Puji Diri Pernah Gubernur dan Presiden, Jokowi: Jangan Berikan yang Belum Berpengalaman
Calon presiden nomor urut 01 Jokowi meminta para pendukungnya agar berperang melawan berita hoaks dan fitnah
TRIBUNMANADO.CO.ID - Calon presiden nomor urut 01 Jokowi meminta para pendukungnya agar berperang melawan berita hoaks dan fitnah.
Terlebih, katanya, belakangan berita-berita hoaks, fitnah, serta ujaran kebencian, tidak lagi cuma menyebar di media sosial, tapi juga dari rumah ke rumah.
"Bapak ibu sebagai intelektual di negara ini harus berani suarakan yang benar itu benar, salah itu salah," tegas Jokowi saat menghadiri deklarasi Alumni Jabar Ngahiji, di Monumen Perjuangan (Monju) Rakyat Jawa Barat, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Minggu (10/3/2019).
Jokowi juga meminta agar masyarakat diberikan edukasi yang benar, bukan malah diberikan berita hoaks serta kabar fitnah.
Mantan Wali Kota Solo ini juga mempersilakan dirinya ditegur ataupun diperingati, jika memang melakukan kesalahan.
"Saya tidak mau dipuji, kalau saya salah, peringatkan saya. Jangan malah masyarakat diberi edukasi yang tidak benar," paparnya.
Baca: Produk Kondom Bergambar Jokowi-Maruf Amin Jadi Viral, Begini Reaksi TKN
Pantauan Tribunnews.com, di lokasi sudah ada ribuan pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Maruf Amin yang sudah menunggu kehadiran Jokowi sedari pagi.
Melihat Jokowi hadir, ribuan warga langsung heboh ingin melihat langsung sosok Jokowi.
Beberapa dari mereka ada yang beruntung bisa salaman hingga berswafoto dengan Jokowi, meski sebelumnya harus berjejalan.
Menyambut kehadiran Jokowi, panitia mengajak warga menyanyikan lagu Halo-Halo Bandung serta Indonesia Raya. Lanjut acara diiisi dengan pembacaan deklarasi dari perwakilan alumni, Nila Oktaviani.
"Kami rakyat Jabar Ngahiji terdiri dari alumni Perguruan Tinggi (PT), SMA, Relawan, Komunitas dan Masyarakat Jabar meneguhkan tekad kami bersama untuk memenangkan Jokowi-Maruf Amin dalam Pilpres 2019," katanya.
"Kami bertekad akan memerangi hoaks, fitnah, kebohongan, dan upaya menghancurkan kokohnya benteng Pancasila. Kami bertekad jaga Jokowi-Maruf Amin dengan sepenuh hati," sambungnya.
"Kami bertekad jaga Tanah Air yang kami cintai ini. Semoga Allah meridhoi dan memberkati tekad kami ini, Bandung 10 Maret 2019," papar Nila Oktaviani membacakan deklarasi.
Dalam sambutannya, Jokowi mengucapkan terima kasih atas dukungan para alumni PT di Jawa Barat, alumni SMA di Bandung dan Jawa Barat, kepada dirinya dan Maruf Amin.
Baca: Jokowi: Jangan Biarkan Masyarakyat Diberi Ajaran yang Tidak Benar, Supaya tak Menyebar Hoax
Dia juga berpesan jangan sampai negara besar seperti Indonesia diserahkan ke sosok pemimpin yang belum berpengalaman dalam memimpin pemerintahan.
"Kita negara besar, penduduknya 260 juta jiwa. Kita sadar mengelola negara besar Indonesia tidak mudah. Saya sangat beruntung sekali diberikan, dimudahkan oleh Allah punya pengalaman dari bawah,"ucapnya.
"Dua kali jadi wali kota, gubernur DKI, dan Presiden. Jadi perlu saya ingatkan, jangan berikan ke yang belum berpengalaman. Hati-hati, 260 juta penduduk itu tanggung jawab kita semua. Kalau diberikan ke yang belum berpengalaman, bagaimana jadinya?" sambung Jokowi yang langsung disambut meriah para pendukung.
Kepada masyarakat Jabar, para pendukungnya, Jokowi berpesan sebagai kaum intelektual, para pendukung harus berani melawan hoaks dan fitnah yang kini tidak lagi melalui media sosial, tapi door to door.
"Yang namanya hoaks, kabar fitnah, sudah dari rumah ke rumah, door to door. Berbahaya bagi persatuan dan kerukunan kita. Harus berani kita lawan, perangi, jangan diam," tegasnya.
Jokowi juga sempat curhat soal dirinya yang diserang fitnah, bahwa jika kembali terpilih, maka azan akan dilarang dan pendidikan agama akan dihapuskan.
Menanggapi itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku tidak habis pikir dengan yang membuat dan menyebarkan fitnah itu, karena sama sekali tidak masuk logika.
"Logikanya seperti apa? Fitnah. Masa katanya nanti pendidikan agama akan dihapuskan," ucapnya.
Jokowi juga sempat menyinggung beberapa pernyataan lawannya, yakni calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, soal jangan ada lagi yang teriak pesimisme, jangan ada lagi yang teriak pasal 33.
"Kita harus bawa negara ini maju. Jangan sampai ada yang teriak pesimisme lagi. Jangan ada yang teriak Pasal 33, satu persen menguasai 90 persen aset, tapi dia punya lahan konsesi yang luasnya lima kali lahan Jakarta," tutur Jokowi.
Merespons itu, ribuan pendukung Jokowi-Maruf Amin langsung berteriak "Balikin, balikin, balikin.
Mendengar itu, Jokowi langsung tersenyum.
"Kok balikin? Kayak lagunya Slank saja," ucap Jokowi.
Baca: Perkenalkan Reino Barack, Syahrini: Tidak Ada yang Patut Dipermalukan atas Pernikahan Ini
Jokowi menjelaskan, sebenarnya pemberian lahan tidak masalah dan legal saja. Memberikan konsesi lahan ke perusahaan, juga legal.
Namun, lahan tersebut harus benar-benar produktif dan memberikan manfaat ke perusahaan serta rakyat.
"Balikin.. Balikin...Balikin...Balikin," teriak pendukung kian keras.
Jokowi seperti kehabisan kata-kata, dia sempat terdiam beberapa menit. Sementara, para pendukung terus berteriak "Balikin."
Akhirnya, Jokowi kembali berkomentar. Dia mengeluhkan dirinya yang telah memberikan konsensi dan hutan sosial termasuk sertifikat ke rakyat, namun malah dituding tidak berguna.
"Justru saya yang dituding-tuding. Kita ini berikan konsensi hutan sosial, bagikan sertifikat ke rakyat, maka katanya tidak berguna," paparnya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Jokowi: Saya Tidak Mau Dipuji, Kalau Salah, Ingatkan