilot lain itu disebut berasal dari Batik Air, yang masih satu grup dengan Lion Air.
Dia disebut berada di dalam kokpit dan membantu menyelesaikan masalah flight control yang muncul ketika penerbangan.
Keberadaan pilot lain ini pertama kali diungkap oleh Bloomberg.
Preliminary report yang diterbitkan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sebelumnya tidak menyebutkan soal pilot lain ini.
Reuters sendiri tidak memiliki rekaman maupun transkrip dari isi CVR.
Reuters telah meminta konfirmasi dari Lion Air, Boeing, hingga KNKT.
Juru bicara Lion Air mengatakan semua data dan informasi telah diberikan kepada pihak yang menyelidiki serta menolak berkomentar lebih lanjut.
Boeing menolak berkomentar kepada Reuters karena investigasi sedang berjalan.
Pekan lalu, Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan laporan investigasi bisa dirilis pada bulan Juli atau Agustus.
Pada hari Rabu (20/3/2019) ini, dia menolak berkomentar soal isi CVR dan mengatakan bahwa isinya belum dipublikasikan.
Pada bulan Januari 2019 lalu, CVR Lion Air PK-LQP berhasil ditemukan.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pun kemudian menerbitkan laporan awal mengenai musibah tersebut berdasarkan rekaman Flight Data Recorder (FDR).
Dalam laporan KNKT pada November 2018, pilot memegang kontrol sementara kopilot bertanggungjawab atas radio.
Setelah 2 menit terbang, kopilot melaporkan ada 'flight control problem' ke ATC dan pilot berniat menjaga ketinggian pada 5.000 kaki.
Dalam laporan KNKT, masalah yang dilaporkan kopilot itu tidak disebutkan spesifik.
Tetapi, sumber pertama Reuters mengatakan 'airspeed' disebutkan di CVR sementara sumber kedua mengatakan ada masalah yang muncul di indicator display pilot, tapi tidak muncul di display kopilot.
Kasus sama dengan Ethiopian Airlines
Pesawat Ethiopian Airlines jenis Boeing 737 MAX 8 yang membawa 157 penumpang dan awak yang
jatuh saat mengudara ke Nairobi, Kenya pada Minggu (11/3) waktu setempat disebut-sebut mirip dengan jatuhnya Lion Air PK-LQP.
"Itu adalah kasus yang sama dengan yang terjadi di Indonesia (Lion Air). Ada kesamaan yang jelas
antara dua kecelakaan sejauh ini," kata juru bicara Kementerian Transportasi Ethiopia, Muse Yiheyis, seperti dilansir Reuters.
Penyelidik sedang mencoba untuk menentukan mengapa pesawat jatuh ke sebuah lapangan tak
lama setelah lepas landas dari Addis Ababa, mencari kemungkinan kesamaan dengan
kecelakaan Lion Air yang terjadi pada Oktober 2018 lalu di mana menyebabkan 189 orang tewas.
"Data berhasil dipulihkan. Baik tim Amerika dan tim kami (Ethiopia) mengesahkannya. Menteri
berterima kasih kepada pemerintah Prancis. Kami akan memberi tahu Anda lebih banyak setelah tiga atau empat hari," kata Muse Yiheyis kepada Reuters.
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul TERUNGKAP Pilot Lion Air JT610 Jakarta-Pangkalpinang Lakukan Hal Ini 9 Menit Sebelum Pesawat Jatuh, http://bangka.tribunnews.com/2019/03/21/terungkap-pilot-lion-air-jt610-jakarta-pangkalpinang-lakukan-hal-ini-9-menit-sebelum-pesawat-jatuh?page=all.
Editor: Alza Munzi