Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Debat Pilpres 2019 - Ferry Liando: Tak Pengaruhi Pemilih

Ferry Liando mengatakan, proses Debat Pilpres 2019 tak sebagaimana didambakan publik. Selain monoton, dua Paslon seperti menghafal.

Penulis: Finneke Wolajan | Editor: Chintya Rantung
ISTIMEWA
Pengamat politik Ferry Liando 

Debat Pilpres Tak Pengaruhi Pemilih

Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Secara umum proses Debat Pilpres 2019 tidak sebagaimana yang didambakan publik. Proses debat berjalan monoton, tidak ada pembeda dan tidak ada sesuatu yang baru yang sebetulnya menjadi referensi masyarakat untuk bersimpati pada calon.

Pengamat politik Ferry Liando menganalisa ada tiga hal yang menjadi catatan evaluasi di debat pertama yakni mekanisme debat, gestur pasangan calon dan materi.

Baca: Debat Pilpres 2019 - Fakta Pernyataan Prabowo Subianto Soal Luas Wilayah Jateng dan Malaysia!

"Mekanisme sepertinya tidak optimal terutama soal waktu paslon menanggapi pertanyaan. Ada pertanyaan yang merujuk pada kasus-kasus tertentu, namun waktu yang tersedia hanya dua menit," ujarnya.

Menyangkut gesture, baik Jokowi dan Prabowo sepertinya tampil bukan sepertinya biasanya. Jokowi berbicara dengan intonasi sedikit meninggi sementara Prabowo kelihatan lebih tenang.

Detik-detik Prabowo Joget di Panggung Lalu Dipijat Sandi saat Debat Capres Panas, Jokowi Sindir Ini
Detik-detik Prabowo Joget di Panggung Lalu Dipijat Sandi saat Debat Capres Panas, Jokowi Sindir Ini (Tribunnews.com)

Baca: Ma’ruf Amin di Debat Dinilai Kurang Maksimal, Adriana: Sudah Bagus, Terutama soal Terorisme

Terkait dengan materi, kedua paslon tidak memanfaatkan tiga menit pertama untuk menjawab permintaan moderator tentang visi dan misi.

"Pak Jokowi tidak fokus pada tema yakni korupsi, HAM, teroris dan hukum. Hal yang sama terjadi ketika Jokowi bertanya. Pertanyaan bukan soal tema tapi soal pemberdayaan perempuan," katanya.

Baca: Debat Capres, Ini Reaksi Prabowo Saat Dua Pernyataannya Dianggap Jokowi Menuduh

Sedangkan Prabowo ketika di tiga menit pertama tidak menyampaikan visi misi tetapi strategi. Jawaban-jawaban yang disajikan paslon tidak ada yang berbeda tapi mirip.

"Hanya kata-katanya berbeda, tapi strategi atau apa yang hendak mau dicapai, keduanya mirip. Sehinga membingungkan pemilih untuk melihat dari mana pembeda dari keduanya," ujarnya.

Baca: Inilah Kepala Desa Ditangkap Polisi yang Dibahas Prabowo Subianto pada Debat Pilpres 2019, Faktanya

Isu-isu pokok belum banyak terangkat baik pertanyaan dari panelis maupun tanggapan calon. Mantan narapidana masih bisa dipilih jadi caleg dan kepala daerah tidak diperdebatkan.

"Koruptor yang merajalela tidak melahirkan strategi baru dalam perdebatan. Tidak ada janji bagaimana menuntaskan masalah HAM di masa lalu. Tidak ada janji soal masalah penyidik KPK Novel Bawesdan," ujarnya kepada Tribunmanado.co.id.

Baca: Ketika Prabowo Subianto Menyinggung Soal Jawa Tengah Lebih Luas dari Malaysia

Apa yang telah menjadi kebijakan selama ini, itu juga yang masih disebut. Tidak ada inovasi baru yang dikemukakan oleh kedua paslon. Prabowo tidak memanfaatkan posisinya sebagai penantang.

"Sebab melawan calon incumbet harusnya Prabowo mengeksplorasi isu-isu pemerintahan di masa Jokowi. Apa yang belum dilakukan pemerintahan sebelumnya," katanya.

Baca: Tak Hadir Debat Pilpres Perdana, Ruhut Sitompul Nilai SBY Setengah Hati Dukung Prabowo

Prabowo Sandi menawarkan konsep pencegahan, tapi pencegahan itu sudah dilakukan pemerintah sebelumnya. Evaluasi atas jawaban keduanya adalah cenderung abstrak dan normatif belum dalam tataran operasional.

"Perdebatan seperti hanya diskusi biasa. Yang satu menjawab yang lain menambahkan, bukan membantah atau meluruskan. Perdebatan malam ini Jauh dari ekspektasi publik. Ini akibat dari bocornya kisi-kisi soal. Karena pertanyaannya sama, maka jawaban pun sama. Jadi tidak menarik," terangnya.

Baca: Inilah Kepala Desa Ditangkap Polisi yang Dibahas Prabowo Subianto pada Debat Pilpres 2019, Faktanya

Tak sekadar seperi latihan berpidato. Materinya disajikan terkesan sudah dihafal dan jawabnya datar. Sehingga debat malam saya pesimis dapat mempengaruhi pemilih. Hal yang perlu dievaluasi di debat kedua.

