Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Polisi Bangun Taman Baca di Pesisir Lembeh: Kelak saat Saya tak Tugas lagi di Pulau Ini. . .

Dulu,taman baca yang berlokasi di Kelurahan Pancuran, Lembeh Selatan, ini hanyalah tempat nongkrong warga yang menghabiskan waktu dengan minuman keras

Penulis: Finneke Wolajan | Editor: Aldi Ponge
ISTIMEWA
Taman Baca Pulau Lembeh di tepi Pantai Tamburutan. 

Lalu muncullah ide membuat taman baca di pantai ini.

Iptu Rudolf lalu menggandeng warga setempat, Franklin Takalepakeng, untuk sama-sama membangun taman ini.

Setelah taman baca ini rampung, melalui akun Facebook Polsek Lembeh, Iptu Rudolf menyebarkan informasi soal taman baca ini.

Berbagai tanggapan positif berdatangan. Dari awalnya hanya di kalangan Polsek Lembeh dibantu beberapa warga, saat ini donasi buku berdatangan dari luar.

Bahkan dari turis asing yang menurut Rudolf sangat mengapresiasi taman baca ini.

“Ada yang dari komunitas motor juga. Turis dari Australia mengatakan selama mereka keliling, katanya baru di sini ada taman baca di pinggir pantai,” katanya.

Berbagai jenis buku mulai dari buku pelajaran hingga pengetahuan umum ada di taman baca.

Sejumlah bocah membaca buku di sebuah taman baca yang berada di tepi Pantai Tamburutan di Pulau Lembeh, Kota Bitung, Sulawesi Utara, belum lama ini.
Sejumlah bocah membaca buku di sebuah taman baca yang berada di tepi Pantai Tamburutan di Pulau Lembeh, Kota Bitung, Sulawesi Utara, belum lama ini. (TRIBUN MANADO/FINNEKE WOLAJAN)

Setiap hari kunjungan warga mulai dari anak-anak sekolah hingga dewasa makin bertambah.

Warga yang berwisata di Pulau Lembeh sering mampir di pondok ini.

Sembari menikmati indahnya alam Pulau Lembeh, wisatawan sekalian melihat-lihat koleksi buku di sini. Pulau ini memang destinasi wisata favorit di Kota Bitung.

"Sekarang sudah makin banyak yang datang. Turis mancanegara juga sering berkunjung. Kota Bitung sedang menggalakkan program literasi. Taman baca ini menjadi contoh untuk daerah lain, agar budaya baca anak-anak maupun masyarakat tinggi," ujarnya, Selasa (12/03/2019).

Taman ini pun bersolek. Kata-kata mutiara yang tertulis di atas kayu menghiasi seluruh taman baca ini. Susunan buku terlihat di rak-rak yang berjejer di taman ini.

Meski sederhana, warga betah duduk berlama-lama membaca buku di sini.

Taman baca ini terbuka untuk siapapun dan gratis.

Jika ingin memberi sumbangan buku, pengelola dengan sangat terbuka menerima bantuan setiap warga yang mau bermurah hati.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved