Gunung Karangetang Meletus
Kabut Tebal Ganggu Pantauan Gunung Karangetang
Gunung api Karangetan masih diselimuti kabut tebal sehingga mengganggu pemantauan.
Penulis: Alpen_Martinus | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, SITARO- Gunung api Karangetan masih diselimuti kabut tebal sehingga mengganggu pemantauan. Namun aktivitas gunung setinggi 1784 mdpl tersebut masih bisa terpantau lewat seismograf.
"Hanya secara visual saja kita tidak bisa lihat apakah ada asap atau abu yang keluar dan arahnya kemana," jelas Aditya Gurasali petugas pemantau Karangetang, Minggu (27/01/2019).
Baca: Suara Gemuruh Gunung Karangetang Terdengar Lagi
Untuk aktivitas kegempaan dari guguran terjadi 7 kali dengan amplitudo 3_8 mm berdurasi 50-55 detik.
Hembusan terjadi 14 kali dengan amplitudo 6-49 mm, berdurasi 15-45 detik. Vulkanik dangkal terjadi tiga kali dengan amplitudo 3-4 mm, durasi 4-5 detik.
Baca: Aktivitas Gunung Karangetang Tak Ganggu Jumlah Kunjungan Wisatawan
Tremor menerus terekam dengan amplitudo 0.25 mm (dominan 0.25 mm).
"Status masih siaga atau level III," ujarnya.
Masyarakat di sekitar gunung Karangetang dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki dan beraktivitas pada radius 2,5 kilometer dari kawah 2 ( utara ) dan perluasan ke sektor Selatan, Tenggara, Barat dan Baratdaya sejauh 3 kilometer.
Juga diminta untuk menyiapkan masker penutup hidung dan mulut jika terjadi hujan abu.
Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak gunung Karangetang selama musim hujan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman lahar hujan dan banjir bandang, terutama di sepanjang bantaran kali Batuawang hingga ke pantai. (amg)