Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Utang Indonesia Tembus Rp 4.498,56 Triliun, Ini Penjelasan Kemenkeu

Utang luar negeri Indonesia terus bertambah. Total utang pemerintah pusat hingga Januari 2019 mencapai Rp 4.498,56 triliun.

Editor: Aldi Ponge
CNBC.com
uang dollar AS 

Kementerian Keuangan melalui Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasinya, Nufransa Wira Sakti menjelaskan alasan mengapa utang Indonesia selalu bertambah beberapa tahun ini.

Utang untuk pembangunan

Menurut Nufransa, pemerintah mengelola utang secara hati-hati. Dia juga menilai kondisi utang saat ini terbilang aman.

"Saat ini kondisi utang sangat aman, masih dalam koridor undang-undang. Peningkatan nilai utang lebih karena pemerintah membutuhkan banyak anggaran untuk pembangunan," kata Nufransa dikutip dari Kompas.com beberapa waktu lalu.

Menurut dia, semua pembangunan membutuhkan biaya. Belanja negara pun digunakan untuk hal yang produktif.

"Sehingga dapat memberikan daya ungkit bagi adanya peningkatan produktivitas," ucapnya.

Meskipun utang meningkat, Nufransa menyebutkan, kondisi keuangan negara masih dalam kondisi yang aman dengan terjaganya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan baik.

Ia menyebut terjadi penurunan defisit APBN di tahun 2018 sementara penerimaan negara capai 102 persen melampaui target yang ada.

Kemudian, penerimaan pajak tumbuh sebesar 14 persen.

"Primary balance (selisih anggaran penerimaan dan pengeluaran di luar bunga dan cicilan utang) mendekati nol. Semua indikator APBN berwarna hijau dan tidak ada gejala akan adanya krisis," kata Nufransa.

Ia pun membenarkan, pemerintah melakukan utang untuk membayar utang yang lain atas dasar pertimbangan tertentu.

"Sebagaimana praktik di negara lain juga, pemerintah melakukan refinancing (menutup pinjaman dengan pinjaman lain) atas sebagian utangnya, jadi tidak jatuh tempo semua dalam satu waktu tertentu," ujar Nufransa.

Estimasi penyelesaian utang

Menurut pemerintah, keputusan untuk menambah utang tersebut diambil bukan tanpa perhitungan.

Nufransa menjelaskan, sudah ada perhitungan terhadap semua utang dan proses pengembalian ke depannya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved