Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

El Clasico 2010-2011: Amarah Pep hingga Skandal Mourinho

Real Madrid dan Barcelona akan berjumpa sebanyak tiga kali hingga awal Maret mendatang di mana satu laga untuk ajang Liga Spanyol,

Editor: Aldi Ponge
Football365
Jose Mourinho dan Pep Guardiola 

"Sekarang, dengan komentar Pep, kita telah memulai era baru dengan kelompok pelatih ketiga, di mana cuma ada dia, yang mengkritik wasit saat keputusan itu benar.

"Ini benar-benar sebuah hal yang baru bagi saya," seloroh Mourinho.

Guardiola tentunya mendengar pernyataan Mourinho itu. Kendati menegaskan tak mau terseret dalam perang mental, sebuah makian keluar dari mulutnya jelang laga ketiga.

"Di ruangan ini [ruang pers Santiago Bernabeu], Mourinho adalah pemimpin br****knya, bosnya," kata Pep menanggapi pernyataan mantan asisten pelatihnya di Barcelona itu.

"Dia kenal saya dan saya kenal dia. Saya mencoba untuk belajar dari Jose di atas lapangan, tetapi saya lebih memilih untuk belajar sedikit mungkin dari kelakuannya di luar lapangan," tegasnya.

Josep Guardiola (kiri) dan Jose Mourinho (kanan) saat pertandingan leg pertama babak semifinal Liga Champions 2010-2011 antara Real Madrid dan Barcelona di Stadion Santiago Bernabeu, Spanyol, 27 April 2011.
Josep Guardiola (kiri) dan Jose Mourinho (kanan) saat pertandingan leg pertama babak semifinal Liga Champions 2010-2011 antara Real Madrid dan Barcelona di Stadion Santiago Bernabeu, Spanyol, 27 April 2011. (TWITTER.COM/FUTTBOLHERITAGE)

SKANDAL BERNABEU

Kendati emosinya sempat terpancing jelang laga leg pertama semifinal Liga Champions yang dihelat beberapa hari setelahnya, justru Pep Guardiola yang pada akhirnya tersenyum lebar.

27 April 2011, dalam duel yang penuh intrik—kedua tim saling berusaha mempengaruhi keputusan wasit—Blaugrana sukses mempermalukan tuan rumah Real Madrid dengan skor 2-0.

Jika sebelumnya Pep yang mengeluhkan keputusan wasit, kali ini giliran Mourinho yang memberikan kritiknya kepada sang pengadil lapangan.

Kritik Mourinho tersebut utamanya soal kartu merah yang diterima pemainnya, Pepe, saat skor masih sama kuat 0-0.

Pada menit ke-61, Pepe beradu kaki dengan Dani Alves dalam perebutan bola liar. Alves terjatuh dan kesakitan, pemain Barca lainnya kemudian beramai-ramai melakukan protes kepada wasit.

Wasit Wolfgang Stark pun akhirnya mengusir Pepe keluar. Mourinho terlihat tidak percaya. Sebagai tanggapan, dia memberi sindiran "kerja bagus" kepada hakim garis di dekatnya.

Kekesalan Mourinho cukup beralasan. Pasalnya, itu menjadi kali keempat secara beruntun tim Real Madrid-nya kehilangan satu pemain saat melawan Barcelona.

Mourinho—yang akhirnya ikut diusir akibat protes berlebihan—menyebut pertandingan tersebut sebagai Skandal Bernabeu.

"Saya akan merasa malu jika saya dulu berada di Barca, bagaimana cara mereka memenangi Liga Champions pada 2009," komentar pelatih asal Portugal tersebut.

Halaman
123
Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved