Keluarga Selamat dari Aksi Perampokan: Ini yang Dilakukan Camat Mapanget
Tiap peristiwa pasti ada hikmah! Camat Mapanget Rein Heydemans mengumpulkan keluarga lalu berdoa
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Di sana ada Ria, ponakan Camat lainnya. "Saya dan Ria disuruh naik ke kasur, mereka lantas membongkar lemari milik Ria," kata dia. Sepuluh menit di kamar itu, dua orang itu minta dibawa ke kamar Camat. Rico mereka bawa.
Sedang Ria dikunci di kamar itu. Kamar Camat ada di atas. "Dua orang itu todong saya dengan parang sambil naik tangga," kata dia.
Detty menuturkan, kedua pelaku tersebut meminta ia sang suami serta Rico naik ke kasur. Lemari di kamar itu dibongkar.
"Seorang di antaranya berkata kami hanya cari duit, " kata dia. Disebut Detty, ia sempat menjerit ketakutan. Seorang di antaranya meminta agar ia diam.
Bicaranya tenang namun dengan nada memaksa.
Detty bercerita, para pelaku itu tak menemukan uang banyak. Hanya kalung emas dan mutiara. Dengan ekspresi kecewa seorang di antaranya lantas menyatakan kepada seorang lainnya.
"Uang mereka ternyata tak disimpan di sini," beber dia.
Setelah bermufakat selama beberapa detik, kedua pencuri minta ponsel mereka. "Ponsel itu lantas diisikan ke tas oleh seorang yang bertubuh besar, " kata dia.
Kemudian kedua orang pencuri tersebut menggiring ketiganya ke kamar Ria. Mereka disekap di sana.
Detty melihat sang suami sudah mengeraskan kepalan.
Camat seorang karateka dan baru saja latihan. "Tapi saya tenangkan dia, saya katakan, mama dan anak mereka disandera di kamar depan," kata dia.
Sebut Dety, seorang pencuri menyekap mama dan anaknya di kamar depan. Sang anak ketakutan, sembunyi di bawah selimut. "Sedang mama malah mendebat pencuri tersebut," kata dia.
Ria kepada Tribun membeber ciri dua orang yang menyekapnya. Seorang bertubuh besar dan berlogat Indonesia.
Dia jarang bicara. "Seorang lagi bertubuh gempal, bicaranya campur Manado Indonesia, saya perhatikan ada tato burung di lengannya. Ria tidak beruntung.
Pencuri menemukan kunci motornya. Motor itu dibawa lari.
Sebut Rein, pencurian memang biasa terjadi di perumahan itu. Dua rumah tetangganya kecurian saat Natal tahun lalu. "Rumah depan saya juga pernah kecurian," kata dia.
Sebut Rein, ia sempat akan memasang CCTV di rumahnya. Tapi belum sempat dilakukan, pencuri sudah keburu datang. Dikatakan Rein, ada bukti CCTV milik satu restoran yang sudah diberikan ke polisi.
Hanya berselang 31 jam kemudian, seorang wanita paruh baya, Since Kawatu (56), jadi korban penjambretan di lorong gardu perbatasan antara Kelurahan Paal Dua dan Ranomuut, Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Minggu (13/01/2019).
Mirisnya, wanita yang akrab disapa tante Sin ini baru saja pulang ibadah misa subuh dan hendak menuju ke rumahnya di Lingkungan I Paal Dua Kecamatan Paal Dua pada pukul 09.00.
Saat disambangi Tribunmanado.co.id di kediamannya, tante Sin ini sedang melakukan aktivitasnya yakni berjualan buah di sepuraran Pasar 45.
Dari keterangan kakak iparnya, Anna Terok (73), tante Sin sedang berjalan saat masuk lorong bertemu seseorang yang tak dikenal sedang mengendarai sepeda motor.