Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan

Cinta Segitiga Jadi Motif Pembunuhan dengan Tabung Gas Elpiji, Mayatnya Digantung di Bawah Jembatan

Masih terlibat pertikaian, pelaku berinisiatif mengambil tabung gas elpiji 3 kilo dan menghantamkannya ke korban.

Editor: Indry Panigoro
Tribun Lampung
ilustasi pembunuhan 

"Kemudian, korban memaki tersangka dengan kata-kata kasar dan emosi," kata Argo.

Kata kasar yang diucapkan korban menurut pengakuan tersangka adalah 'dasar An***g Lo, B**i Lo, Ba***at'.

Dikatakan Argo, pelaku dan korban pun terlibat cekcok.

Namun tiba-tiba korban mengambil anak WGS dari dalam kamar.

"Sehingga hal tersebut membuat SJ emosi dan terjadi cekcok antara SJ dan korban. Lalu tiba tiba korban mengambil anak WGS dari dalam kamar dan hendak membawa sang anak, sambil berlari ke luar rumah," kata Argo.

Tetapi langkah korban terhenti oleh hadangan pelaku di dapur rumah.

Anak WGS pun menjadi bahan perebutan.

Tabung gas LPG 3 kg.
Tabung gas LPG 3 kg. (NET)

WGS kemudian datang dan mengambil dari keduanya dan masuk ke kamar.

"Perebutan anak antara mereka berdua terjadi. Kemudian WGS menghampiri mereka yang langsung mengambil dan merebut anak itu. WGS lalu pergi ke kamar," kata Argo.

Masih terlibat pertikaian, pelaku berinisiatif mengambil tabung gas elpiji 3 kilo dan menghantamkannya ke korban.

Setelah korban tewas karena terluka di kepala, pelaku mengambil barang milik korban.

Yakni berupa sebuah dompet bahan kulit warna hitam merk dunhil milik berisikan uang sebesar Rp 100 ribu, 1 unit handpone merk Samsung warna putih dan 1 unit handpone merk Nokia warna hitam.

Pelaku membakar barang tersebut untuk menghilangkan jejak.

"Kemudian dompet milik korban di bakar SJ dengan maksud untuk menghilangkan jejak," katanya.

Pelaku kemudian mengikat korban dan membungkusnya dengan karung.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved