Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Badan Perbatasan Beber Kendala Program Tol Laut Sulut

Program Tol Laut belum maksimal dirasakan masyarakat Sulawesi Utara (Sulut).

Penulis: Ryo_Noor | Editor: Alexander Pattyranie
Istimewa
Ferdinand Mangumbahang 

Badan Perbatasan Beber Kendala Program Tol Laut Sulut

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Program Tol Laut belum maksimal dirasakan masyarakat Sulawesi Utara (Sulut). 

Demikian disampaikan Politisi Partai Gerindra , Ferdinand Mangumbahang kepada tribunmanado.co.id, Rabu (06/02/2019).

"Namanya tol itu artinya kelancaran, tol dibangun untuk melancarkan, khusus tol laut maka kelancaran arus transportasi laut," kata Anggota DPRD Sulut.

Dari pengamatan di lapangan, legislator asal Dapil Nusa Utara ini banyak kapal-kapal yang belum mencapai pulau terluar.

Sekian untuk trasportasi juga memasok barang kebutuhan masyarakat

"Saat ini dari Sangihe ke pulau terluar tidak ada kapal," kata dia 

Butuh keseriusan pemerintah untuk mewujudkan tol laut lebih maksimal lagi

"Jangan masyarakat terisolasi," ujar dia.

Kepala Badan Perbatasan Daerah Sulut, Djemy Gagola mengatakan, meski sudah beroperasi dengan rute kapal yang sudah ditetapkan tetapkan masih ada kendala yang harus diatasi.

Ia menjabarkan, sejumlah kendala, yakni frekuensi pelayaran kapal, infrastruktur pendukung, dan suplai komoditas perdagangan dari pulau-pulau

Gagola menjelaskan soal rute oelayaram kapal melalui Tol Laut yakni terdiri dari kapal induk, dan kapal fider atau kapal penghubung.

Kapal induk mengawali rute dari Surabaya, Makassar dan Tahuna.

Kemudian lanjut dengan kapal penghubung menjangkau pelabuhan kecil di pulau-pulau, seperti Kahakitang, Buhias, Tagulandang, Melonguane,Kakarotan, Miangas dan Marore.

"Yang dipasok itu sesuai pesanan pedagang, mulai dari sembako sampai bahan bangunan, semen, besi dari Jawa," kata dia kepada tribunmanado.co.id, Senin (04/02/2019).

Kendala pertama soal frekuensi pelayaran kapal.

Kapal melintas tol laut hanya sebulan sekali

"Kapal Induk itu bahannya sebulan sekali," kata dia.

Efektifnya kapal induk itu dua kali sebulan, kemudian kapal penghubung itu seminggu dua kali.

Perputaran dagang tetap harus dipenuhi meski tanpa kapal tol laut, maka pengusaha masih menggunakan kapal pelayaran yang biasa untuk menjangkau Manado dan Bitung

"Padahal kapal tol laut ini harganya lebih murah, sampai 30 persen, karena jarang terpaksa pengusaha pakai kapal biasa meski lebih mahal," kata dia.

Upaya sudah dilakukan dengan meminta penambahan armada kapal di Kemenhub tapi baru sebatas usulan.

Kendala kedua soal infrastruktur, yakni pelabuhan dan transportasi penghubung pendukung .

Dermaga di pulau masih butuh peningkatan fasilitas.

Semisal lampu, kemudian untuk mencapai desa-desa butuh truk pengangkut, kemudian speedboat untuk mengangkut ke rute tertentu di pulau.

Kendala ketiga menyangkut suplai komoditi kepulauan.

Persoalannya selesai kapal memasok barang ke kepulauan, kembali dalam keadaan kosong tak ada barang yang dipasok kembali, padahal ada beberapa potensi komoditas perdagangan yang bisa diupayakan, seperti cengkih, kopra, pala, 

"Di Talaud, ada serat abaka, limbah kelapa, seperti arang tempurung, sabut kelapa, bahkan batang kelapa diminati," ungkap dia 

Ada lagi potensi perikanan, namun khusus ini harus ada fasilitas cold storage , semacam kontainer khusus.

Masalah ini sebenarnya butuh campur tangan pemerintah setempat, ada 3 Pemkab di daerah kepulauan, Sangihe, Talaud dan Sitaro.

"Tinggal eksekusinya bagaimana, memberdayakan masyarakat dan pengusaha untuk menyediakan komoditas perdagangan lokal, sayang jika tol laut ini tidak dimanfaatkan," ujar dia.

Pemerintah misalnya bisa memberdayakan Badan Usaha Milik Desa.

"Komditas lokal bisa dipasarkan ke Makassar dan Surabaya, kan tiap desa ada BUMDes," ujar dia.

Rute tol laut ini sebenarnya cukup berdampak menyediakan pasokan barang di kepulauan, hingga harga bisa terjangkau.

Efeknya bisa menurunkan harga sampai 20 persen dari harga yang ada di pulau-pulau.

Jika dimanfaatkan maksimal, tol laut akan meningkatkan perekonomian daerah.

(Tribunmanado.co.id/Ryo Noor)

BACA JUGA:

Baca: Inilah Daftar Pejabat Eselon IV dalam Rolling Jabatan Pemkab Minahasa Februari 2019

Baca: Bermodus Kerja Babysitter dan SPG, 7 Gadis Dijual untuk Dijadikan Terapis Pijat Plus-plus dan PSK

Baca: Serda Beny Bantu Petani Desa Ikhwan Bajak Sawah

Baca: Kecanduan Main Handphone, Bocah 4 Tahun Ini Harus Operasi Mata Karena Alami Kelainan Mata Malas

Baca: Terkait Penemuan Mayat Fidyawati Bonde di Bolsel, Sat Reskrim Polres Kotamobagu Bakal Ambil Alih

TONTON JUGA:

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved