Kisah viral
Kisah M Ikram Anak Pemulung yang Masuk Polisi tanpa Uang
M Ikram merupakan anak seorang pemulung yang tinggal di kawasan Punggur, Kecamatan Nongsa, Batam.
Hanya bermodal uang sebesar Rp 300 ribu, Ikram mulai melengkapi adimistrasi pemberkasan.
"Pokoknya saya optimis saja, ini perjuangan meraih mimpi menjadi polisi. Uang cuman ada Rp 300 ribu buat modal pengurusan berkas," sebutnya menceritakan.
Mulai dari pendaftaran, pengecekan berkas, hingga tahapan demi tahapan yang diikuti, tidak satupun membuat langkah Ikram terhenti.
Usaha yang dilakukan Ikram nyatanya berbuah manis.
Ikram masuk sebagai calon siswa Bintara yang akan mengikuti pendidikan di SPN Polda Kepri di Tanjungbatu.
Hingga sampailah saat ini, Senin (4/3/2019) M.Ikram telah resmi dilantik Kapolda Kepri Irjen Pol Andap Budhi Revianto menjadi Bintara Polri Perbatasan bersama 160 Bintara lainnya.
M Ikram saat berhasil jadi bintara
"Alhamdulilah, mimpi saya sudah jadi kenyataan. Walaupun sebagai anak pemulung, tidak menutup kemungkinan bisa menjadi seorang polisi," sebutnya bangga atas perjuangannya.
Pencapain Ikram ini tentu membuat sang ibu bahagia.
Kamsinah pun tak mampu berkata apa apa atas kesuksesan anaknya.
Baca: Hadiah Spesial dari Paris Hilton kepada Syahrini dan Reino Barack
"Saya senang dan bangga, gak menyangka bisa jadi polisi," ucapnya sambil menitihkan air mata yang perlahan turun melewati pipih kanan dan kirinya.
Dikatakannya, ini membuktikan bahwa tahapan seleksi penerimaan anggota Polri murni sesuai kemampuan penilaian.
Tidak menggunakan sogokan, atau dekingan.
"Saya juga kemarin kemarin, dibilangin tetangga sama kawan kawan, percuma aja Ikram ikut, harus siapin modal besar kalau mau jadi polisi. Tapi ini saya buktikan, masuk polisi bukan pakai uang, tapi pakai niat, doa dan kerja keras. Jangan percaya omongan orang, kami sudah buktikan," tegasnya.
M Ikram memeluk ibunya
Bersyukur atas pencapaian itu, Ikram pun langsung menekukan lutut kedasar tanah, bersujud di kaki sang Ibu mengucapkan rasa terimakasih atas doa dan dukungan yang tak hentinya dipanjatkan kepada sang anak, dengan tangis haru kebahagiaan.