Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

RSCM Bantah Ucapan Prabowo: TKN Sebut Capres 02 Salah Terus

Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta menegaskan bahwa pelayanan hemodialisis (cuci darah)

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNSOLO.COM/ASEP ABDULLAH ROWI
Capres 02 Prabowo Subianto hadir dikawal ketat di gedung MTA Solo, Jalan Ronggowarsito, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Minggu (23/12/2018). 

"Jadi orang sakit ginjal, dia harus hidup dari pencucian darah. Jadi kalau ke RSCM, alat dipakai 40 orang, dia bisa dapat macam-macam penyakit. Hepatitis A, B, C, dia bisa dapat malaria, dia bisa dapat HIV," terang Prabowo. Pernyataannya pun disambut ekspresi terkejut dari sejumlah peserta yang hadir dalam ceramah.

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

KPCDI: Tidak Ada Laporan

Ketua Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI), Toni Samosir mengatakan selama ini pihaknya belum mendapatkan adanya laporan pasien cuci darah yang menggunakan selang yang sama dengan 40 orang lainnya secara bergantian.

"Selama ini di RS lain maupun di RSCM tidak ada yang menggunakan selang 40 orang secara bergantian, tidak ada laporan ke kami juga," ujar Toni.

Karena itulah lanjut Toni, KPCDI tidak mau ikut-ikutan soal adanya polemik selang cuci darah pasien penyakit ginjal yang awalnya disebut Prabowo dan direspon pihak RSCM. "Biarlah ini diselesaikan pak Prabowo dan RSCM,"kata Toni.

Menurut Toni ada isu yang lebih penting soal nasib pasien penyakit ginjal yang menjalani cuci darah atau hemodialisis ketimbang memperdebatkan masalah selang. Salah satu yang sangat penting adalah soal rujukan berjenjang, akses obat-obatan dan lembaga donor organ.

"KPCDI tidak concern soal isu selang. KPCDI concern soal isu rujukan berjenjang pasien, akses obat-obatan, lembaga donor organ, karena di Indonesia ini belum ada lembaga donor organ,"kata Toni.

Sementara itu Politikus PDI Perjuangan, Charles Honoris menjelaskan bahwa ucapan Prabowo Subianto yang mengaku mendapat laporan bahwa selang cuci darah di RSCM dipakai 40 orang, polanya sama dengan hoax yang pernah dia sebarkan dalam kasus Ratna Sarumpaet.

"Prabowo mengaku dapat laporan dan belum diklarifikasi kebenarannya, tapi sudah disebarkan ke publik bahwa seolah-olah itu fakta," ujar Charles.

Menurut dia, ucapan Prabowo kali ini bahkan lebih parah karena dia bukan saja telah merendahkan RSCM Jakarta sebagai salah satu rumah sakit terbaik di Indonesia, tetapi telah melecehkan profesi dan sumpah jabatan dokter.

"Bahwa seolah-olah ribuan dokter yang bekerja di RSCM begitu jahat sehingga mengabaikan risiko penularan penyakit dari penggunaan selang cuci darah yang sama untuk 40 orang," ujar Charles.

Seandainya Prabowo sering berobat di dalam negeri, menurut Charles barangkali dia tidak akan lekas percaya terhadap laporan konyol yang sangat merendahkan dokter dan dunia medis di Indonesia itu. "Dunia kedokteran dan pelayanan kesehatan di Indonesia tidaklah seburuk dipikirkan Prabowo," ujarnya.

Charles mengatakan sekarang sudah Tahun Baru 2019 sehingga sebaiknya Prabowo juga menggunakan cara-cara kampanye baru yang mendidik publik, yakni dengan adu ide, adu program dan adu rekam jejak.

"Bukan dengan terus menerus menakut-nakuti rakyat dengan hoaks seperti yang sudah-sudah, dan ketika sudah muncul gelombang protes, baru minta maaf. Hoaks itu bisa dicegah dengan tertib klarifikasi, bukan diselesaikan dengan minta maaf berkali-kali," ujar Charles.

Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily mengaku heran kepada Prabowo yang kerap selalu salah menerima informasi.

"Prabowo salah melulu informasinya. Ini salah satu kebohongan. Dan ini merupakan kesalahan fatal yang selalu disampaikan Prabowo, namun tanpa diklarifikasi informasi itu sebelumnya. Prabowo bukan figur yang hati-hati dalam menyampaikan sesuatu. Seharusnya dia cross check dulu kebenaran informasi soal selang cuci darah di RSCM," kata Ace. (Tribun Network/fit/nis/wly)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved