7 Fakta Sosok Alfons Tilaar, PNS BKP Sulut Tewas Dikeroyok Ayah-Anak di Bolmong: Seorang Motivator
Alfons Tilaar (49) warga Mariri Dua, meninggal dunia setelah diduga dianiaya oleh sekelompok warga Desa Lolan Dua, Kabupaten Bolaang Mongondow
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
3. Suka Bergaul
Deker Rompas Sekretaris, Kesbangpol Bolmong mengaku sangat mengenal Alfons. Sehingga dia sangat kehilangan sahabatnya tersebut.
"Orangnya sangat baik dan cepat sekali beradaptasi dengan lingkungan pergaulan dan aktivitas," ungkapnya.
4. Seorang Motivator
Jufri, teman Alfons turut merasakan dukacita kehilangan Alfons yang disebutnya sebagai motivator terbaik.
Alfons dinilainya sebagai putera terbaik Desa Mariri yang selalu mengabdi untuk masyarakat dan gereja.
"Pengabdian dan budimu akan selalu kami kenang. Beristirahatlah, Tuhan menyambutmu di sorga," katanya.
5. Senang Membantu
Camat Poigar Deddy Ruswandi mengatakan Alfons Tilaar merupakan orang ramah, baik hati dan senang membantu.
"Saya sangat terkejut saat mendengar kepergian almarhum yang sangat tiba-tiba sebab hari Minggu (3/3) sekitar pukul 09.00 wita beliau masih berkunjung ke Rudis Camat dan bercerita panjang lebar tentang program-program di tempat kerjanya Dinas Ketahanan Pangan Pemprov Sulut. Terus terang saya sangat sedih kehilangan saudara dan salah satu sahabat terbaikku," tutup Camat.
6. Rajin dan Berdedikasi
Kepala Seksi Harga Pangan, DKP Sulut, Novri Tumanduk mengatakan korban melaporan masuk kerja pada akhir Januari.
Katanya, Alfons pindah katena sang istri ditugaskan ke Kantor wilayah Kementerian Agama di Manado, sedangkan anak tunggal sekolah di SMAN 9 Binsus Manado.
"Tugasnya tiap hari memantau harga di Pasar Karombasan kemudian melaporkannya langsung ke Kementerian Pertanian," kata Novri
Ia menilai, Alfons sosok yang rajin, punya semangat kerja dan dedikasi