Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hari Valentine Sudah Dekat, Apa Kalian Sudah Tau Sejarahnya? Ini Penjelasannya

Orang-orang biasanya mengkaitkan hari valentine dengan bunga dan kartu ucapan bahkan coklat. Tapi Bagaimanakah awal mula hari Valentine dimulai?

Editor: Rhendi Umar
diolah tribun manado
Happy Valentine's Day 14 Februari 2019 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Orang-orang pada biasanya mengkaitkan 'most romantic day of the year' ini dengan bunga dan kartu ucapan bahkan coklat.

Tapi bagaimanakah awal mula hari Valentine dimulai dan apa alasan sebenarnya mengapa kita merayakannya?

Banyak dari kita memanfaatkan hari Valentine sebagai kesempatan untuk menunjukkan kasih sayang kepada orang yang kita cintai dengan kartu ucapan, bunga, atau coklat.

Baca: Jelang Pemutaran di Bioskop 24 Februari Mendatang, Pemain Film Dilan 1991 Bertemu Ridwan Kamil

Baca: Bulan Maret, 218 CPNS Bolmong Mulai Berdinas

Di sisi lain, sebenarnya kenapa kita merayakan Valentine Day dan mengapa hari ini jatuh pada tanggal 14 Februari?

Dilansir dari mirror.co.uk, alasan sebenarnya telah ditemukan dari beberapa buku sejarah yang ada.

Bagaimana Awal Mula Valentine's Day Dimulai?

Valentine's Day adalah tradisi lama yang diduga berasal dari Festival Romawi yang dikenal sebagai Lupercalia, menurut history.com

Acara ini diadakan pada tanggal 15 Februari sebagai festival kesuburan yang didedikasikan untuk Faunus, dewa pertanian Romawi.

Selama perayaan, anak laki-laki akan menggambar nama anak perempuan dari sebuah kotak dan pasangan itu akan menjadi mitra selama festival berlangsung.

Pencocokan ini sering berujung menuju ke pernikahan.

Festival ini bertahan dari kebangkitan awal agama Kristen namun dilarang pada akhir abad ke-5 ketika Paus Gelasius mendeklarasikan 14 Februari Hari Valentine.

Geoffrey Chaucer Mungkin Berhasil Menyelesaikan Semuanya

Chaucer, seperti yang ada di penulis Canterbury Tales, mungkin ia benar-benar berada di belakang Hari Valentine.

Penyair Inggris abad pertengahan ini mengambil beberapa kebebasan dengan sejarah.

Dia akan menurunkan karakter puitisnya ke dalam peristiwa sejarah kehidupan nyata sehingga pembaca bertanya-tanya apakah itu yang sebenarnya terjadi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved