Datangi KPU Sulut, Kapolda Nyatakan Kesiapan Amankan Pemilu 2019
Mengenai kunjungannya ke KPU, Kapolda Sigid menyebut untuk memperkenalkan diri sebagai pejabat baru agar komunikasi ke depan berjalan lancar.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: maximus conterius
Laporan Wartawan Tribun Manado Christian Wayongkere
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Utara menjadi tempat pertama yang dikunjungi Irjen Sigid Tri Hardjanto pasca-menjabat Kapolda Sulut, Jumat (11/1/2019).
Kapolda didampingi Karo Ops Kombes H Yohanes Soeharmanto, Dirintelkam Kombes Budhy Herwanto, dan Kabid Humas Kombes Ibrahim Tompo.
Mereka diterima Ketua KPU Sulut Ardiles Mewoh dan Yessy Momongan, anggota KPU Bidang Teknis Penyelenggaraan Pemilu, di ruang rapat kantor KPU.
Dalam pertemuan itu Ketua KPU menyampaikan banyak hal, mulai dari tahapan Pemilu 2019. Dia menyebut kepolisian punya posisi strategis dalam rangka pelaksanaan pemilu.
Kata Ardiles, tahapan pemilu selama ini berjalan lancar dan baik, belum ada gangguan signifikan terhadap proses penyelenggarannya.

Baca: Kapolda Irjen Pol Remigius Akan Aplikasikan Filosofi Sulut Torang Samua Basudara
Jelang 95 hari pelaksanaan hari H pencoblosan, 17 April 2019, KPU berharap kondisi seperti ini terus terjaga.
KPU juga melaporkan tentang daftar pemilih tetap, yakni 1.907.841 pemilih.
Ada juga pemilih disablitas sebanyak 6.176 atau 0,32 persen dari DPTHP 2," ungkap Ketua KPU.
Ada 7.825 tempat pemungutan suara (TPS) di Sulut yang menyebar secara merata, paling banyak di Kota Manado.
Selain itu, di Sulut ada 16 partai politik peserta pemilu, serta 23 calon anggota DPD RI.
Baca: Ada Usulan Perbanyak Bilik Suara, KPU Sulut Masih tunggu Aturan KPU RI
Adapun jumlah calon anggota legislatif tingkat provinsi 562 orang, terdiri dari 330 laki-laki dan 242 perempuan. Mereka akan memperebutkan 45 kursi anggota DPRD Sulut yang tersebar di enam daerah pemilihan.
KPU juga membeber soal logistik pemilu. Kata Ardiles, memasuki 5 bulan terakhir pemungutan suara, diharapkan tidak ada kendala.
"Kendalanya faktor pengamanannya dan faktor cuaca, sehingga sebagai penyelenggara pastikan logistik dituntaskan jauh-jauh sebelum pemungutan suara," kata dia.
Logistik yang telah didistribusi ke kabupaten dan yaitu kotak dan bilik suara, meski masih ada kekurangan selisih yang dikirimkan ke KPU kabupaten kota.
Kemudian mengenai pengamanan kantor KPU yang merupakan objek vital, di 15 kabupaten kota sudah ada penempatan personel kepolisian untuk mengamankan kantor KPU.

Baca: Sinode GMIST Minta Jemaat Gunakan Hak Pilih Pada Pemilu 2019