"Sebaiknya kisi-kisi pertanyaan jangan dibocorkan ke calon, supaya ketika tampil didebat tidak seperi sedang menghafal. Sebaiknya panelis berinteraksi langsung dengan calon. Harus ada debat antara panelis dengan calon," ujarnya.

Baca: Daftar 10 Meme Cuitan Kocak Debat Capres 2019, MaAruf Amin Paling Jadi Sorotan!

Sementara itu, tokoh-tokoh Jawa Timur (Jatim) baik dari tokoh partai politik hingga pengamat ikut bersuara atas debat Pilpres 2019 yang berlangsung semalam Kamis (17/1/2019).

Dikutip dai Surya (jaringan Tribunnews.com), Partai Golkar di Jawa Timur memberikan apresiasi tinggi terhadap penyampaian pasangan Calon Presiden Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin dalam debat pertama pemilihan presiden 2019, Kamis (17/1/2019).

Menurut DPD Golkar Jatim, pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 ini unggul mutlak dari pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Baca: Debat Capres Perdana 2019 - Beda Fashion Istri Jokowi & Sandiaga Uno, Iriana Anggun, Nur Asia Macho!

"Jokowi-Ma'ruf Amin tetap nomor satu. Hari ini dapat 90," kata Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Timur Sahat Tua Simanjuntak ketika ditemui di acara nonton bareng debat pertama oleh Tim Kampanye Daerah (TKD) Jatim di JX International Surabaya, Kamis (17/1/2019).

Selain Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) jugamengapresiasi pasangan Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin yang dinilai unggul telak pada debat calon presiden dan wakil presiden jilid pertama.

Partai berlambang Ka'bah ini menilai dari sisi penguasaan materi, Jokowi-Ma'ruf Amin lebih mendominasi.

Baca: Debat Capres Perdana 2019 - Beda Fashion Istri Jokowi & Sandiaga Uno, Iriana Anggun, Nur Asia Macho!

"Jawaban sesuai dengan pertanyaan juga lebih banyak disampaikan Pak Jokowi dan Ma'ruf Amin dibanding rival," kata Ketua DPW PPP Jatim, Musyaffa' Noer di acara nonton bareng debat pertama oleh Tim Kampanye Daerah (TKD) Jatim di JX International Surabaya, Kamis (17/1/2019) dikutip dari Surya.

Sementara itu, seperti diberitakan TribunJatim.com, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin untuk Jatim, Machfud Arifin optimis pasca debat Capres-cawapres pertama, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin akan terus naik.

Hal tersebut disampaikan Machfud saat ditemui usai nonton bareng (nobar) debat di Jatim Expo, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Kamis (17/1/2019).

"Pak Jokowi sudah menyampaikan apa adanya dan menambah keyakinan kita Pak Jokowi bisa memperoleh tambahan suara dari debat ini," kaya Machfud.

Mantan Kapolda Jatim ini juga ikut menyoroti konsistensi Prabowo dalam debat tersebut yang berkomitmen untuk memberantas korupsi namun Calegnya banyak yang mantan napi korupsi.

"Narasi yang dibangun juga banyak yang hoax, tidak heran, gaya dia (Prabowo) banyak yang tidak benarnya, dan berdasarkan fakta terakhir isu 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos itu kan dari timnya dia juga," lanjutnya.

Sementara itu, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) memprediksi elektabilitas pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin meningkat pesat pasca debat pilpres pertama, Kamis (17/1/2019).

Tak tanggung-tanggung, peningkatan tersebut diklaim mencapai angka 5 persen, khususnya di Jawa Timur.

"Kami memprediksi bisa naik lima persen. Saat ini, perbandingannya kan 54-32 untuk keunggulan nomor 01."

Sementar itu, Hendro Tri Subiantoro, Ketua Penggalangan dan Relawan Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Prabowo-Sandi wilayah Jawa Timur menjelaskan, kalau masing-masing Capres dan Cawapres memiliki argumen yang bisa meyakinkan masyarakat.

Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Joko Widodo dan Maruf Amin memberikan penjelasan saat debat pilpres pertama di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). Tema debat pilpres pertama yaitu mengangkat isu Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme.
Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Joko Widodo dan Maruf Amin memberikan penjelasan saat debat pilpres pertama di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). Tema debat pilpres pertama yaitu mengangkat isu Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, menyampaikan visi misi di debat pertama Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Debat tersebut mengangkat tema Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme.

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, menyampaikan visi misi di debat pertama Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Debat tersebut mengangkat tema Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
"Kami mengamati debat dua pasangan calon ini cukup seru, masing-masing memiliki argumen dan basis visi untuk disajikan dan meyakinkan masyarakat," ungkap Hendro kepada TribunJatim.com, Jumat (18/1/2019).

Namun, Capres dan Cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi, Hendro menjelaskan sudah sesuai dengan prediksi dari BPP, karena Prabowo-Sandi mampu mempersiapkan segala sesuatunya cukup matang.

"Sesuai prediksi kami semua, debat pertama secara psikologis cukup berpengaruh, karena itu, Prabowo-Sandi mempersiapkan cukup matang, Alhamdulillah penampilan Prabowo-Sandi juga cukup meyakinkan," pungkas Hendro.  (fin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved