PLTP Merah Putih Lahendong, Sulut Miliki Pembangkit Listrik Binary Cycle Pertama di Indonesia
PLTP Lahendong bisa untuk memanfaatkan air panas sisa PLTP konvensional sehingga menambah efisiensi total dan menambah kapasitas pembangkitan
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: maximus conterius
Laporan Wartawan Tribun Manado Fernando Lumowa
TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - GeoForschungsZentrum (GFZ) German Research Centre for Geosciences menyerahkan pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Merah Putih Lahendong ke Badan dan Penerapanan Teknologi (BPPT) RI.
Serah terima itu dilaksanakan di Lahendong, Kota Tomohon, Senin (21/1/2019).
Hadir dalam serah terima PLTP skala kecil 500 kW ini, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, Pelaksana Tugas (Plt) BPPT, Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan jajaran terkait.
Deputi Teknologi Informasi Energi dan Material (TIEM) BPPT, Eniya L Dewi mengatakan, sistem PLTP 500 kW Lahendong merupakan sistem binary cycle pertama yang diterapkan di Indonesia.
Baca: PLTP Merah Putih Lahendong 500 kW Diserahterimakan dari GFZ Jerman ke BPPT RI
Baca: Presiden Jokowi Resmikan PLTP Lahendong dan Ulubelu
“PLTP ini memanfaatkan uap panas bumi basah yang tidak bisa digunakan PLTP konvensional," kata Eniya
Selain itu, PLTP ini bisa juga digunakan untuk memanfaatkan air panas sisa PLTP konvensional sehingga menambah efisiensi total dan menambah kapasitas pembangkitan.
PLTP ini dapat digunakan sebagai model pemanfaatan sumur panas bumi dengan uap basah yang menjadi karakteristik kebanyakan sumber panas bumi di indonesia terutama Sumatera dan Sulawesi.”
Ia menjelaskan, di awal masa operasi PLTP ini, ditemui beberapa kendala, di mana sistem turbin Organic Rankin Cycle (ORC) menggunakan generator direct current (DC) dan diubah menjadi alternating current (AC) menggunakan inverter.
BERITA POPULER:
Baca: BREAKING NEWS: Buaya Pemakan Manusia di Minahasa Mendadak Tewas, Begini Kata BKSDA Sulut
Baca: Pengakuan Siswi SMK Penganiaya Siswi SMP di Tondano: Dia yang Merebut Pacar Saya
Baca: Lakalantas Maut di Kairagi, Keluarga Nyaris Pingsan saat Lihat Jenazah Benny dan Trully
Inverter bekerja dengan sangat bergantung pada pengaturan beban dan frekuensi (Hz) yang dikeluarkan oleh Pusat Pengaturan Beban (P2B) PLN.
Distribusi PLN yang masih sering terkendala menyebabkan PLTP menjadi ikut mati saat PLN tidak ada beban.
"Namun berkat kerja sama yang baik antara BPPT, PLN dan PGE masalah tersebut telah teratasi dengan meningkatkan keandalan sistem transmisi PLN sehingga PLTP 500 kW dapat beroperasi lebih stabil,” terangnya.
Dituturkannya, selama tahun 2018, BPPT bersama GFZ dan PGE telah berhasil melaksanakan pengoperasian kontinyu PLTP 500 kW selama lebih dari 10 bulan. (*)