Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Dua Menteri Jokowi Protes Pidato Prabowo: Begini Alasannya

Dua menteri Kabinet Kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), tidak terima dengan ucapan calon presiden

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
KOMPAS.com/RIDWAN AJI PITOKO
Menteri BUMN Rini Soemarno, saat menghadiri HUT ke-20 Kementerian BUMN di Taman Budaya Sentul, Bogor, Sabtu (14/4/2018). 

"Satu awal dari rangkaian usaha Perseroan untuk meningkatkan daya saing di sektor hulu, dimana Fasilitas Blast Furnace merupakan teknologi berbasis batu bara.

Penggunaan batu bara akan meningkatkan fleksibilitas penggunaan energi serta mengurangi ketergantungan terhadap gas alam yang diproyeksikan akan terus mengalami kenaikan harga dan keterbatasan," ungkap Silmy.

Proyek lainnya adalah penambahan kapasitas baja lembaran panas melalui pembangunan Hot Strip Mill 2 yang sudah mencapai 90,23 persen terhitung per November 2018.  "Proyek pemasok baja Hot Rolled Coil dengan kapasitas 1,5 juta ton per tahun ini ditargetkan selesai pada April 2019," ucapnya.

Kemudian, PT PLN turut memaparkan kinerja keuangannya yang positif pada akhir kuartal III 2018, dimana secara operasional perusahaan mengalami laba sebelum selisih kurs sebesar Rp9,6 triliun, meningkat 13,3 persen dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp8,5 triliun.

Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto mengatakan, kenaikan laba tersebut ditopang oleh kenaikan penjualan dan efisiensi yang dilakukan oleh perusahaan serta adanya kebijakan pemerintah DMO harga batubara.

Menurutnya, sejalan dengan kemajuan program 35 GW, maka sejak Januari 2015 sampai September 2018, telah menanamkan dana untuk Investasi sebesar Rp248 triliun, dimana pada periode yang sama peningkatan jumlah pinjaman hanya sebesar Rp148 triliun atau 60 persen dari total inestasi.

Hal ini, kata Sarwono, menunjukkan bahwa kekuatan dana internal PLN masih sangat memadai yaitu sekitar 40 persen atau Rp100 triliun dari seluruh kebutuhan Investasi tersebut. “Keadaan PLN jelas sehat secara cash flow. Sebab yang terpenting itu adalah bagaimana menjaga kesehatan cash flow-nya, dan PLN dalam kondisi yang sehat," ucap Sarwono.

Selanjutnya, PT Pertamina (Persero) yang menyampaikan pada tahun lalu, perseroan mencatatkan berbagai momen penting, seperti alih kelola Blok Mahakam, Blok Rokan, dan blok terminasi lainnya yang sebelumnya dikelola oleh asing.

Media Communication Manager Pertamina, Arya Dwi Paramita mengatakan, pada tahun kamarin Pertamina juga meresmikan pengembangan TBBM Maumere sebagai penopang supply BBM di Indonesia Timur.  "Proyek ini diikuti dengan 29 proyek lainnya untuk senilai Rp 20 triliun," ucapnya.

Seiring dengan itu, kata Arya, Pertamina terus melanjutkan program BBM Satu Harga ke 124 titik wilayah 3T di Indonesia, dan sejumlah investasi lain seperti digitalisasi SPBU.  "Dengan sejumlah program tersebut yang sudah berjalan pada 2018, maka bisa terlihat bahwa Pertamina dalam kondisi positif sebagai perusahaan," ujarnya.

 Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti menilai, elektabilitas paslon capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin terus mengalami peningkatan.

Ray menyebut, peningkatan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf tak terlepas dari sikap politik yang terus ditunjukan paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. "Suara Pak Prabowo agak mandeg, suara Jokowi agak naik. Kenaikan (elektabilitas) Jokowi justru disumbang oleh sikap lawan politiknya," kat Ray.

Ray mencontohkan, bagaimana sikap kubu Prabowo yang tak merespon baik untuk mengikuti tes baca Alquran sebagaimana diajukan oleh Dai Aceh. Sikap itu pun, berdampak pada meningkatnya elektabilitas  Hal itu sekaligus menepis isu Jokowi anti terhadap Islam.

"Faktor ajakan baca Alquran sedikit banyak menguntungkan Pak Jokowi karena itu mementahkan isu selama ini yang menyebut Jokowi anti-Islam. Sedikit banyak isu anti-Islam Jokowi menjadi turun," ungkap Ray.

Ray menilai elektabilitas Prabowo-Sandi akan mengalami stagnasi jika terus-menerus memainkan isu sensasional tanpa didukung data dan fakta yang valid. "Kalau kubu Pak Prabowo tak menghentikan sensasi ke substansi, elektabiltas mereka akan stagnan," jelas Ray.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved