Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Sitaro

Asap dari Dua Kawah Gunung Karangetang Masih Terlihat

Gunung api Karangetang di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, ternyata masih terus beraktivitas.

Penulis: Alpen_Martinus | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUN MANADO/ALPEN MARTINUS
Tunggu Rekomendasi PVMBG Bandung untuk Tindak Lanjut Pengungsi Erupsi Gunung Karangetang 

Asap dari Dua Kawah Gunung Karangetang Masih Terlihat

TRIBUNMANADO.CO.ID, SITARO - Gunung api Karangetang di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, ternyata masih terus beraktivitas.

Terlihat dari asap di puncak kawah, Kamis (08/03/2019) pagi.

Yudia Tatipang Kepala PGA Karangetang menjelaskan, bahwa asap kawah bertekanan kuat teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 25-50 m di atas puncak kawah.

"Terlihat juga asap kawah 2 putih sedang tinggi 25-50 meter," jelasnya.

Secara kegempaan juga tercatat lagi guguran lima kali dengan amplitudo 3-5 mm, berdurasi 32-52 detik.

Hembusan 6 kali dengan amplitudo 3-5 mm, durasi 15-19 detik.

Vulkanik dalam terjadi 2 kali, amplitudo 11-28 mm, S-P 0,5-1 detik, durasi 10-12 detik.

Tektonik jauh terjadi 2 kali, amplitudo 50-51 mm, S-P tidak terbaca, durasi 117-267 detik. Microtremor terekam dengan amplitudo 0.25 mm (dominan 0.25 mm).

Status gunung tetap pada level III atau siaga.

Rekomendasi PVMBG Bandung pun belum berubah, warga masih tetap yaitu dilarang mendekati, melakukan pendakian atau beraktivitas di dalam zona bahaya yaitu radius 2.5 km dari puncak kawah dua (Kawah Utara) dan kawah utama (selatan) serta area perluasan sektoral dari Kawah Dua ke arah Barat-Baratlaut sejauh 3 km dan ke arah Baratlaut-Utara sejauh 4 km.

Warga yang berada di area Baratlaut-Utara dari Kawah Dua, di antaranya Kampung Niambangeng, Beba dan Batubulan agar dievakuasi ke tempat yang aman dari ancaman guguran lava atau awan panas guguran gunung Karangetang yaitu di luar zona bahaya.

Masyarakat tetap dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.

Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.

(Tribun Manado/Alpen Martinus)

BERITA POPULER:

Baca: Protes Jalan Rusak, Warga Manado Berpose di Kubangan Jalan Lengkong Wuaya

Baca: Sekelompok Pemuda Aniaya Anggota Polda Sulut dengan Sajam, Bermula dari Keributan di Tempat Makan

Baca: Aktivis Hewan Dunia Selamatkan Anjing Hidup Penuh Luka Berulat di Pasar Kawangkoan

TONTON JUGA:

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved