Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ahok Bebas

Asrul Sani Bantah Isu Ahok Bergabung di Dalam Tim Kampanye Nasional Jokowi Ma'aruf

Bergabungnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, ke dalam susunan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin dibantah oleh Arsul Sani

Editor: Rhendi Umar
KOMPAS.COM/Estu Suryowati
Ahok dan Jokowi Sewaktu menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 

TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO - Isu akan bergabungnya mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, ke dalam susunan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin, langsung dibantah oleh Wakil Ketua TKN, Arsul Sani.

Menurutnya, ia tidak pernah membahas ataupun berinisiatif mengajak Ahok bergabung setelah keluar dari penjara.

Baca: Kalapas Pastikan Ahok Bebas Tanpa Ada Keistimewaan

Baca: Ahok Bebas dari Mako Brimob, Pakai Kemeja Biru dan Acungkan Jari, Intip Foto-fotonya

"Sampai sekarang TKN tidak pernah bicarakan soal Pak Ahok. Kalau TKN enggak ada rencana atau inisiatif minta dan mengajak Pak Ahok," ujar Arsul Sani kepada wartawan di Batik Kuring Resto, kawasan SCBD, Sudriman, Jakarta Selatan, Rabu (23/1/2019).

Arsul Sani pun mengapresiasi dukungan yang diberikan Ahok kepada pasangan Jokowi-Maruf Amin. Menurutnya, hal itu merupakan hak setiap warga negara Indonesia mendukung kadidat capres-cawapres mana pun dalam kontestasi politik.

Namun, ia mengaku mendapat informasi dari teman dekat Ahok, bahwa mantan Bupati Belitung Timur itu lebih memilih istirahat terlebih dahulu setelah bebas dari jeruji besi.

Baca: 10 Cuitan Sambut Ahok Bebas, Tagar BTP Penuhi Trending di Twitter

Baca: Ahok Bebas Hari ini, Jokowi dan Anies Baswedan Beda Reaksi, Anies Siap Layani, Jokowi Terserah Ahok

"Sepanjang yang saya ikuti dari teman yang dekat dengan Ahok, tentu dia setelah keluar dari penjara akan istirahat dulu melanjutkan kontemplasinya," ungkap Arsul Sani.

Kendati demikian, beda hal apabila Ahok nantinya memang mengajukan diri bergabung dalam TKN. Sekjen PPP itu menilai hal itu akan dibahas lebih lanjut terlebih dahulu bersama tim.

Ia membantah hal itu dilakukan atas kekhawatiran bakal tergerusnya elektabilitas Jokowi.

Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berbincang dengan salah satu anggota polisi saat meninggalkan PN Jakarta Utara dengan dikawal anggota Brimob bersenjata lengkap, di Jakarta, 20 Desember 2016.
Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berbincang dengan salah satu anggota polisi saat meninggalkan PN Jakarta Utara dengan dikawal anggota Brimob bersenjata lengkap, di Jakarta, 20 Desember 2016. (Tempo.co)

"Jadi begini, tentu siapa saja yang ingin menyampaikan dukungan kan ya kita enggak bisa melarang yang bersangkutan mendukung. Persoalannya kemudian peran apa yang pas untuk dimainkan," tutur Arsul Sani.

Lebih lanjut Arsul Sani menegaskan, TKN pada dasarnya memang tak berperan aktif dalam merekrut anggota. Relawan atau elemen masyarakat, kata Arsul Sani, terlebih dahulu yang mengajukan kepada TKN.

"Ketika Kang Dedi Mizwar, lebih banyak relawan mengajak dan bertemu TKN, bukan TKN yang aktif menjemput. Termasuk TGB (Tuan Guru Bajang), pasti ada relawan atau elemen pendukung di masyarakat yang mempertemukan TGB dengan Jokowi dan TKN," beber Arsul Sani.

Seperti diketahui, Basuki Tjahaja Purnama yang kini minta dipanggil BTP dipenjara di Rumah Tahanan atau Rutan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.

 Ahok bebas setelah menjalani hukuman sebagai nara pidana kasus penistaan atau penodaan agama.

Ahok bebas setelah mendekam di penjara setelah mendapat potongan masa hukuman atau remisi selama 3 bulan 15 hari.

Basuki Tjahaja Purnama divonis bersalah pada 9 Mei 2017 oleh majelis hakim Pengadilan Jakarta Utara  yang menggelar sidang di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved