9 Fakta Kecelakaan Marcelino Mongi di Kairagi: Teman Ungkap Sifat Korban hingga Polisi akan Cek CCTV
9 Fakta Kecelakaan Dialami Marcelino Mongi di Kairagi: Kronologi, Percakapan Terakhir hingga Teman Ungkap Kelakuan
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID - Duka mendalam dirasakan keluarga dan teman-teman Marcelino Mongi (18) korban tewas setelah kecelakaan di Jalan AA Maramis, Kairagi, Manado Sulawesi Utara.
Jenazah siswa SMA Kristen Eben Heazar Manado sudah dimakamkan pada Selasa (12/2/2019)
Remaja Perumahan Taman Sari, Paniki, Manado ini meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan tunggal pada Minggu (10/2/2019).
Berikut Fakta tentang kecelakaan lalu lintas yang dialami oleh Marcelino Mongi
1. Kronologi
Polisi menyebut kecelakaan yang dialami Marcelino Mongi sebagai kecelakaan tunggal saat mengendarai sepeda motor Honda CB 150 DB 5747 ME
"Sesuai olah tempat kejadian perkara (TKP) anggota saya, korban mengalami kecelakaan tunggal dengan mengendarai sepeda motor Honda CB 150 DB 5747 ME," ujar Kasat Reskrim Polresta Manado AKP Risno Luas
Katanya sesuai olah TKP, kejadian berawal korban sambil mengendarai sepeda motor bergerak dari arah Mapanget menuju Pusat Kota Manado.
Korban diduga hilang kendali saat jalan menurun dan berbelok ke kanan mendekati Kantor Tribun Manado. Sepeda motor keluar ke kiri lalu menabrak pembatas jalan.
"Korban terlempar sejauh 32,20 meter dan mengalami luka robek di bagian kepala. Sementara kendaraannya terlempar sejauh 53 M. Kecelakaan tersebut mengakibatkan korban meninggal dunia di rumah sakit," tambah Luas.
Baca: Sebelum Dimakamkan, Korban Kecelakaan Maut Kairagi Marcelino Mongi Disemayamkan di Sekolahnya
Baca: 7 Fakta Marcelino Mongi, Siswa SMA Tewas Kecelakaan di Kairagi: Suka Menolong dan Janji Dekat Tuhan

2. Tempurung Kepala Berserakan di Jalan
Marcelino Mongi (18) mengalami kecelakaan di Jalan AA Maramis, Kairagi, tepatnya di turunan jalan raya mengarah ke SPBU Kairagi.
"Saat kecelakaan itu terjadi, saya ada di depan rumah saya. Tiba-tiba motor itu sudah terpelanting ke aspal," kata Felia Suka, warga Kairagi.
"Sedangkan si pengendara tubuhnya terlepar beberapa kali sebelum akhirnya kepalanya membentur pembatas jalan," tambahnya
Lanjut Felia, sebelum kejadian, ia terlebih dahulu mendengar suara motor yang saling kejar-kejaran.
"Iya tadi dengar suara bising motor kejar-kejaran. Jadi sih motor hitam yang dikendarai korban itu sedang mengejar motor racing yang ada di depannya. Namun saya kurang tahu apa yang menjadi penyebab ia mengejarnya," tambah warga lainnya bernama Ebe kepada Tribunmanado.co.id di lokasi kejadian.
Terlihat juga beberapa bagian tempurung kepalanya berserakan di lokasi kejadian.
Darah mengumpal juga masih terlihat di lokasi. Ada juga kacamata hitam tertinggal di lokasi.
Motornya juga hingga kini masih berada di lokasi kejadian.
Baca: Marcelino Mongi, Korban Kecelakaan di Kairagi Sempat Tulis Surat: Mau Bangun Keluarga di Dalam Tuhan
Baca: 9 Kecelakaan di Jalur Maut Kairagi: 2 Korban Siswa Eben Haezar, Ada Terekam CCTV
3. Teman-teman Histeris di RS
Puluhan teman sekolahnya berdatangan dan berkumpul di depan ruang pemulasaran RSUP Kandou Manado sambil teriak dan meneteskan air mata.
"Dia satu sekolah deng torang di SMA Kristen Eben Haezar Manado," ujar salah satu temannya yang teriak dengan menangis.
"Lino, kiapa kong so bagini dang? Bukang ngana ini toh ?," teriak teman-temannya yang terus menangis di depan RSUP Kamdou Manado.
"Nda mo pulang-pulang torang kalu bagini Lino. Talalu bae ngana pa torang kasiang eee," terdengar teriakan lagi dari teman-temannya.
Ada juga yang teriak, "Tamang, torang pe kawan so nda ada kasiang. Bagimana ini ?," teriak salah satu rekan sekolahnya.

4. Ayah ungkap Percakapan terakhir
Carly Mongi terus menangis dan memeluk jenazah anaknya, Marcelino Mongi saat di RSUp Kandou.
"Oh Tuhan, kiapa kong jadi bagini dang? Apa kita pe salah sampe kita pe anak jadi bagini," teriak ayah korban sambil menangis.
Sebelum kecelakaan, Carly Mongi menyuruh korban untuk mencuci mobil pada Minggu siang itu
"Saya menyuruh Lino untuk mencuci mobil. Tapi dia masak ikan dulu di dapur, karena Ibunya lagi di Jakarta," jelas Carly Mongi,
Setelah selesai masak ikan, Lino keluar dengan sepeda motornya.
"Belum sempat mencuci mobil, Lino keluar sebentar dengan sepeda motor," tambahnya.
Sejam kemudian, dia mendapat telpon dari kerabatnya, bahwa anaknya mengalami kecelakaan dan sudah meninggal dunia di RSUP Kandou Manado.
"Saya kaget, karena waktu Lino keluar rumah saya sedang bercerita dengan tetangga," bebernya.
"Mereka ada tiga kakak beradik, dan hanya dia laki-laki, kedua kakaknya perempuan," tambahnya lagi
Ditambahkannya, kakak perempuan satunya lagi sekolah di jauh dan satunya ada di Manado.
"Dia anak yang baik, tapi Tuhan sudah bekehendak lain," jelasnya sambil menitikkan air mata
5. Duka teman dan Guru SMA Eben Heazar Manado
Sekitar 70 Siswa dari SMA Eben Heazar Manado tiba mendatangi rumah duka pada Senin kemarin, marcelino Mongi, dengan menggunakan empat buah bus.
Kedatangan mereka untuk melihat jenazah Marcelino Mongi untuk terakhir kalinya
Mereka membawa karangan bunga, bersama guru, mereka masuk langsung melihat ke ruang dimana Marcelino dibaringkan dalam Peti berwarna Putih. Kedatangan mereka diterima langsung Ayah dan Ibu Marcelino Mongi.
Suasana haru langsung meliputi ruangan tersebut, tangis pecah tak terhindarkan, semua temannya larut dalam kesedihan melihat teman mereka telah terbujur kaku.
Terlihat jelas Raut wajah sedih kehilangan Ayah dan Ibu Marcelino Mongi, yang sudah tak bisa lagi menahan airmatanya, seakan menyadari akan kepergian selamanya anak tersayang mereka
Salah satu teman sekolahnya, yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan Marcelino di sekolah anak yang baik.
"Orangnya baik, dia selalu memberikan tumpangan pulang sampai ke rumah," ujarnya
Selanjutnya Keluarga Besar SMA Eben Heazer menggelar Ibadah Penghiburan.

6. Tulis surat untuk Tuhan.
Dua pekan sebelum meninggal kecelakaan, Marcelino Mongi menulis surat untuk Tuhan.
Surat tersebut ditulisnya saat Reat-reat sekolah di Panti Semadi Tomohon pada 24-25 Januari 2019.
Berikut isi surat yang dibacakan Gurunya, Ev Nortje Tilaar:
1. Saya pertama mau mendekatkan diri kepada Tuhan walau sesibuk apapun.
2. Saya mau menjadi berkat dan kebahagiaan bagi orang lain.
3. Saya mau menyelesaikan kuliah dan membangun keluarga di dalam Tuhan.
4. Saya mau menjadi panutan bagi orang yang tidak percaya Yesus dan membuat mereka melihat Yesus dalam perbuatan dan perlakuan saya.
Lanjut Ev. Nortje Tilaar, Anak ini saya kenal sekali, karena tiap kali berpapasan, dia selalu membuat saya harus menyapa dia, dia langsung hadang saya dan memanggil saya,"Ibu Gembala... Ibu Gembala..". katanya.
7. Polisi akan Cek CCTV
Kecelakaan yang dialami Marcelino Mongi menimbulakan spekulasi baru terkait kematiannya.
Apalagi warga sekitar lokasi kejadian menyebut terdengar motor kejar-kejaran. Bahkan adapula yang menyebar kabar bahwa korban sudah berdarah sebelum korban tewas terjadi kecelakaan.
Kasat Lantas Polresta Manado AKP Risno Luas, mengatakan bahwa pihaknya akan menulusuri informasi tersebut.
"Tentunya kami akan mencari saksi yang mengatakan informasi tersebut," ujar Luas
Ditambahkannya, dia akan menyuruh anggotanya untuk mencari saksi tersebut.
"Tentu juga, kami menunggu laporan dari keluarga korban. Jika mereka keberatan dan ingin menindaklanjuti dugaan kejanggalan peristiwa tersebut, kami tunggu laporannya," tambahnya.
"Namun, kami akan mengecek dulu di sekitar lokasi kejadian, jika terdapat CCTV itu akan membantu kami untuk menyelediki informasi tersebut," tegasnya.
8. Teman Ungkap Kelakuan Marcelino di Sekolah
Natania Medelu, teman sekolah Marcelino mengatakan Marcelino adalah orang yang baik, dan sering bercanda serta suka minta maaf
"Kalau dia salah langsung meminta maaf sampai kita memberi maaf, dia selalu berusaha memberikan apa yang teman-temannya minta tolong,"ujarnya
"Dia rajin belajar dan selalu buat tugas, dia selalu sayang dengan orang lain, termasuk guru2 dan teman-teman sekolahnya,"ujarnya.
Lanjut Natania, Marcelino merupakan teman yang hebat, sering dimarahi, cuma untuk buat teman-temannya tertawa saat jam kosong
Natania juga mengatakan, Marcelino mempunyai pribadi yang tidak mengenal kata menyerah.
"Dia bilang akan kuliah di Bandung, jadi sekarang dia rajin belajar, untuk capai keinginnanya itu," ujarnya
Wali Kelas Marcelino Melinda Jacqueline, mengatakan Marcelino merupakan siswa yang sangat senang membantu orang, baik teman kelas maupun teman kelas lainnya.
“Lalu pernah ada temannya yang ingin masuk Polisi, dia bilang akan membantu untuk belajar sampai dia lulus tes,” ujarnya.
9. Lokasi Kecelakaan Dikenal sebagai Jalur Maut
Lokasi kecelakaan Marcelino Mongi di Kairagi dikenal sebagai jalur maut. Umumnya, pengendarai yang mengalami kecelakaan di lokasi tersebut, meninggal dunia.
Lokasi Jalur maut tersebut berada di jalur dua Jalan AA Maramis, tepatnya 500 meter dari arah Bandara Sam Ratulangi hingga SPBU Kairagi.
TONTON JUGA: