Waduh! Sering Catok Ternyata Salah Satu Penyebab Rambut Rusak. Berikut Penjelasan Lainnya
Hairstylist JS Dirangga mengatakan, kerusakan rambut bisa dikarenakan kebiasaan catok, mengeringkan rambut dengan hair dryer, rebonding, dan curly.
Ciri-ciri rambut terkena penyakit mutiara adalah sepanjang batang rambut ada bulatan-bulatan kecil berwarna putih.
Sedangkan pecah memanjang adalah kelainan zat tanduk.
Dampak dari penyakit itu, rambut berwana hitam dan putih karena kekurangan oksigen.
Kondisi ini sering disalahartikan orang sebagai rambut yang mulai beruban.
Padahal rambut hitam putih dan ubanan kondisi yang berbeda.
Sedangkan penyakit Pili torti rambut merupakan kondisi rambut yang terpilin secara memanjang, sehingga rambut kelihatan seperti keriting.
Pili torti rambut disebabkan oleh kelainan zat tanduk.
Rangga menjelaskan, penyakit rambut bisa terkena siapa saja, termasuk balita.
Biasanya kalau balita terkena penyakit rambut karena ibunya tidak memberikan gizi yang baik dan rambutnya tidak disampo.
"Ada ibu-ibu yang tidak mau memberikan shampo untuk rambut anaknya, atau diberikannya jarang-jarang".
Baca: Pemain Baru Persija, Bruno Matos, Ucapkan Ini kepada The Jak Mania
Baca: Bahas Penegakan Hukum, CJS Minsel Gelar Pertemuan
"Alasannya, takut anaknya masuk angin karena sampoan bisa membuat durasi waktu memandikan anaknya lebih lama," terangnya.
Usia anak sekolah dasar imbuh Rangga, banyak orangtua mengedukasi buah hati untuk mandi sendiri.
Ia menyarankan, orang tua tetap harus memeriksa kebersihan si kecil usai mandi.
"Mungkin saja, pas mandi sendiri tidak bersih. Kondisi ini bisa juga membuat rambut terkena jamur dan kutu. Jamur juga bisa menyebabkan kulit kepala jadi korengan," tandasnya.
Selain karena proses keramas dan bilas tidak bersih, korengan juga bisa disebabkan menggunakan handuk orang lain, bermain kotoran, dan berkeringat.
Apalagi, Indonesia negara beriklim tropis, keringat mudah sekali muncul.