Teroris
Terkait Kasus Penembakan di Masjid Selandia Baru, Arifin Ilham Ajak Umat Rapatkan Barisan
KH Arifin Ilham memberikan ucapan duka cita atas penembakan di dua masjid yang adai di Christchurch Selandia Baru.
TRIBUNMANADO.CO.ID- KH Arifin Ilham memberikan ucapan duka cita atas penembakan di dua masjid yang adai di Christchurch Selandia Baru.
KH Arifi Ilham pun menyampaikan doa khusus kepada para korban yang hingga kini tercatat mencapai 49 orang.
KH Arifin Ilham kecam penembakan di Selandia Baru dan menyebut para korban yang ditembaki secara membabi buta di dua masjid tersebut sebagai syuhada atau mereka yang mati sahid.
Baca: Terkait Penikaman di Depan SMU St Thomas Aquino, Kapolsek Malalayang: Tersangka dalam Pengejaran!
Arifin Ilham melalui akun instagramnya menyebut pelaku penembakan di Christchurch Selandia Baru adalah kaum kafir zolim yang secara keji dan sadis membunuh orang tak berdoa.
"Innaaa lillah wa innaa ilaihi roojiuun kebiadaban oknum kafir zholim Selandia Baru terjadi membantai dg merekam langsung secara keji kesadisan mereka membantai umat beriman mulia yg siap beribadah di hari Jumat yg mulia," ujar Arifin Ilham, Jumat (15/3/2019).
Tetapi sayangnya, kata Arifin Ilham, sebiadab apa pun mereka, tidak akan disebut teroris oleh media sekuler.
"Allahumma ya Alah jadikan saudara suadara kami yg wafat dibunuh di rumahMu yg mulia di hari yang jumat yg mulia ini sebagai syuhada di sisiMu, aamiin," tulis KH Arifin Ilham.
Simak ucapan duka cita dan doa dari KH Arifin Ilham untuk para korban penembakan di Christchurch Selandia Baru.
Baca: Ini Kronologi Penikaman Kadir, Siswa SMA St Aquino Manado, Kepsek: Korban Baru Saja Ikut USBN
@kh_m_arifin_ilham
Doa untuk Syuhada Selandia Baru
Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu.
Simaklah dg IMAN Kalam Allah yg mulia ini, duhai sahabat imanku! وَمَا نَقَمُوا مِنْهُمْ إِلَّا أَنْ يُؤْمِنُوا بِاللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ “
Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji”. (QS Al Buruj 8)
Innaaa lillah wa innaa ilaihi roojiuun kebiadaban oknum kafir zholim Selandia Baru terjadi membantai dg merekam langsung secara keji kesadisan mereka membantai umat beriman mulia yg siap beribadah di hari Jumat yg mulia.
Sebiadab kaya apapun mereka tidak akan disebut teroris oleh media sekuler, dan ini selalu terjadi di negeri dimana umat Islam yg minoritas berada di wilayah mereka.
Baca: BERITA TERBARU- Waspada! Badai Matahari Terjadi Siang Ini Jumat (15/3/2019)
Allahumma ya Alah jadikan saudara suadara kami yg wafat dibunuh di rumahMu yg mulia di hari yg jumat yg mulia ini sebagai syuhada di sisiMu, aamiin.
Allahumma jadikan peristiwa ini membangkit ghirah dan kesadaran umat Islam untuk terus mendekat kepadaMu, semakin kuat rasa ukhuwah , semakin peduli kepada saudara mu’min, semakin rapat barisan.
Insiden penembakan dilaporkan terjadi di salah satu masjid di Christchurch, Selandia Baru, saat shalat Jumat (15/3/2019) siang waktu setempat.
Dikabarkan, ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban aksi brutal penembakan di Masjid Selandia Baru, Jumat siang.
"Polisi saat ini tengah merespons laporan penembakan yang terjadi di pusat Christchurch," bunyi pernyataan kepolisian Selandia Baru seperti dikutip AFP.
Media lokal melaporkan terdapat sejumlah korban di masjid tersebut, sementara beberapa orang lainnya telah dievakuasi.
Diberitakan New Zealand Herald, seorang pria bersenjata melepaskan serangkaian tembakan di dekat Masjid Al Noor di pusat Christchurch.
Pria bersenjata lainnya juga terlihat berada di dekat sebuah masjid di Linwood.
Sebanyak enam orang dikabarkan telah dibawa ke Rumah Sakit Christchurch akibat insiden itu, dua di antaranya mengalami luka serius.
Saat kejadian berlangsung, tim kriket asal Bangladesh juga tengah berada di masjid tersebut untuk melaksanakan ibadah salat Jumat.
"Para pemain merasa terkejut tetapi semua dalam keadaan baik. Saya berbicara kepada mereka tak lama setelah insiden terjadi. Mereka mengatakan tak melihat apa-apa hanya mendengar suara tembakan," ucap Mario Villacarayen, pelatih tim kriket tersebut.
Villacarayen mengatakan para staf pelatih berada di hotel saat kejadian yang berlangsung sekitar pukul 13.40 waktu lokal itu.
Aparat bersenjata langsung dikerahkan ke lokasi kejadian di Deans Ave dekat Hagley Park.
Kepolisian mendesak seluruh warga yang berada di pusat Christchurch untuk tetap berada di dalam ruangan dan segera melapor jika melihat tindakan-tindakan mencurigakan.
Seorang saksi mata mengatakan banyak orang tewas dalam penembakan massal di sebuah masjid di Kota Christchurch tersebut.
Saat dikonfirmasi oleh Tribunnews, Tantowi Yahya selaku Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Selandia Baru, Samoa dan Tonga membenarkan adanya aksi penembakan tersebut.
Namun, politikus Partai Golkar tersebut belum bisa memastikan apakah ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
Kami terus berkomunikasi dengan warga kita yang ada di Christchurch, dan memantau kondisi yang ada di sana," ujar Tantowi Yahya kepada Tribunnews melalui pesan WhatsApp, Jumat siang.
"Sampai saat ini belum ada info resmi dari polisi terkait pelaku, motif, dan jumlah korban yang jatuh.
Belum ada info juga mengenai WNI yang jadi korban," sambungnya.
Dalam video yang diterima Wartakotalive.com, aksi penembakan itu terbilang sangat sadis.
Pelaku menembak menggunakan senapan mesin, dan merekamnya menggunakan kamera yang dipasang di kepalanya.
Senapan yang ia gunakan sampai mengeluarkan api, dan korban banyak berjatuhan di masjid tersebut.
Enam warga negara Indonesia diketahui berada di dalam Masjid Al-Noor, Christchurch, Selandia Baru saat insiden penembakan terjadi pada Jumat (15/3/2019) siang waktu setempat.
Hal tersebut dinyatakan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi kepada wartawan di Indonesia, seperti yang dikutip dari sejumlah media.
"Tiga warga negara Indonesia berhasil melarikan diri dan sudah bisa melakukan kontak," ujarnya.
Kepada ABC, Kedutaan Besar RI KBRI Wellington di Selandia Baru mengonfirmasi pernyataan Retno dan mengatakan pihaknya akan terbang ke Christchurch untuk berkoordinasi.
KBRI Wellington juga mengimbau agar masyarakat Indonesia di kawasan Selandia Baru, Samoa, dan Kerajaan Tonga agar waspada dan aktif memantau perkembangan pemberitaan media.
Mereka juga telah membuka saluran komunikasi soal keberadaan masyarakat Indonesia yang terdampak dari insiden tersebut.
Diketahui saat ini ada sekitar 331 orang WNI yang tinggal di Christchurch dan 134 di antaranya adalah pelajar.
Sementara itu, kepolisian Selandia Baru belum dapat memastikan berapa jumlah pasti korban tewas dalam insiden penembakan tersebut karena kawasan Christchurch saat ini sedang ditutup dan warga diminta tidak keluar.
Kepala Kepolisian Selandia Baru, Mike Bush dalam pernyataannya secara langsung di televisi mengonfirmasi empat orang sudah ditahan yang terdiri atas tiga laki-laki dan satu perempuan.
"Rinciannya akan terungkap dalam beberapa hari ke depan," kata Mike saat ditanya apakah keempat orang ini sudah dikenal oleh polisi sebelumnya.
Menanggapi video yang beredar di dunia maya, pihak kepolisian belum bisa memverifikasi dan mengatakan mereka akan terus berupaya menurunkan video dari situs.
"Ini sangat mengganggu tidak seharusnya tidak boleh berada dalam domain publik," ujarnya.
Mike meminta warga agar tidak menganggap bahaya ancaman sudah hilang.
Hingga Jumat sore waktu setempat, kepolisian Selandia Baru juga meminta agar seluruh masjid di Selandia Baru ditutup dan mengimbau agar tidak warga tidak mengunjunginya.
Tautan: http://wartakota.tribunnews.com/2019/03/15/arifin-ilham-ajak-umat-rapatkan-barisan-sebut-pelaku-penembakan-di-selandia-baru-teroris-keji?page=all