Safari Pastoral Seminaris Tomohon Berakhir di Karombasan, Pastor Novi Terkenang Kakaskasen-Pineleng
Safari pastoral tersebut untuk mengajar para seminaris untuk memiliki semangat misionaris.
Penulis: | Editor: maximus conterius
Laporan Wartawan Tribun Manado David Manewus
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Safari pastoral siswa Seminari Xaverianum Kakaskasen dan Seminari Agustinianum Tomohon berakhir di Karombasan, Minggu (3/2/2019).
Sebelumnya, Sabtu (2/2/2019), mereka menginap di Maumbi, Minahasa Utara. Dari situ, pada Minggu (3/2/2019), mereka berjalan kaki lagi dari Maumbi ke Karombasan, Manado.
Di aula Paroki Karombasan, mereka bertemu dengan Pastor Paroki Karombasan Pastor Novi Tuju. Turut mendampingi Ketua Dewan Pastoral Paroki (DPP) 1 John Turang, DPP 2 Jefry Tendean dan DPP 3 Wilhelmus Matwan.
Dalam pertemuan tersebut, para seminaris memperkenalkan diri dipimpin para dekan pendamping.
Baca: Seminaris Kakaskasen dan Agustinianum Safari Pastoral, Jalan Kaki 4 Kabupaten dan Kota
Baca: Safari Pastoral Seminari Menengah, Misa Bersama Umat Maumbi
Pengajar di seminari, Edmun Humpun mengatakan, yang ikut kegiatan itu 14 orang kelas Retorika. Dulunya, saat masuk seminari, jumlah mereka 56 orang.
"Untuk Agustianum 26 orang. Waktu masuk 30 orang," ujarnya.
Ia mengatakan safari pastoral ini mau mengajar seminaris memiliki semangat misionaris.
Dulu, katanya, belum ada handphone dan hujan panas, para misionaris memberi kesaksian bahkan mengusir nyamuk dengan bakar gonofu (serabut Kelapa).
"Jumat pagi kami mulai dari seminari ke Rurukan kemudian ke Tonsea Lama dan Stasi Sawangan. Kami ke Airmadidi. Selama rute ini diguyur hujan dan harus berjalan sampai Laikit jam enam. Pagi selesai makan pagi sekitar jam delapan, kami ke Stasi Kolongan Mapanget," ujarnya.
Setelah itu mereka melanjutkan ke Paroki Paniki Bawah. Setelah makan siang, mereka menuju Paniki Atas.
"Jalan kaki lagi ke Maumbi dan istirahat. Pagi misa dan tepat jam sepuluh berangkat ke Karombasan," ujarnya.
BERITA POPULER:
Baca: Ini Sosok Sir Jon Durmas, Guru Penuh Prestasi yang Jadi Korban Longsor Manado
Baca: Soal Kasus Kitab Suci Fiksi, Rocky Gerung 5 Jam Diperiksa Polisi
Baca: Terungkap! Deretan Artis Ini Ngaku Pernah Ditawar Om-om dan Tante-tante
Ia mengatakan, kegiatan itu juga untuk aksi panggilan. Dalam perjalanan ada yang ingin masuk seminari.
"Tujuan ketiga untuk melihat kegiatan, bahasa, dan umat. Tujuan keempat fisik, jangan ada beli mahal," katanya.
Novi Tuju, Pastor Paroki Karombasan, mengaku teringat perjalan yang sama dirinya dulu dari Seminari Kakaskasen ke Pineleng. Mereka pulang lewat Rurukan.
"Berusaha semampu mungkin. Sisanya rahmat Tuhan yang bekerja," tuturnya. (*)