Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Heboh

Kisah Asep, Bocah yang Tak Sengaja Telan Peluit, Akhirnya Bernapas Lega

Pemberitaan sempat diramaikan dengan kabar Asep Yaya, bocah asal Kampung Cimalang, Desa Girimukti, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat

Editor: Aldi Ponge
Kolase/Kompas.com/Agie Permadi
Kronologi Asep Bocah dari Bandung Barat yang tak Sengaja Telan Peluit hingga Akhirnya Bisa Bernapas Lega 

Tak hanya itu, setiap tidur pulas dan batuk-batuk, bunyi peluit pun juga kerap terdengar.

"Selama dua bulan itu kalau jalan kecapekan, terus kalau tidur pulas, itu terdengar bunyi (peluit) nya," tuturnya.

Meski begitu, tak ada yang berubah dari fisik anak ketiga dari empat bersaudara tersebut, hanya saja Asep kerap mengeluh sesak ketika bernapas kecapekan.

"Kalau kecapekan memang suka mengeluh agak sesak, tapi kalau makan enggak apa-apa," katanya.

Pada 19 Desember 2018, akhirnya Asep dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung untuk dilakukan pengangkatan peluit yang bersarang tersebut.

Kembali dikutip dari Kompas.com, Kepala KSM Ilmu Kesehatan RSHS Bandung Dr Lina Lasminingrum, Sp, THT-LK, menjelaskan bahwa posisi peluit itu bersarang di percabangan utama dari jalan udara pada sistem pernapasan alias bronchus Asep.

Asep Yaya (9) terlihat lemah terbaring diatas kasur dorong usai pengangkatan peluit yang bersarang di saluran pernafasannya.
Asep Yaya (9) terlihat lemah terbaring diatas kasur dorong usai pengangkatan peluit yang bersarang di saluran pernafasannya. (KOMPAS.com/AGIEPERMADI)

"Peluitnya bersarang di percabangan utama dari bronkus kiri," katanya.

Untuk bisa mengeluarkan peluit tersebut, tim dokter pun harus melakukan observasi selama satu hari, karena peluit yang tertelan tersebut ternyata tidak terlihat pada proses rontgen.

"Memang tidak terlihat dalam rontgen karena bendanya plastik," katanya.

Namun, peluit yang bersarang tersebut tidak berdampak pada saluran pernapasannya.

"Tidak ada luka, karena peluitnya kecil, jadi tidak menutup pernafasan secara penuh. Jadi lainnya bagus," katanya.

Hingga pada Kamis (20/12/2018), tim dokter RSHS Bandung pun berhasil mengeluarkan peluit yang bersarang di tubuh Asep.

"Peluitnya sudah berhasil dikeluarkan," ujar Lina.

Menurut Lina, proses pengangkatan peluit Asep melalui proses endoskopi, sehingga tidak ada sayatan atau operasi dalam proses pengangkatan peluit itu.

Endoskopi sendiri adalah sebuah prosedur pemeriksaan medis menggunakan alat berbentuk selang elastis dengan lampu dan kamera optik di ujungnya (alat endoskop).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved