Gempa Kekuatan 7,1 SR di Filipina, Selfin Mengaku Kaget dan Langsung Keluar Rumah
Selfin Makaminang, kaget, gempa bumi berkekuatan 7,1 skala richter menerjang Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, sekitar pukul 11.30 WITA, Sabtu (29/12)
Penulis: | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Selfin Makaminang, kaget, gempa bumi berkekuatan 7,1 skala richter menerjang Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, sekitar pukul 11.30 WITA, Sabtu (29/12/2018).
Menurut dia, saat terjadi gempa, dirinya sedang duduk bersama keluarga di rumah.
Tiba-tiba kursi bergoyang.
"Kami keluarga langsung keluar rumah. Tapi gempa tersebut tidak berlangsung lama. Namun lumayan kuat," ujar Selfin Makaminang, warga Melonguane, Talaud.
Kasie Data dan Informasi BMKG Manado, Edwar Mengko mengatakan, gempa bumi tak hanya dirasakan warga yang tinggal di Kepulauan Talaud, tapi juga dirasakan warga di Kepulauan Sangihe dan Siau, Tagulandang, Biaro (Sitaro).
Baca: Hoaks Dalam Sepekan, dari Tsunami di Berbagai Daerah hingga China Hapus Indonesia dari Peta Dunia
“Warga Manado juga merasakan gempa tersebut hingga sampai ke Ternate,” ujar Edward Mengko.
Gempa dengan kekuatan 7.1 SR dengan lokasi 5.85 Lintang Utara, 126.81 Bujur Timur atau 201 km Timur Laut Kabupaten Kepulauan Talaud kedalaman 69 Km.
Ia menambahkan, sampai saat ini belum ada laporan dari BPBD Talaud dan BPBD Sangihe kalau infrastruktur yang mengalami kerusakan.
Hingga kini belum ada laporan adanya infrastruktur rusak.
"Kami tetap berkoordinasi dengan petugas BPBD setempat dan TNI-Polri,” ujar dia lagi.
Baca: Fakta Lengkap Soal Gempa Filipina - dari Durasi Gempa, Peringatan Tsunami, hingga Imbauan BMKG
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menginformasikan beberapa jumlah durasi gempa Filipina yang dirasakan di sejmulah wilayah di Indonesia.
Posko BNPB telah mengonfirmasi dampak gempa bermagnitudo 7,1 ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Baca: PTWC Cabut Peringatan Tsunami di Filipina dan Indonesia, BMKG Imbau Masyarakat Tetap Tenang
Dilaporkan gempa terasa kuat di Kepulauan Sangihe selama 6 detik.

Sementara, di Kepulauan Talaud, guncangan dirasakan sekitar 4 detik - 5 detik.
Sedangkan di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Kota Manado, guncangan gempa dirasakan lemah kurang lebih selama 2 detik.
Baca: Gempa Filipina - BMKG Imbau Masyarakat Sangihe dan Talaud Tetap Tenang
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat gempa.
"BPBD masih melakukan pendataan," kata Sutopo kepada Tribunmanado.co.id melalui rilis yang dikirimnya ke WhatsApp.
Sebelumnya diketahui, telah terjadi gempa dengan kekuatan 7,1 Skala liter di perairan Filipina, tepatnya di 193 kilometer di sebelah timur kota General Santos di Filipina atau 201 kilometer timur laut di Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara pada Sabtu (29/12/2018) pukul 11.39 WITA.
Baca: Fakta Lengkap Soal Gempa Filipina - dari Durasi Gempa, Peringatan Tsunami, hingga Imbauan BMKG
Baca: Kumpulan Ucapan Selamat Tahun Baru 2019 Pas untuk Kamu Upload di Instagram, Facebook, dan WhatsApp
Pusat gempa sendiri ada pada kedalaman 69 kilometer.
Berdasarkan analisa intensitas gempa dirasakan tidak ada daerah di Indonesia yang terdapat intensitas gempa yang merusak.

Di Melonguane Talaud IV MMI, Tahuna Sangihe III-IV MMI, Siau Sitaro, Tobelo, Morotai III MMI, Manado, Ternate, Jailolo II MMI. Melihat skala intensitas gempa tersebut tidak ada kerusakan besar.
Baca: Melapor Diperkosa Atasannya, Staf Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan ini Justru di PHK
Umumnya bangunan akan rusak jika diguncang gempa dengan intensitas di atas VI MMI.
Beberapa saat seteah gempa, Pasific Tsunami Warning Center (PTWC) milik The National Weather Service langsung mengeluarkan peringatan dini tsunami.
Baca: Kronologi Ifan Seventeen Luapkan Kekesalannya pada BMKG: buat Apa Ada BMKG
Namun berbeda dengan PTWC, BMKG tidak mengeluarkan peringatan dini tsunami karena gempa dianggap tidak berpotensi tsunami.
BMKG pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu menyesatkan.
"Di Indonesia, lembaga rujukan resmi terkait peringatan dini tsunami adalah BMKG. Oleh karena itu gunakan semua informasi dari BMKG," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, S.T., Dipl. Seis, M.Sc.
Baca: Fakta Dugaan Pencabulan Mahasiswi oleh Dosen - Mulai dari Pengakuan Korban hingga Dekan Tutup Mulut
Beberapa saat setelah PTWC mengeluarkan peringatan tsunami, pihak WTPC langsung menarik kembali peringatan tsunami yang akan mengarah ke Indonesia.
Hal ini diumumkan PTWC melalui akun Twitter-nya, @NWS_PTWC. PTWC menyebut bahwa tak ada gelombang tinggi akibat gempa di Mindanao itu.