El Clasico 2010-2011: Amarah Pep hingga Skandal Mourinho
Real Madrid dan Barcelona akan berjumpa sebanyak tiga kali hingga awal Maret mendatang di mana satu laga untuk ajang Liga Spanyol,
TRIBUNMANADO.CO.ID Tiga laga El Clasico akan digelar dalam 30 hari ke depan.
Ini bukan yang pertama, delapan tahun yang lalu peristiwa serupa terjadi dengan dibumbui berbagai intrik.
Penikmat sepak bola akan dihibur dengan laga penuh gengsi antara Real Madrid dan FC Barcelona yang akan berlangsung tiga kali selama satu bulan ke depan sejak Kamis (7/2/2019) besok.
Real Madrid dan Barcelona akan berjumpa sebanyak tiga kali hingga awal Maret mendatang di mana satu laga untuk ajang Liga Spanyol, sementara dua lainnya di kompetisi Copa del Rey.
Tarik mundur delapan tahun ke belakang, tepatnya pada musim 2010-2011, deretan laga El Clasico secara beruntun juga pernah terjadi, bahkan dalam kondisi lebih ekstrem.
Baca: El Clasico 2010-2011: Amarah Pep hingga Skandal Mourinho
Baca: Jadwal Live Streaming Persija Jakarta vs Newcastle Jets Kualifikasi Liga Champions Asia 2019
Baca: Simak Jadwal Persija Jakarta vs Newcastle Jets di Kualifikasi Liga Champions Asia 2019!
Baca: Daftar Perubahan Pemain Liga Champions 2018-2019: Juventus, Barcelona, Reak Madrid, MU, Manc City
Saat itu ada empat laga Real Madrid versus Barcelona dalam rentang waktu 18 hari. Panggung pertandingannya pun bergengsi, yaitu Liga Spanyol, semifinal Liga Champions, dan final Copa del Rey.
Selain kompetisi antara Cristiano Ronaldo dengan Lionel Messi, perseteruan antara kedua pelatih, Jose Mourinho dan Josep "Pep" Guardiola menjadi kisah bersejarah sepanjang periode tersebut.
MOURINHO PEMIMPIN BR****EK!
Perselisihan kedua pelatih bermula pada pertemuan kedua kesebelasan dalam pertandingan final Copa del Rey di Stadion Mestalla, 20 April 2011.
Setelah empat hari sebelumnya hanya bermain imbang 1-1 dan harus merelakan gelar Liga Spanyol kepada Barca, kubu Los Blancos akhirnya meraih trofi penghiburan.
Dalam pertandingan yang berlangsung hingga babak perpanjangan waktu itu, Real Madrid memetik kemenangan berkat gol sundulan Cristiano Ronaldo pada menit ke-102.
Barcelona sebenarnya bisa mengakhiri laga lebih cepat andai gol dari Pedro Rodriguez pada babak kedua tidak dianulir lantaran terjebak offside.
Dianulirnya gol Pedro membuat Guardiola bersungut-sungut. Menurutnya, "asisten wasit pasti punya penglihatan tajam sehingga tahu Pedro offside sejauh dua sentimeter."
Oleh Mourinho—yang senang memainkan emosi lawannya itu, komentar Guardiola lantas dijadikan bahan untuk melontarkan ejekan.
"Sampai detik ini, ada segelintir pelatih yang tidak berkomentar soal keputusan wasit dan banyak pelatih, termasuk saya, yang [gemar] mengkritik keputusan wasit," ujar Mourinho.