3 Pasutri di Sulut Tewas di Hari yang Sama, Berikut Fakta-faktanya dan Penyebabnya
Mereka kehilangan nyawa akibat kecelakaan lalulintas, karena kebakaran dan sengatan listrik.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Fernando_Lumowa
3 Pasutri di Sulut Tewas di Hari yang Sama, Berikut Fakta-faktanya dan Penyebabnya
TRIBUNMANADO.CO.ID, LOLAK - Di saat sebagian warga Sulut masih dalam suasana merayakan Natal, musibah hadir di antara warga Bumi Nyiur Melambai.
Tragis. Tiga pasangan suami istri tewas di hari yang sama, Kamis (27/12/2018).
Mereka kehilangan nyawa akibat kecelakaan lalulintas, karena kebakaran dan sengatan listrik.
Berikut fakta-fakta tewasnya tiga pasutri di Sulut yang terjadi di hari yang sama ini.
1. Lakalantas di Jalan AKD, Pasutri Mogoyunggung Meregang Nyawa
Nahas menimpa Pasutri Jeki Poli dan Keni Nayoan. Pasangan yang berkendara motor ini bertabrakan dengan Daihatsu Terios di Desa Tonom, Dumoga Timur, Kamis (27/12/2018) pagi sekitar pukul 07.00 WITA.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunmanado.co.id, korban motor Honda Supra Fit bernomor polisi DB 2030 D yang mereka kendarai, jatuh terpental akibat ditabrak Daihatsu Terios bernopol DB 1260 BC.
Mobil itu dikendarai Noldy Tampongangoy warga Desa Toundanow Atas, Kecamatan Touluaan, Kabupaten Minahasa Tenggara.
Baca: Lakalantas di Jalan AKD Dumoga, Mobil Bawa Cap Tikus Vs Bebek Honda, 2 Jiwa Melayang

Menurut Hengki Matialo warga Desa Tonom saat berada di lokasi mengatakan, mobil tersebut melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Kotamobagu.
Tiba-tiba terdengar suara tabrakan keras.
“Kejadian tadi sekitar pukul 07.30 wita. Mobil tersebut mengambil jalur kanan dan menabrak pengendara motor,” ujar saksi.
Baca: Tahun 2018, Terjadi 256 Kasus Lakalantas di Bolmong Raya , Kerugian Materinya Ratusan Juta
Informasi yang dirangkum, saat ini kendaraan bermuatan miras tersebut sudah diamankan di Polsek Dumoga Timur.
Tersangka sudah dibawa ke Polres Kotamobagu untuk menjalani pemeriksaan.
Sementara itu, kedua korban langsung dibawa ke rumah duka di Desa Mogoyunggung untuk disemayamkan.
Kasatlantas Polres Kotamobagu AKP Anita Sijintak kepada Tribunmanado.co.id menjelaskan kronologis kejadian.
Pada hari Kamis, 27 Desember 2018 sekitar jam 07.25 wita, kendaraan Daihatsu Terios yang dikemudikan lelaki RDG yang bergerak dari arah Mitra menuju arah Gorontalo.
Mobil itu mengangkut 20 kantong minuman beralkohol jenis Cap tikus.

Tepatnya pada saat tiba di jalan AKD Desa Tonom, Kecamatan Dumoga Timur, Kabupaten Bolmong sang pengemudi kendaraan Daihatsu Terios mengantuk dan tertidur.
Akibatnya, kendaraan out ke kanan jalan, sedangkan pada saat bersamaan dari arah berlawanan yaitu dari arah Doloduo menuju arah Kotamobagu meluncur sepeda motor Supra Fit yang dikendarai lelaki JP dan membonceng perempuan KN.
Tabrakan pun tak terhindarkan.
Akibat dari tabrakan tersebut, kedua kendaraan mengalami kerusakan.
Sedangkan dua penumpang sepeda motor langsung meninggal di Lokasi Kejadian Perkara (TKP).
bersama pengendara Sepeda motor Honda supra fit dan penumpangnya meninggal dunia di Tempat Kejadian Perkara (TKP). (Kel)
2. Pasutri di Maliku Minsel Terpanggang Karena Hubungan Korsleting Listrik
Pasangan suami istri (Pasutri) di Desa Maliku, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) ditemukan dalam kondisi terpanggang, Kamis (27/12/2018) dini hari.
Belakangan diketahui mayat pasutri tersebut atas nama Jantje Lintang dan Margotje Kalangi.
Keduanya ditemukan oleh petugas pemadam kebakaran dari Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Minsel usai menyisir puing-puing rumah usai kebakaran di kediaman milik keluarga Lintang-Kalangi.
Baca: Kebakaran 1 Rumah di Maliku, Nyawa Pasutri Yance - Margotje Tak Terselamatkan
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 02.00 Wita dini hari.
Saat kejadian diduga keduanya sudah tertidur lelap.
Kasat Pol PP Minsel Henri Palit, mengutarakan dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting listrik.
Namun peristiwa ini sudah ditangani pihak berwajib untuk penyelidikan lebih lanjut.
Baca: Kebakaran 1 Rumah di Maliku, Nyawa Pasutri Yance - Margotje Tak Terselamatkan
"Kerugian belum bisa ditaksir. Rumah keluarga Lintang-Kalangi bertipe permanen dua lantai," kata mantan Camat Tompasobaru ini.
Diperlukan waktu kurang lebih 4 jam bagi petugas untuk berusaha memadamkan api.
Sat Pol PP Minsel menerjunkan 3 mobil armada kebakaran dengan 4 personil yakni Rafly Hunta, Jhon Sengkey, Erly Sumarap dan Evis Mintje.
Menurut dia, kedua korban dalam kondisi hangus terbakar dan posisi tertelungkup.
"Kami turut sepenanggungan dengan keluarga besar yang berduka. Semoga selalu diberikan ketabahan," pungkas dia.
Kapolsek Amurang AKP Edi Suryanto menjelaskan, rumah yang terbakar itu milik Keluarga Sengkey Tumewang.
Diketahui pijaran api berawal di meteran listrik yang terletak di belakang bangunan rumah yang dalam seketika langsung membesar dan menghanguskan seisi rumah.

Dari keterangan saksi Wolter Tambayong, pada saat kejadian Ia sedang tidur di dalam rumah dan terbangun karena merasakan kepanasan.
“Saat terbangun saksi melihat kobaran api sehingga ia pun langsung melarikan diri keluar rumah namun tidak sempat menyelamatkan mertuanya yang terjebak dalam kamar,” terang Kapolsek Amurang AKP Edi Suryanto.
Akibat musibah kebakaran rumah ini, Yance Lintang (50) dan Margoce Kalangi (48) meninggal dunia terpanggang dalam kamarnya.
Baca: Cuaca Buruk Hantam Sulut, Gubernur Olly Minta Warga Waspada
“Kerugian materil sekitar 300 juta rupiah, sedangkan korban meninggal dunia 2 orang yaitu lelaki Yance Lintang dan perempuan Margoce Kalangi,” tambah Kapolsek.
Piket Polsek Amurang bersama Tim Medis telah melakukan proses evakuasi terhadap kedua jenazah. “Dugaan sementara kebakaran disebabkan karena kosleting listrik,” pungkas AKP Edi Suryanto.
3. Badai Landa Manado, Pasutri Singkil Tewas Tersengat Listrik
Pasangan suami istri (pasutri) di Lingkungan I, Kelurahan Singkil I, Manado, Sulawesi Utara, Kamis (27/12/2018), tewas tersengat aliran listrik.
Menurut Kapolsek Singkil Iptu Muhammad Hasbi Sik saat ditemui di Tempat Kejadian Perkara (TKP), pasutri ini awalnya sedang beristirahat.
Lalu angin bertiup kencang disertai hujan deras mengakibatkan selembar seng di bagian dapur terangkat.
Baca: Pasutri di Singkil Satu Tewas Tersengat Aliran Listrik, Berawal dari Pebaiki Seng yang Tertiup Angin
Air hujan pun masuk ke rumah semi permanen hingga tembus ke bagian kamar.
Pasutri ini lalu mendengar seng yang tertiup angin itu.
Sang suami, Margono Bachmid (40), bersama Jamila Hakim (47) memanggil anaknya Dani Ahmad Bahmid untuk mencoba membetulkan seng itu.

Margono lalu tersengat, Dani pun mencoba menolong dan ikut tersengat.
Sang ibu Jamila menarik Dani.
Dani pun terjatuh.
Anggota Polsek Singkil yang dipimpin kapolsek pun mendatangi TKP dan mengidentifikasi kemudian melarikan Dani ke Rumah Sakit Sitti Maryam Tuminting serta bersama Inafis Polresta Manado mengevakuasi jenazah.
Kedua jenazah pasutri itu sebelum dimakamkan, dibawa ke gedung Panti Asuhan Ar Rahmah di Lingkungan V, Kampung Islam, Kecamatan Tuminting Manado.
Kapolsek juga menghubungi pihak PLN.
(Laporan tim wartawan Tribunmanado.co.id)