Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

6 Cara Jaga Kondisi Mr P Tetap Perkasa, Diantaranya Cukur Bulu Kemaluan Tapi Sisakan 2,5 Sentimeter

Hey pria! Mungkin ada diantara kamu yang belum mengetahui jika lambat laun kondisi penis akan mengalami penurunan.

Editor: Indry Panigoro

Riset dilakukan dengan membagi pria yang telah mengalami disfungsi ereksi selama enam bulan atau lebih menjadi tiga kelompok.

Kelompok pertama mengonsumsi Viagra dosis 50 miligram pada waktu tidur. Kelompok dua menggunakan 50 hingga 100 miligram Viagra ketika mereka membutuhkannya. Kelompok ketiga sama sekali tidak mengonsumsinya.

Setelah setahun, semua peserta dalam riset tak lagi melakukan perawatan disfungsi ereksi selama satu bulan.

Hasilnya, hampir 60 persen pria dalam kelompok satu kembali ereksi normal. Sementara itu, kurang dari 10 persen pria yang menggunakan Viagra sesuai kebutuhan memiliki kembali ereksi normal yang serupa.

Sildenafil memang tidak diresepkan untuk perawatan penis. Tapi, riset ini menunjukkan bahwa pria dapat menstimulasi kemampuan ereksi dengan sildenafil atau tadalafil yang merupakan bahan aktif dalam Cialis untuk mengatasi disfungsi ereksi.

"Pria memiliki lima atau enam ereksi setiap malam," kata Seth Cohen selaku ahli urologi.

Menurutnya, setiap ereksi dapat meningkatkan aliran darah ke penis hingga enam kali lipat.

"Jika ereksi sering berkurang atau kurang kuat, biasanyan terjadi penurunan oksigen yang dibawa darah ke jaringan penis dan, seiring waktu, jaringan penis akan kehilangan elastisitasnya sehingga ereksi semakin sulit dicapai," ucapnya.

3. Berhenti merokok

ilustrasi rokok
ilustrasi rokok (shutterstock)

Merokok tak hanya meningkatkan risiko kematian dini tetapi juga mengurangi kemampuan ereksi.

Hal ini telah dibuktikan lewat riset 2011. Pada hari pertama riset, peserta diminta untuk menonton film porno dengan menggunakan Plethysmograph - alat untuk mengukur perubahan volume di dalam organ atau seluruh tubuh - pada penis untuk mengukur perubahan lingkar dan kekerasan penis.

Kemudian, peserta diminta menghentikan kebiasaan merokok selama delapan minggu ke depan.

Hasilnya, hampir sepertiga dari peserta yang berhasil berhenti merokok memiliki ereksi yang lebih penuh daripada sebelumnya.

Sementara itu, 75 persen dari peserta yang berhenti merokok dan pernah mengalami disfungsi ereksi pada awal riset, mulai berkurang gejalanya.

"Merokok mengurangi jumlah oksigen yang mencapai penis, yang dapat menyebabkan jaringan parut dan hilangnya elastisitas," ucap direktur Ro's Clinical, Tzvi Doron.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved