Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

5 Mitos tentang Metabolisme yang Mungkin Tidak Anda Ketahui

Hampir tidak mungkin membaca tentang penurunan berat badan tanpa melihat kata “metabolisme”.

Editor: Aldi Ponge
via intisari online
Makanan Pedas 

TRIBUNMANADO.CO.ID – Hampir tidak mungkin membaca tentang penurunan berat badan tanpa melihat kata “metabolisme”.

Dan seperti banyak topik kesehatan dan gizi, banyak pula mitos yang menyelubunginya.

Berikut ini adalah lima mitos yang mungkin pernah kita temui di sekitar metabolisme, seperti dilansir dari medicaldaily.

Metabolisme akan menurun setelah mencapai usia 30 tahun

Memang benar bahwa metabolisme melambat seiring dengan waktu dan usia, meskipun ini tidak begitu jelas.

Wanita mungkin benar-benar melihat perubahan terbesar ketika menopause karena semua perubahan hormonal menyertainya.

Jika berat badan bertambah di usia 30-an, mungkin karena beberapa faktor yang tidak dapat dikontrol dan tidak sepenuhnya masalah genetika.

Ini adalah masalah waktu ketika orang-orang lebih mungkin menghabiskan waktunya berjam-jam duduk di kantor, mulai merawat anak-anak, dan mungkin tidak berhasil sebanyak dulu.

Baca: Aktivitas Vulkanik Anak Gunung Krakatau Terjadi Sejak 1928

Baca: 5 Tsunami yang Paling Mematikan Abad Ini, Termasuk Tsunami Aceh

Setiap jenis olahraga dapat membantu meningkatkan metabolisme

Latihan aerobik bermanfaat bagi kesehatan, tapi tidak cukup untuk membangun otot.

Jika seseorang tidak memasukkan latihan kekuatan dalam latihan mereka, massa otot yang buruk dapat berkontribusi pada penurunan metabolik.

Latihan kekuatan membangun otot, yang perlu diberi kalori. Itu mengharuskan tubuh menyalakan mesinnya, alias metabolisme, untuk mempertahankan massa otot tersebut.
Orang yang kurus memiliki metabolisme yang lebih cepat

Metabolisme lebih berkaitan dengan jumlah otot daripada ukuran tubuh.

Otot menggunakan lebih banyak energi daripada lemak ketika kita beristirahat, yang berart kita membakar bahan bakar bahkan ketika tidak terlibat dalam aktivitas fisik.

Jadi sebenarnya tampak sebaliknya dengan orang-orang yang lebih besar membakar lebih banyak kalori.

Semakin banyak kita menimbang, semakin banyak oksigen yang diperlukan otot untuk mendukung berat badan dan semua fungsi tubuh kita.

Makan makanan terlalu larut malam menyebabkan kenaikan berat badan

Waktu dan frekuensi makanan tidak mempengaruhi laju metabolisme istirahat kita.

Sebagaimana halnya jarak yang ditempuh mobil tidak dipengaruhi oleh jam berapa kita mengisi kendaraan dengan gas.

Kualitas dan kuantitas adalah yang paling penting. Jadi pastikan makanan kita menyediakan semua nutrisi yang disarankan dengan asupan kalori dalam kisaran yang sehat.

Makanan pedas dapat mempercepat metabolisme.

Makanan pedas dapat memicu lonjakan sementara, namun tidak ada bukti bahwa itu memiliki dampak jangka panjang pada tingkat metabolisme kita.

Makanan pedas sebentar meningkatkan produksi panas, kita akan merasakan panas setelah makan kari atau cabai.

Meskipun ini membakar kalori, tetapi tidak ada efek jangka panjang pada metabolisme kita.

TONTON JUGA:

TAUTAN AWAL: http://intisari.grid.id/read/031272368/ini-5-mitos-tentang-metabolisme-yang-mungkin-tidak-kita-ketahui?page=all

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved