Gerindra, PAN, atau Demokrat Diprediksi Kehilangan Kursi DPR RI Dapil Sulut
Pertarungan Pileg 2019 menuju Senayan di daerah pemilihan Sulawesi Utara diprediksi bakal ketat
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Chintya Rantung
Gerindra, PAN, atau Demokrat Diprediksi Kehilangan Kursi DPR RI Dapil Sulut
Laporan Wartawan Tribun Manado, Ryo Noor
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pertarungan Pileg 2019 menuju Senayan di daerah pemilihan Sulawesi Utara diprediksi bakal ketat.
Partai-partai akan berebut 6 jatah kursi DPR RI.
Baca: Hut Ke 72, Megawati Dapat Ucapan Selamat Ulang Tahun Dari Sandiaga Uno
Taufik Tumbelaka, Pengamat Politik Sulut mengungkapkan, terjadi perubahan peta politik setelah hasil 5 tahun silam dan perhitungan konversi suara menggunakan metode saint league.
Pada Pileg 2014, hanya ada 5 Partai mendudukkan wakilnya di Senayan yakni PDIP, Golkar, Demokrat, PAN dan Gerindra.
Baca: BPNT Tetap Jalan di Awal Tahun 2019
"Pertama pertarungan Pileg ini bukan hanya pertarungan mesin politik, tapi pertarungan figur. Itu pun figur yang punya kapasitas, kapabilitas dan basis pendukung. Tak bisa hanya berjuang sendiri, figur yang diusung harus saling memberikan sumbangsih suara, untuk menopang perolehan suara," kata dia.
Persoalannya, partai kesulitan kaderisasi dan minim figur menyebabkan, ada figur diusung untuk melengkapi daftar saja.
Baca: Besok Ada Temu Teknis Legislative Expo di Wisma Montini
Beda dengan partai yang mengusung semua caleg sebagai pendulang suara.
Tahun 2019 ini, setidaknya ada 3 partai kemungkinan kehilangan kursi, yakni Gerindra, Demokrat, atau PAN.
Baca: David Kena Tikaman di Pinggang saat Hadiri Acara Hari Ulang Tahun
Pertama Gerindra, potensi kehilangan kursi cukup besar. Pertama di Sulut, mesin politik Gerindra belum teruji, bahkan minim kader diusung menjadi kepala daerah.
Di 15 Kabupaten/kota belum ada kader Gerindra yang jadi kepala daerah, padahal posisi kepala daerah menjadi satu posisi yang stratrgis untuk memenangkan pemilu.
Baca: BPJS Kesehatan Tak Gratis Lagi! Ini Rincian Biaya untuk Berobat
Kemudian, pendulang suara partai Gerindra pun pada Pileg2014 absen diperhelatan kali ini, semisal Audy Lieke, dan Glenny Kairupan. Pileg 2019 ini, Gerindra hanya mengandalkan Wenny Warouw
Partai berikutnya yang diprediksi bisa kehilangan kursi yakni PAN.
Baca: Gelandang Anyar Persib Tak Sabar Rasakan Atmosfer Bobotoh di Stadion
Pileg 2014, PAN mendudukan Yasti Soepredjo sebagai Anggota DPR RI, belakangan digantikan Bara Hasibuan, karena Yasti maju di pemilihan Bupati Bolmong.
Peta politik berubah, Yasti sudah hengkang dari PAN dan pindah ke Nasdem. Satu lagi pendulang suara PAN hilang.
Baca: 11 Pasien di RSUD Kotamobagu Positif DBD
PAN otomatis mengandalkan, Bara Hasibuan dan Putri dari Sehan Landjar, Bupati Boltim sekligus Ketua DPW PAN Sulut.
Terakhir, berpotensi kehilangan kursi yakni Partai Demokrat. Posisi Demokrat saat ini baru kehilangan kader berstatus kepala daerah, GS Vicky Lumentut yang pindah ke Nasdem.
Baca: Dikabarkan Hilang, Ternyata Wakil Bupati Trenggalek Ini Malah Keliling Eropa
GSVL sebagai Wali Kota Manado tak bisa dipungkiri menjadi kekuatan utama Partai Demokrat.
Demokrat kini hanya mengandalkan kefiguran tokoh E E Mangindaan. Kemudian, faktor perhitungan Saint League, partai tak bisa lagi mengandalkan perolehan suara sisa untuk lolos ke Senayan seperti Pileg 2014.
Baca: Pedagang 23 Maret Mengeluhkan Ketegasan Pemerintah
Partai lain yang diunggulkan meraih kursi yakni PDIP, Golkar dan Nasdem. PDIP sudah teruji di Pileg berhasil memenangkan oerhelangan Pilkada dan mayoritas menempatkan kadernya sebagai kepala daedah dan pimpinan lembaga dewan.
Kemudian, Golkar masih memiliki dukungan 3 kepala daerah, kemudian calon diusung punya basis massa yang jelas.
Baca: Bebas Besok 24 Januari 2019, Inilah Permintaan Ahok Tiap Kali Dijenguk di Mako Brimob
Terakhir Nasdem, belakangan ini meroket karena berhasil menggaet sejumlah kepala daerah menjadi kadernya. Susunan caleg Nasdem pun cukup mumpuni untuk menang suara.
Ada Benny Mamoto, Hilary Lasut, dan Felly Runtwene. (ryo)