Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Edy : Saya Mohon Maaf Apabila Ada Kata-Kata Saya Tidak Tepat

Edy Rahmayadi resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI)

Editor: Rhendi Umar
kaltim tribunnews
Edy Rahmayadi, Ketua Umum PSSI 

Fans klub yang akan melakukan aksi di Kongres PSSI ini datang dari gabungan 14 elemen fans klub seluruh Indonesia.

Di antaranya Fans Bali United, Bonek Persebaya, K-conk Mania, Pasoepati Persis Solo, Viking Bali Persib Bandung, Aremania, fans Persik Kediri, Sriwijaya Mania, suporter PSM Makassar, LA Mania, dan lainnya.

Baca: BUMDes di Bolsel Berlomba Ciptakan Minyak Goreng Kampung

Baca: Viral Video Penganiayaan Siswi SMP di Tondano: Berebut Pria hingga 5 Siswi SMK Diamankan Polisi

Aksi ini pun telah melalui restu aparat kepolisian. Mereka sudah mengurus izin di Polda Bali.

"Kami sudah meminta izin ke pihak polisi dan diberikan izin sebanyak 100 orang datang. Tapi gabungan komunitas yang datang sekitar 150 orang. Aksi dimulai pukul 10.00 Wita," jelas Eko Pribadi, yang merupakan dirigen Brigaz Bali.

Saat ini, Satgas Anti Mafia Bola sedang gencar-gencarnya mengusut dugaan kasus suap pengaturan skor alias match fixing dalam persepakbolaan Tanah Air.

Dan, pengaturan skor ini banyak melibatkan pengurus PSSI.

Bahkan Satgas Anti Mafia Bola telah menetapkan sembilan tersangka suap match fixing, di antaranya Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah yang juga anggota Komite Eksekutif PSSI Johar Lin Eng, mantan anggota Komite Wasit Priyanto, dan anaknya, Yuni Artika Sari alias Anik, anggota Komisi Dispilin PSSI Dwi Irianto alias Mbah Putih, wasit Nurul Safarid, Vigit Waluyo, dan Mansyur Lestaluhu.

Satgas Anti Mafia Bola juga sudah memerika Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha, dan akan memeriksa Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono yang sudah dipanggil beberapa kali tapi belum datang-datang juga.

Kepala Staf Ketua Umum PSSI sekaligus CEO Arema FC, Iwan Budianto, juga diduga terlibat suap match fixing.

Bahkan kasusnya sudah dinaikkan ke tahap penyidikan bersama Manajer Madura United Haruna Soemitro.

Satgas Anti Mafia Bola menemukan aliran dana ke Iwan dan jajarannya ketika masih menjabat Ketua Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) tahun 2009.

Baca: Beraksi Sendiri mencuri di Pasar Girian, Wanita Ini Diringkus Tim Tarsius Polsek Maesa

Baca: Kabar Terbaru Kasus Perampokan Rumah Camat Mapanget di GPI, 5 Perampok Ditangkap Polisi

Saat itu Imron mengucurkan dana Rp 140 juta sebagai setoran untuk menjadi tuan rumah fase delapan besar.

Polisi menegaskan Iwan Budianto bisa menjadi tersangka dalam kasus itu. Namun, polisi masih melakukan proses pemeriksaan lebih lanjut.

Selain Iwan, kasus ini juga menyeret Manajer Madura United Haruna Soemitro, yang saat itu menjabat Ketua Pengda PSSI Jawa Timur. Setoran uang dari Imron prosesnya melewati Haruna.

Agenda Penting

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved