Karena Hal yang Mengkhawatirkan Ini Bupati ROR Minta Waspadai Pekuburan
Terakhir, ROR mengimbau agar tetap mengawasi kompleks pekuburan. Di tempat itu banyak orang berziarah dan membawa bunga.
Penulis: Andreas Ruauw | Editor: maximus conterius
Laporan Wartawan Tribun Manado Andreas Ruauw
TRIBUNMANADO.CO.ID, TONDANDO - Peningkatan jumlah pasien demam berdarah (DBD) di beberapa rumah sakit di Sulawesi Utara sudah mulai mengkhawatirkan.
Bupati Minahasa Royke Roring (ROR) mengimbau seluruh jajaran untuk segera menyosialisasikan pencegahan DBD kepada masyarakat.
ROR menyebut ada beberapa hal pencegahan agar penyakit DBD tidak meningkat.
ROR berpesan di musim penghujan ini, masyarakat harus memperhatikan jangan ada genangan air hujan yang tertampung di pot bunga, botol kemasan air mineral, dan kaleng cat bekas.
"Karena ini menjadi sarang bertelur dan berkembang biaknya nyamuk Aedes Agepty pembawa virus DBD," kata ROR.
Baca: Cara Mencegah Demam Berdarah, Perhatikan Benda-benda Ini di Rumah yang Sering Jadi Sarang Nyamuk
Baca: Orang Tua Wajib Waspada Kasus Kematian DBD Paling Banyak Anak Usia 0-16 Tahun
Baca: Demam Berdarah Mewabah, Bocah 10 Tahun Meninggal
Baca: Warga Minut Khawatirkan Demam Berdarah
Baca: 7 Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga November 2018, Ini yang Dilakukan Dinkes Bolsel

Ia mengatakan agar memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa pengasapan atau fogging bukan cara yang efektif untuk memberantas nyamuk demam berdarah ketimbang kegiatan menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing secara rutin dan terpadu.
"Nah, tiga hal ini juga penting, yaitu melakukan 3M Plus, yaitu menguras, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang-barang bekas dan atau melakukan daur ulang," tuturnya.
Terakhir, ROR mengimbau agar tetap mengawasi kompleks pekuburan. Di tempat itu banyak orang berziarah dan membawa bunga.
Bupati berharap agar bunga tidak diletakkan di wadah yang diisi air untuk mencegah terbentuknya media bagi nyamuk bersarang dan berkembang biak. (EAS)
Baca: Heboh Perkelahian Siswi SMP di Amurang, Kasat Reskrim Polres Minsel: Besok Kami Turun ke Sekolah
Baca: Heboh Video Perkelahian Siswi SMP, Ini Tanggapan Kapolres Minsel
Baca: Viral Video Perkelahian 2 Siswi SMP: Saling Pukul dan Menjambak hingga Sorakan Makian Siswi Lainnya
Baca: Heboh Video Perkelahian Siswi SMP, Kadispora Minsel: Saya Dapat Kabar Ada Kakak Beradik Juga
67 Orang Diserang DBD di Sulut pada Awal Januari, 3 Korban Tewas
Sebanyak 67 warga Sulawesi Utara diserang Demam Berdarah Dengue (DBD) di awal tahun 2019, 3 di korban antaranya meninggal dunia.
Dr Debby Kalalo, Kepala Dinas Kesehatan Sulut menyampaikan, Dinas Kesehatan sudah menyipkan poskos khusus untuk mengumpulkan laporan dari kota/kabupaten
Posko ini menjangkau194 puskesmas dan 42 rumah sakit, dari laporan itu dibuatkan tindak lanjut
"Dinkes tidak tidur -tidur," kara dia.
Menyangkut korban meninggal dunia, ada bebedapa faktor penyebab, tapi dsri hasil evsluasi data, sebagian besar karena terlambat datamg ke fasilitas kesehatan
"Kalau panas kadang dianggap hanya oanas biasa, " kata dia.
"Ada kasus nanti dekat syok bawa sampai ke RS, " ujar dia.
Sebab itu sosiliasasi dan edukasi soal DBD harus terus digencarkan
"Kalau panas datang ke fasilitas kesehatan, " ujar dia.
Dari data yang dirilis Dinas Kesehatan per tanggal 6 Januari 2019 sebanyak 67 kasus DBD, terbanyak terjadi di Kota Manado.
Berikut daftarkasus DBD di Kabupaten Kota di Sulut:
- Kota Manado 20 kasus dengan 2 korban meninggal dunia.
- Kabupaten Minahasa 15 kasus
- Kotamobagu 10 Kasus
- Kabupaten Boltim 6 kasus Kasus
- Kabupaten Minut 4 Kasus
- Kabupaten Bitung 3 Kasus termasuk 1 korban meninggal dunia
- Kabupaten Mitra 3 Kasus
- Kabupaten Talaud 2 Kasus
TONTON JUGA: