Aktivis Hewan Internasional Selamatkan Kucing di Pasar Tomohon, Anne Supit Kutip Amsal 12:10
Usai diselamatkan dari para penjual di Pasar Beriman Tomohon, hewan-hewan ini dibawa ke shelter Animal Friends Manado Indonesia.
Penulis: Finneke Wolajan | Editor: maximus conterius
Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan
TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Aktivis hewan dunia melakukan penyelamatan terhadap delapan ekor kucing di Pasar Tomohon, Selasa (5/3/2019).
Kucing-kucing yang tampak memprihatinkan dan berada di dalam kerangkeng besi berhasil diselamatkan dari perdagangan daging kucing.
Sebastian Margenfeld (Jerman), Founder and Director of Förderverein Animal Hope and Wellness e.V Germany dan Davide Acito, Director of Action Project Animal yang juga perwakilan Elisabetta Franchi Foundation, melakukan penyelamatan ini.
Usai diselamatkan dari para penjual di Pasar Beriman Tomohon, hewan-hewan ini dibawa ke shelter Animal Friends Manado Indonesia.
Karena kondisinya yang memprihatinkan, dokter hewan di shelter ini langsung memberikan perawatan.
Sebastian Margenfeld mengatakan, ia tahu bahwa menyelamatkan beberapa hewan bukanlah solusi untuk mengatasi masalah ini, bukan solusi dari perdagangan daging anjing dan kucing.
"Tapi kami berharap dengan melakukannya kami bisa membangun rasa kepedulian dan merupakan contoh bagi yang lain akan tindakan cinta dan kasih sayang serta keadilan bagi semua mahluk ciptaan Tuhan," kata dia yang memperjuangkan kesejahteraan hewan bersama salah seorang anggota parliament Europa MdEP Stefan Bernhard Eck.
Satu hal yang sangat menarik bagi dia adalah reaksi dari orang-orang yang ada di sekitar pasar yang memujinya dengan tepuk tangan saat melakukan penyelamatan.
"Saya tahu bahwa sudah banyak juga masyarakat yang berpikir dan merasakan hal yang sama yang sama dengan kami," katanya.
Baca: Aktivis Hewan Dunia Minta Pemerintah Larang Konsumsi Daging Anjing dan Kucing
Baca: Mobil Milik Doger Anjing Dirusak Warga, Pelaku Melarikan Diri
Davide Acito mengatakan, tujuan utama dari organisasi Action Project Animal dan Elisabetta Franchi Foundation adalah kerja sama, informasi dan tindakan nyata. Dan filosofinya adalah menyebarkan rasa belas kasih sayang kepada semua mahluk hidup ciptaan Tuhan.
"Kami kagum melihat orang-orang bertepuk tangan saat kami menyelamatkan kucing-kucing itu. Ini adalah pertanda yang baik bahwa ada sesuatu yang berubah dan kita harus melanjutkan ke arah ini," katanya.
Davide berterima kasih atas kerja sama yang baik dari mitra organisasi Animal Friends Manado Indonesia dan Pemerintah Kota Tomohon yang telah mendukung sejak awal.
"Ini adalah satu-satunya kunci keberhasilan dalam membuka pintu perubahan menuju ke arah yang lebih baik," jelasnya.
Direktur AFMI Anne Parengkuan Supit mengatakan, rescue hewan dari pasar bukanlah bagian dari program kerja Animal Friends Manado Indonesia karena dengan melakukannya malah akan memperlancar proses perdagangan ini.
"Dan itu tidak baik dalam mengedukasi masyarakat. Namun di sisi yang lain tindakan itu juga perlu untuk tujuan membangkitkan kepedulian," katanya.
BERITA POPULER:
Baca: Norman Kamaru Ternyata Mengundurkan Diri Sebelum Dipecat Kapolda Gorontalo, Ini Alasan di Suratnya
Baca: UPDATE 34 Nama Korban Tambang Bakan, Lima Jenazah Teridentifikasi, Empat Potongan Tubuh Dikubur
Baca: Dicemburui, Dimaki dan Dianiaya di Lapangan Parkir Megamall, PNS Minut Laporkan Suaminya ke Polisi
Pihaknya berharap semoga ke depannya pemerintah Sulawesi Utara lebih peduli dan memperhatikan isu-isu seperti ini karena juga berkaitan langsung dengan kesehatan dan keamanan masyarakat seperti penyebaran rabies serta penyakit-penyakit lainnya.
Serta mulai menegakkan peraturan-peraturan hukum yang sudah ada yang menyangkut kesejahtraan hewan seperti yang tercantum dalam Pasal 302 KUHP dan PP 95 Tahun 2012 tentang Kesejahteraan Hewan.
"Serta seperti yang tertulis di Firman Tuhan dalam Amsal 12:10 yang berbunyi ‘Orang benar memperhatikan kehidupan hewannya, tetapi belas kasihan orang fasik itu kejam’," jelasnya.
Aktivis hewan dunia menaruh perhatian kepada Sulawesi Utara terkait isu konsumsi daging anjing dan kucing di Bumi Nyiur Melambai ini.
Para aktivis dari Inggris, Jerman, Italia dan Indonesia mengunjungi pemerintah daerah, pada akhir Jumat-Sabtu akhir pekan lalu. Mereka meminta pemerintah melarang konsumsi daging anjing dan kucing di Sulawesi Utara. (*)