Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Begini Penjelasan Tim Medis Terkait Kondisi 4 Korban Kebakaran 5 Kapal di Pelabuhan Nusantara Bitung

Tim medis Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr Wahyu Slamet Bitung menjelaskan kondisi empat korban yang terbakar akibat kebakaran kapal

Penulis: Chintya Rantung | Editor: David_Kusuma
Tribun manado / Andrew Pattymahu
Tim medis rumah sakit TNI Angkatan Laut Dr Wahyu Slamet Bitung menjelaskan kondisi empat korban yang terbakar akibat kebakaran kapal yang terjadi di Pelabuhan Nusantara Bitung. 

Begini Penjelasan Tim Medis Terkait Kondisi 4 Korban Kebakaran 5 Kapal di Pelabuhan Nusantara Bitung

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Tim medis Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr Wahyu Slamet Bitung menjelaskan kondisi empat korban yang terbakar akibat kebakaran kapal yang terjadi di Pelabuhan Nusantara Bitung.

Dokter Adventy Nahan SpB FICS didampingi drg Wahyu Morfina Nurhayati MKes kepada tribunmanado.co.id menjelaskan, ke empat korban luka bakar dibawa di Rumkital Dr Wahyu Slamet pukul 19.00 Wita.

"Yang pertama laki-laki mengalami luka bakar sebanyak 45 persen, 2 laki-laki juga dengan luka bakar sebanyak 10 persen, dan terakhir luka bakar dengan luas 25 persen,” ujar Dokter Adventy Nahan.

Keempat ini adalah korban luka bakar akibat ledakan mesin, selain luka bakar kita masih curiga terjadi trauma hintalasi.

Baca: BREAKING NEWS: 5 Kapal Terbakar di Pelabuhan Nusantara Bitung

Baca: Ini Penyebab Lima Kabar Terbakar di Pelabuhan Nusantara Bitung

Baca: Ini Penjelasan Kepala KSOP Bitung Terkait 5 Kapal Terbakar di Pelabuhan Nusantara

Sekitar pukul 07.00 wita, keempat penderita kita lakukan operasi, untuk luka bakar 10 dan 25 persen hanya satu kali operasi.

"Berbeda dengan Hendri Makese (35) yang adalah ABK KSOP korban luka bakar sebesar 45 persen akan dilakukan operasi kedua, rencananya dua hari setelah dilakukan operasi pertama,” ucapnya.

“Setelah dilakukan operasi pertama kempat korban sudah dalam kondisi stabil, dan saat ini melakukan di ruangan masing-masing. Dimana fasilitas ruangan perawatan keempat korban VIP," sebutnya.

Bangkai kapal yang terbakar di Pelabuhan Nusantara Bitung diangkat menggunakan alat berat, Kamis (21/2/2019).
Bangkai kapal yang terbakar di Pelabuhan Nusantara Bitung diangkat menggunakan alat berat, Kamis (21/2/2019). (Tribun manado / Chintya Rantung)

Ia mengatakan, seharusnya untuk korban luka bakar kita ada di ruang khusus, karena kondisi rumah sakit saat ini masih tipe 4, untuk sementara fasilitas yang dimanfaatkan adalah fasilitas ruangan terbatas, dimana tidak sembarang orang masuk.

Selain itu, kondisi korban dengan luka bakar 45 persen, pada saat hari pertama mengalami masalah akut, yaitu masalah cairan.

"Risikonya akan muncul pada hari ketiga, disitu akan muncul infeksi, untuk itu kita tanggulangi dengan intervensi jangan sampai terjadi infeksi,” imbuhnya.

BREAKING NEWS: 5 Kapal Terbakar di Pelabuhan Nusantara Bitung
BREAKING NEWS: 5 Kapal Terbakar di Pelabuhan Nusantara Bitung (TRIBUN MANADO/CHINTYA RANTUNG)

Selama tiga hari pertama tim dokter akan lakukan penanganan masalah cairan, sementara untuk organ lain seperti wajah kondisi sudah terbakar semuanya.

"Itulah yang menjadi ketakutkan kami bisa terjadi cedera atau trauma inhalasi,” ujarnya.

“Sewaktu-waktu terjadi gangguan pernafasan, maka kita harus melakukan intervensi membuat jalan nafas di luar yang ada. Kemungkinan kita pasang saluran lubang di leher, kalau memang terbukti korban mengalami sesak nafas dan itu bisa kita lakukan di sini,” ujar dokter Adventy menjelaskan.

“Kondisi perawatan keempat korban luka sudah kita bungkus, kecuali di daerah wajah kita bisa rawat terbuka," jelasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved