Penderita Obesitas Jalani Operasi: Ditangani 10 Dokter, Begini Kondisinya
Titi Wati, penderita obesitas dengan berat badan mencapai 220 kilogram baru saja menjalani operasi
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, PALANGKARAYA - Titi Wati, penderita obesitas dengan berat badan mencapai 220 kilogram baru saja menjalani operasi pengecilan lambung (bariatrik). Sebelum dilakukan operasi kondisi Titi sebenarnya sudah membaik, ia sudah mampu berbaring miring ke kanan dan kiri.
Sebelum dilakukan operasi, pasien sempat dijenguk oleh istri Gubernur Kalimantan Tengah Yulistra Ivo, yang datang memberikan semangat kepada Titi Wati. Kepada awak media, usai menjenguk ke ruang perawatan Titi Wati, Yulistra Ivo mengatakan, kondisi pasien Obesitas tersebut membaik, bisa posisi miring dan duduk dalam waktu singkat.
"Alhamdulillah kondisinya membaik sudah tidak kesulitan untuk tidur miring dan tadi sempat duduk tapi sebentar,"ujarnya.
Pelaksanaan operasi pengecilan lambung atau Bariatrik terhadap Titi Wati oleh tim dokter dari Bali dan Kalimantan Tengah yang jumlahnya mencapai sepuluh orang yakni dari Bali enam orang dan dari Kalteng empat orang.
Dokter dari Kalimantan Tengah yakni spesialis bedah digestif satu orang, spesialis anastesi dua orang, satu dokter bedah sedangkan dari Bali enam orang dokter yakni, ahli bedah digestif konsultan, anastesi dan anastesi intensif care dan dokter bedah dua orang serta juga ada dokter rawat bedah.
Ketua Tim Dokter yang melakukan operasi Titi Wati, I Gede Eka Rusdiantara menjelaskan pelaksanaan operasi berlangsung dengan baik dan lancar selama sekitar satu jam lima belas menit dengan penanganan sepuluh dokter dan sesuai dengan rencana.
Dokter spesialis bedah konsultan Digestif dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Udayana Bali ini mengatakan, sebenarnya tidak ada kendala yang berarti, hanya saja lemak dari pasien cukup tebal sehingga yang dicari bagian lemak yang paling tipis setebal 15 sentimeter.
"Setelah dilakukan operasi pertama ini kami akan kembali melakukan operasi tahap kedua setelah adanya penyusutan berat badan berkisar antara 50-60 kilogram, sekitar enam sampai delapan bulan ke depan. Setelah dilakukan operasi ini makanan pasien akan diatur untuk menurunkan berat badannya," ujarnya.
Lebih jauh dia mengatakan, biasanya usaui operasi yang dilakukam hari ini akan terjadi penyusutan berat badan pasien yang berkisar antara 15 kg sampai 25 kg. "Ini akan dipantau terus hingga saatnya pasien dilakukan operasi lanjutan untuk tahap dua nanti, sehingga volume makanan diatur termasuk jenis makanannya yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien," ujarnya.
Kondisi Titi Wati yang memiliki bobot 220 kilogram juga sudah dinyatakan stabil dan telah dipindahkan ke ruang ICU untuk menjalani masa pemulihan. “Kendala secara teknis hampir tidak ditemukan karena kita sudah persiapkan secara matang. Bagian lambung pasien dipotong sekitar 50-60 persen,” kata Gede Eka.
Setelah menjalani masa pemulihan selama 24 jam, Titi Wati akan kembali dipindahkan ke ruang perawatan untuk diberikan tindakan rehabilitasi dan masih berada di rumah sakit selama 2-3 hari. Operasi lanjutan akan dilakukan tim dokter enam hingga delapan bulan mendatang setelah melihat perkembangan Titi Wati.
Diketahui, Titi Wati mulai mengalami obesitas sejak tahun 2013 lalu. Berat badan ibu satu anak dan satu cucu itu naik drastis dari semula 160 kg menjadi 220 kg setelah sering makan gorengan dan air es secara berlebihan.
Usai, sang istri dioperasi, Edi sang suami berharap agar Titi Wati bisa kembali normal seperti orang kebanyakan. Dia mengatakan sangat berterima kasih atas bantuan dari Pemprov Kalteng dan Pemkot Palangkaraya yang selama ini memberikan bantuan pembiayaan terhadap istrinya selama dirawat di rumah sakit.
Edi yang selama ini bekerja sebagai pekerja serabutan, mengharapkan agar kondisi tubuh istrinya bisa normal kembali, dan bisa beraktivitas seperti ibu rumah tangga umumnya.
"Selama ini kami dibantu oleh Pemprov Kalteng dan Pemkot Palangkaraya, untuk biaya berobat di rumah sakit maupun biaya akomodasi dan transportasi selama perawatan istri di rumah sakit," ujar Edi. (Tribun Network/fat/wly)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/titi-wati.jpg)