Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar Terbaru Gunung Karangetang: Pengungsi di Batubulan Terisolir hingga Rekomendasi PVMBG Bandung

Gunung Karangetang di Kabupaten Sitaro mengeluarkan lava yang mengalir di Kali Malebuhe antara Kampung Kawahang dan Kampung Batubulan.

Penulis: Alpen_Martinus | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO/ALPEN MARTINUS
Kabar Terbaru Gunung Karangetang. Foto pada 7 Februari 2019 

Bupati Sitaro Evangelian Sasingen mengatakan bahwa  sudah dua hari mencoba ke lokasi. Tapi kondisi belum memungkinkan. Namun masih ada perahu yang bisa tembus ke sana untuk membawa bantuan.

"Jadi stok bantuan mereka di sana sudah distok selama 15 hari, dan masih mencukupi, namun yang masih diperlukan yaitu BBM dan peralatan mandi juga," jelas Sasingen.

Sulitnya akses ke Kampung Batunulan, pemerintah Sitaro sangat membutuhkan helikopter.

"Kalau bisa helikopter agar kami bisa memantau secara langsung keadaan masyarakat yang ada di sana, karena memang laut sementara bergelora dan jalan darat sangat susah dilalui, apalagi kondisinya hujan seperti saat ini," ujar dia.

Dia mengungkapkan aktivitas kegempaan menurun. Dia khawatir hujan turun bisa mengakibatkan banjir.

Ia mengatakan, Batubulan sudah masuk dalam arena rawan pangan karena terisolir, sehingga warga Batubulan yang bukan pengungsi diberikan bantuan berupa beras rawan pangan.

"Stok beras rawan pangan masih mencukupi, dan sudah disalurkan, juga sudah ada bantuan dari perbankan, Polda, BNPB, BPBD Provinsi, Dinsos, dan lainnya, sehingga sementara waktu masih mencukupi," jelasnya.

Namun peralatan lain berupa tempat tidur dan selimut masih kurang.

"Juga untuk di Batubulan kebutuhan air minum," jelasnya.

Ia juga meminta bantuan alat komunikasi satelit, juga kapal yang bisa menjangkau daerah Batubulan.
 

Devy Kamil, Kasubid Mitigasi Gunung Api Indonesia yang menjelaskan soal Gunung Karangetang.
Devy Kamil, Kasubid Mitigasi Gunung Api Indonesia yang menjelaskan soal Gunung Karangetang. (TRIBUNMANADO/ALPEN MARTINUS)

Penjelasan PMVBG Bandung

Devy Kamil, Kasubid Mitigasi Gunung Api Indonesia,  Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung menjelaskan, berdasarkan evaluasi mereka soal aktivitas Gunung pada  8 Februari tahun 2019 disimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Karangetang ini masih relatif tinggi.

"Kalau kita lihat jumlah kegempaan masih relatif tinggi di antaranya adalah gempa hembusan maupun gempa guguran, kalau kita lihat dari jenis kegempaanya ini mengindikasikan bahwa Gunung Karangetang ini masih berada dalam sistem terbuka," ujarnya.

Ia menjelaskan, sistem terbuka ini adalah sistem dimana ketika ada magma naik ke permukaan, langsung dapat dikeluarkan dalam bentuk aliran maupun guguran seperti yang terjadi saat ini.

Sehingga potensi untuk terjadinya aliran lava sampai saat ini masih tinggi . Dia berharap masyarakat untuk mengikuti rekomendasi yaitu radius 2,5 km dari kawah puncak dan juga perluasan untuk ke arah barat barat baratlaut sejauh 3 km, dan juga barat laut utara sejauh 4 kilometer.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved